HAPPY READING GESSS !!!!
Suasana kelas saat ini ramai, hal tersebut dikarenakan adanya agenda perkenalan dari peserta MOS secara bergantian. Kelas Matahari diisi oleh 24 siswa dan 11 siswi. Kelas Matahari memang didominasi oleh siswa sehingga mau tidak mau kelas menjadi seramai ini, apalagi pada saat siswi yang berkenalan. Kali ini gilirian yang terakhir yaitu Ina dan Ghea karena bangku mereka berada di paling pojok depan.
"Hai nama gue Aina Laurel, kalian bisa panggil gue Ina, hobby dance, salam kenal guys" Ucap Ina sambil melambaikan tangannya.
"Cie namanya sebelas duabelas sama merk roti" Oceh seorang siswa yang ber name tag Tedy membuat seisi kelas berfikir atas apa yang dimaksud olehnya.
"Roti?" Tanya Ina dengan menaikkan alisnya.
"Iye, lauriel hahaha" Tawa Tedy dengan kerasnya, kelas menjadi sepi seketika.
"Ha.. ha.. ha.. Do, bantuin ketawa kek gue malu" bisik Tedy kepada Fando yang ada di sebelahnya.
"Ogah yakali cuma kita berdua yang ketawa" Ucao Fando.
"Apaan sih krik-krik banget hidup lo" Skak Ina kepada Tedy dan langsung duduk menuju bangkunya. Seisi kelas tertawa dan tentunya Tedy merasa malu sekarang.
"Hahaha sini Ted duduk bareng gue aja, gue buka les private ngelawak biar diketawain sama semua orang" Kata salah satu siswa yang bernama Bayu.
"Wkwk Ted lain kali kalo mau ngelawak rundingin dulu ye, biar kompak kita ketawanya" Timpal Rama, sedangkan Tedy hanya menggerutu di bangkunya karena malu dirinya terlalu receh.
"Oke stop teman - teman sekarang giliran Ghea yang maju" Ucap Yanu menengahi kegaduhan di kelas Matahari.
Ghea langsung maju dan memberikan senyum miliknya kepada seisi kelas.
"Hai guys" Salam Ghea.
"Haiiii" Ucap teman sekelas Ghea terutama para siswa dengan lantangnya.
"Gue tau kalian pasti ga asing sama muka gue dan kalung ini hehe" Ucap Ghea sambil menunjukkan kalung terlambat yang ia gunakan.
'Tok tok tok' Suara ketukan membuat semuanya menoleh ke arah pintu, siswi mulai menahan senyumnya melihat Sang Ketua Osis masuk ke ruang kelas mereka, berbeda dengan Ghea yang memutar malas matanya.
"Sorry ganggu, silahkan dilanjutkan perkenalannya" Ucap Gavin melewati Ghea sambil menatap kaos kaki yang ternyata belum diganti, Gavin langsung menuju ke arah Yanu.
"Oke nama gue Ghea Steva Ardhitama, gue biasa dipanggil Ghea, hobby..."
"Nelat" Sela Gavin sambil menunjukkan smirk khasnya memotong ucapan dari Ghea. Semuanya tertawa mendengar ucapan Gavin.
"Bamsat" Teriak Ghea dalam hati. "Oke ga perlu peduliin Gavin" tambahnya dalam hati.
"Lanjutin, kenapa diam?" Tanya Gavin sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Oke jadi sebenernya hobby gue..."
"Bangun pagi" Potong dan sindir Gavin lagi.
Ghea menatap Gavin dengan penuh kekesalan sambil menghentakkan sepatunya. Ghea tidak terima dirinya ditertawakan oleh seisi kelas hanya karena seorang Gavin.
"Ergghhh !!! Lo emang ga ada bosennya ya mempermalukan gue di depan semua orang" Ungkap Ghea kepada Gavin, sedangkan Gavin hanya tersenyum.
"Emangnya kamu ngerasa dipermalukan?" Tanya Gavin.
"Emang ada orang lain di depan lo yang lagi perkenalan? Salah gue apaan sih Vin sampe lo terus - terusan bikin gue malu?" Tanya Ghea sambil berkaca - kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE (Ghea & Gavin)
Novela Juvenil"Lo bilang senja itu indah, tapi ternyata senja menyakitkan" Gavin. "Bukannya lo sendiri yang membuat senja menjadi suatu hal yang menyakitkan? Lo yang buat semuanya serumit ini Vin" Ghea. "Gue tau semuanya berawal dari kesalahan gue yang mencintai...