Sana tersenyum melihat ponselnya yang menyala, segera dia menyambar benda persegi panjang itu lalu menggeser tombol berwarna hijau di layarnya.
Senyumnya kian merekah disaat wajah sang kekasih terlihat disana.
'Hai..'
"Hai.."
'Apa yang sedang kamu lakukan?'
"Hmm hanya belajar untuk ujianku besok, bagaimana denganmu?"
'Huft aku masih harus berlatih beberapa choreo untuk konserku, ah sangat melelahkan.'
Sana tersenyum simpul, dapat dia lihat jika wajah kekasihnya benar benar terlihat kelelahan. Pasti kekasihnya itu sudah bekerja dengan keras untuk persiapan konser solonya yang akan dilakukan dua minggu lagi di luar negeri. Kekasihnya ini bukan pria biasa, dia adalah bintang.
Bintang yang bersinar dengan amat terangnya, setiap dia berdiri diatas panggung seluruh penonton hanya akan menatap kearahnya. Dicintai jutaan penggemarnya, hingga mungkin cinta Sana kepada snag kekasih bisa kalah bila dibandingkan besarnya cinta seluruh penggemar kekasihnya ini.
"Tidurlah sebentar kalau kamu lelah, jangan memaksakan diri."
'Aku tidak boleh lelah, semua orang mengharapkan penampilan sempurna dariku. Aku tidak mungkin mengecewakan penggemarku Sana.'
Lagi lagi Sana hanya tersenyum, memang penggemar adalah segalanya untuk sang kekasih. Tak bisa di pungkiri jika kekasihnya bisa menjadi besar juga berkat dukungan para penggemar yang tidak pernah lelah mendukungnya. Yang bisa dia lakukan untuk membalas cinta itu hanya menampilkan performa yang maksimal tanpa cela. Itulah keharusan setiap bintang.
'Sana...'
"Ya?"
'Maukah kau nyanyikan lagu untukku? aku ingin mendengarkan suara indahmu.'
Sana terkekeh kecil, berdeham sebentar sebelum menyanyikan sebuah lagu seperti permintaan dari kekasihnya itu.
"Jangan tertidur setelah mendengar suaraku ya."
'Tidak akan.'
"Baiklah,"
oneul haruneun eottaennayo
himdeun ireun eopseonnayo
geureoke haruharu saragamyeon
doeneun geogetjyo
jogeumman deo himeul naeyo nae saenggageBaby think about me
All night long
uri hamkkehaneun i shigan
kkumsogeseon ojik uri dulmani
mandeureogal haengbokhan sunganSana tersenyum setelah melihat kekasihnya mulai mengantuk setelah mendengar alunan lembut suaranya, dia tentu tidak marah. Justru dia senang melihat kekasihnya bila tertidur, karena memang kekasihnya itu butuh istirahat. Kekasihnya itu menyender pada sofa, menikmati nyanyian yang seolah menghantarkannya untuk ke alam mimpi.
shyaral rallalla shyaral rallalla
jal jayo uri kkumsogeseo
dashi mannayoKedua mata kekasihnya terhasil tertutup, kini yang Sana lihat malah kekasihnya yang tertidur sambil memegangi ponsel yang mengarah ke wajahnya.
"Selamat tidur Tae." Ucap Sana mengusap lembut layar ponselnya seolah tangannya dapat menyentuh wajah damai sang kekasih sebelum akhirnya memutuskan sambungan videocall tersebut.
Sana meninggalkan sarapannya saat mendengar seseorang mengetuk pintu apartemennya, dia bergegas melihat siapa yang bertamu ke kediamannya. Dia langsung membukakan pintu tersebut tanpa mengintip dulu dari lubang di pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sana's Oneshoot
Ficção GeralOneshoot kpop. Cuman oneshoot dengan castnya Sana, namanya juga karangan ya ceritanya pasti ngarang lah. Gak usah baca kalo gak suka. Terimakasih