33.

702 64 3
                                    



Gue ga bisa berkata kata sekarang di depan gue udah ada lelaki yang gue tunggu kehadirannya dulu, namun sekarang dia muncul dengan wajah tersenyum dan gembira membuat sesak hati gue karena telah menghianatinya.

"nay, how are u?" ujar dia tersenyum sambil menatap mata gue.

Senyuman itu membuat dada gue sesak seperti teriris oleh bilah pisau yang tajam.

"lama udah ga ketemu, aku kangen" lanjutnya, gue mau menangis rasanya, di satu sisi gue gembira karena dia sudah kembali dan di sisi yang lainnya gue merasa sangat jahat sudah menghianatinya.

Tak terasa bulir mata gue terjatuh, seperti rintikan hujan yang tiba tiba jatuh ke bumi tanpa di awalin kata kata 'mendung'

"why? You happy? Don't cry baby" ujarnya dan langsung memeluk gue.

"nay, aku bawa es krim ke—" ucapan jinyoung terpotong setelah melihat nayeon menangis di pelukan sang pria.

Gue terkejut menatap kak jinyoung yang terpaku melihat gue berpelukan "kak jinyoung!" seru gue, chanyeol melepas pelukan gue dan mengikuti arah tatapan gue.

Es krim yang kak jinyoung pegang terjatuh, setelah itu dia tersenyum "maaf ganggu" ujarnya seperti orang lugu dan mengambil tasnya di kursi taman.

Chanyeol bingung, dia ada di situasi apa saat ini?

Tanpa berkata gue mengejar kak jinyoung yang sudah jauh "kak!" panggil gue melihat punggung kak jinyoung yang mulai jauh.

Kak jinyoung berhenti dan tersenyum ke gue "kenapa, hm?"

Senyuman dia membuat gue teriris ke dua kalinya "kak—"

"—jangan tersenyum kak plis aku mohon"

"dan tolong jangan bertindak seperti orang bodoh!" bentak gue memegang lengan baju kak jinyoung.

Kak jinyoung mendekat dan mulai menghapus jejak air mata gue "cengeng banget sih kamu nay"

"kak jangan gitu, aku merasa bersalah, aku mohon" lirih gue, kak jinyoung menangkup wajah gue.

"i'm okay nay"

"ga kak, wajar kakak kalau mau marah sama aku, aku jahat banget kak" balas gue

Kak jinyoung menghapus air mata gue "aku tau kamu nerima saya buat ngisi kekosongan hati kamu bukan?"

Gue menggeleng "aku beneran suka sama kakak"

"maksud semua ini apa?" teriak chanyeol melihat kak jinyoung menangkup wajah gue.

"chan.."

Chanyeol narik gue menjauh dari kak jinyoung, gue di tarik masuk ke mobilnya "dia siapa, jelasin" balas chanyeol.

Gue hanya diam, "siapa!jawab!"

"dia——pacar aku" chanyeol menyungingkan senyum dengan tatapan miris

"hahahaha, jadi selama ini, kamu menduakan saya gitu?"

Gue ga bisa jawab pertanyaan satu ini gue hanyal menunduk sembari menahan air mata yang jatuh.

"JADI SELAMA INI CINTA KAMU KE SAYA ITU APA! JAWAB!"

"—JAWAB JANGAN NANGIS"

"—kAMU KEMANA SELAMA INI! HAH AKU TELEPON GA AKTIF AKU CHAT GA DI BALES AKU KIRA KAMU UDAH NGELUPAIN AKU!"

"nay kamu tau kan—AKU KULIAH BUAT JADI SARJANA YANG BISA DI BANGGAIN DAN DI JUNJUNG SAMA KELUARGA KAMU!"

"—KELUARGA KAMU GA NERIMA AKU KARENA KERJAAN AKU HANYA SEBATAS GURU MAGANG BUKAN SEPERTI AYAH KAMU PEMBISNIS BESAR!"

"—aku ngerti chan aku ngerti, kenapa selama ini kamu ga ngabarin aku dulu kasih kabar atau apa, tapi hahaha—"

"IRENE YANG NGASIH AKU KABAR KALAU KAMU BAKAL BALIK HARI INI!"

"IRENE SIAPA KAMU SIH! SAMPAI KAMU NGASIH TAU DIA DULUAN DIBANDING AKU"

"AKU PACAR KAMU CHANYEOL AKU PACAR KAMU!" gue ga bisa menahan semua emosi ini.

"aku—"

"apa alasan kamu kali ini? jangan bilang kamu lupa nomor aku?"

Chanyeol hanya bisa menunduk, sebagian emang ini salah dia, tapi soal pacaran nayeon dan lelaki itu juga sebab dia?

"oke aku salah aku tau aku salah, tapi soal kamu pacaran, apa gara gara aku juga?"

"maaf, aku salah" lirih nayeon bisa mendengar isak tangisnya.

Chanyeol segera memeluk nayeon, oke mungkin ini salah kita ga ada yang ga salah disini.

"aku kasih kamu kesempatan untuk putus dengan lelaki itu" balas chanyeol.

"—tapi chan.."

"kamu sayang kan sama aku?" nayeon mengangguk.

"yaudah, lebih cepat lebih baik" balas chanyeol cepat.

Chanyeol keluar mobil duluan, dia membukakan pintu untuk gue "aku tunggu disini" ujarnya.

Gue mengangguk, tak pernah gue ngebayangin ada di situasi cem drama kayak gini.

Gue berjalan mendekati kak jinyoung, dia tersenyum kembali.

"ka-k aku—"

Dia mengangguk "gapapa bicara aja"

Gue menggeleng "aku egois aku gamau kita berakhir kak!"

"disisi lain aku mau chanyeol tapi aku juga mau kakak, aku egois" nayeon jongkok menutupi wajahnya.

Jinyoung membantu nayeon berdiri "jangan jadi orang egois nay, kamu harus tentukan pilihan kamu"

Hening tidak ada jawaban dari nayeon hanya isakan saja "baiklah kalau gitu, saya yang putuskan"

"—kita sampai sini aja ya" ucap jinyoung, nayeon spontan menatap kak jinyoung.

"dari awal saya juga ada wanita yang saya suka selain kamu, jadi kita sama" balas jinyoung

Nayeon tau ini hanya alasan kak jinyoung biar nayeon marah sama dia bukan nangis, "kalau memang ini lebih baik"

"—oke kita sampai sini aja, jangan saling menghubungi" nayeon pergi dari hadapan jinyoung.

Jinyoung tersenyum melepas wanita dambaannya, mungkin ini memang takdir kalau dia dan nayeon tidak bisa bersatu "love u my jealous princess"

Nayeon melangkah ke tempat chanyeol, disana chanyeol tersenyum "udah?" nayeon mengangguk.

Chanyeol membuka "yaudah ayo masuk" nayeon masuk ke dalam mobil.




























tbc

yang katanya nungguin tuh:v

eh bentar jangan langsung pergi, mau sekalian promot bukan promot. Ada yang main twitter disini? ayo mutualan, soalnya akun aku baru balik hehehe, udah gitu aja. Sekian!

[1] Guru killer; pcy [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang