35. END

1.1K 69 8
                                    

hari ini, menurut gue hari yang sangat gue nantikan, mereka semua datang dengan balutan busana mewah dan tentu saja gue dengan gaun yang sudah amat gue nantikan.

Gue melihat sekeliling, "nay gue tau lo deg degan, tapi ga usah senyum senyum sendiri napa!" ucap momo dengan memegang tangan nayeon.

"lo kira gue gila!" ucap gue.

"ya soalnya lo gitu, aneh!" balas momo.

"nay, ayo ke altar" ucap jihyo, gue mengangguk.

Pintu terbuka, disana ada papa gue dan di altar ada chanyeol yang membelakangi gue.

Papa memegang tangan gue dan mulai menuntun gue menuju altar, semua melihat gue, disana banyak teman teman masa sma dan kuliah gue. Mereka tersenyum melihat gue, disana ada bona dan minhyun, yap mereka sudah pacaran, ada pula jinyoung jisoo disana ada pula jungyeon, daniel sahabat orok gue, ada jennie dan banyak lagi deh.

Chanyeol mengambil tangan gue untuk menuntun ke atas altar.

Kami berhadapan, chanyeol tersenyum menatap gue, gue melihat lekukan bibirnya berkata "kamu cantik" gue hanya tersipu malu.

Pendeta mulai membacakan pemberkatan kepada kami, gue sama chanyeol menjawab setiap pertanyaan yang di lantunkan.

"baiklah kalian sudah sah menjadi suami istri" ucap pendeta tersebut.

Chanyeol mendekat ke gue dan mencium bibir gue dengan sedikit lumatan.

Kami mengakhiri, ciuman itu dan para hadirin memberi tepuk tangan dan sorakan.

----------

"BUNDAAA" teriak seorang anak kecil laki laki sembari berlari kecil ke arah bundanya.

"kenapa sayang?" tanya wanita itu yang lagi sibuk dengan peralatan di dapur.

"ayah gamau ngalah Jae, kan Jae juga mau nonton tv" adu anak tersebut sambil menunjuk lelaki yang baru keluar kamar dengan rambut acak acakan persis seperti orang bangun tidur.

Nayeon, ya wanita yang sedang masak dan akhirnya di ganggu oleh dua orang tersayangnya ini, "Chan, bisa ga sih ga berantem mulu sama, Jae" ucapnya.

Chanyeol yang di omongin malah memeluk istrinya dari belakang, "Jae aja yang tiba tiba bangun terus ganti chanel tv pas aku lagi nonton bola" jelasnya.

Nayeon udah terbiasa ngeliat pemandangan seperti ini, mager banget ngeliat kelakuan ayah anak, masih mending anaknya masih kecil ini yang tua bukannya ngalah malah ikutan jadi anak kecil juga.

"ya kamu ngalah dong sama jae, kan dia anak kecil" tegas Nayeon.

"emang yayah ngga mau ngalah sama jae, udah kayak anak kecil kalau sama bundaa" celetuk jaehyeon anak berumur tiga tahun ini.

"ini kayaknya sifat ayah sama anak kayaknya kebalik deh" batin nayeon.

"tuh anak kamu aja tau, masa ayahnya malah gini"

Chanyeol hanya cemberut aja di bilang gitu, bukannya ga suka, dia males di bandingin sama anaknya, "yaudahlah" ketus chanyeol berjalan pergi ke kamarnya dan meninggalkan jaehyeon dan nayeon yang tengah kebingungan disana.

"bundaa, ayah ngambek" ujarnya.

Nayeon yang tegah menata piring di meja makan hanya menggeleng dengan kelakuan suaminya ini.

"susul ayah sana" ucap nayeon sembari mengusap kepala anaknya.

"siap komandan!" balasnya langsung lari menyusul chanyeol ke kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] Guru killer; pcy [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang