Dear netizen,
Tidak semua karya yang ditulis oleh penulis itu menggambarkan isi hati penulisnya. Namanya juga penulis, dia membaca dan memahami karakter setiap orang. Kemudian mencantumkannya ke dalam sebuah tulisan.
Sering saya dengar beberapa komentar yang mengatakan. "Wah tulisannya dalem banget sih, galau ya?"
Berkomentar seolah-olah tahu segalanya. Ketika tulisan yang saya buat itu sedih, orang-orang langsung memberikan penilaian kalau saya sedang sedih. Padahal saya menulis itu bukan semata-mata karena saya sedang sedih. Menyebalkan ketika para manusia selalu saja seenaknya memberikan penilaian. Sudah saya bilang, penulis itu membaca karakter dan perasaan setiap orang.
"Lalu kenapa tulisan-tulisan yang kamu tulis kok seperti itu?" Ingin sekali saya berteriak sambil mengatakan, "Lho? Memang apa yang salah sama tulisan saya? Hanya karena saya bisa menulis itu, bukan berarti saya mengalaminya. Saya hanya merasakan apa yang mereka rasakan. Saya ini menuliskan sesuatu yang hanya dirasakan oleh saya dan mereka yang mengalami. Saya hanya menulis apa yang saya inginkan. Ya memang ribet bagi kalian, tapi tidak bagi kami para penulis yang sudah terbiasa."
Kalau tidak suka, ya sudah lebih baik diam dan biarkan. Tidak usah menebak-nebak apalagi berkomentar buruk. Efeknya malah membuat kami sebagai penulis merasa malas untuk menulis lagi.
Sekian, terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conscience (Complete)
PoetryRangkaian aksara dari lubuk hati yang terpendam. Selamat membaca. ©2019