Part 11

9.4K 733 9
                                    

Setelah acara tingkeban atau mitoni selesai, shani segera masuk kamar untuk istirahat. Karena tiba-tiba saja shani merasa pusing.

Di kamar, shani ditemani oleh sang papa yang hadir di acara nujuh bulanannya.

"Pa"

"Ya sayang"

"Gracia apa kabar?"

"Dia baik"

"Syukurlah"

Maafkan papa shani, papa terpaksa bohong sama kamu tentang gracia. Batin papa shani yang menatap sedih ke arah shani

"Kamu kangen ya?"

Shani mengangguk

"Banget" Jawabnya

"Maaf ya dia gak bisa dateng kesini, karena dia harus super extra jaga adik nya di rumah sakit" Kata sang papa

"Eve masuk rumah sakit?"

"Iya sayang, dia sempat drop"

"Kasian gracia, dia pasti sedih banget"

Sang papa mengangguk setuju

"Yaudah kamu jangan banyak pikiran soal gracia dan adiknya si Eve ya. Papa akan usahakan Eve sembuh, karena papa sedang berusaha mencarikan dokter terbaik khusus untuk Eve dari luar negri" Kata sang papa, membuat shani tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya

"Papa serius?"

"Heem" Jawabnya disertai anggukan kepala

"Makasih ya pa" Dipeluknya sang papa oleh shani sebagai bentuk rasa terimakasih nya

"Sama-sama sayang"

setelah itu papa shani pamit keluar dari kamar dan meninggalkan shani yang harus beristirahat.

Kini papa shani sedang berbicara berdua dengan desy di ruang tamu. Entah apa yang mereka bicarakan, sepertinya sangat serius.

"Ingat pesan om ya des"

"Iya om"

"Yasudah kalau begitu saya mau ke kamar dulu, kamu jangan lupa istirahat dan jaga kesehatan jangan sampai sakit. Karena kalo kamu atau viny sakit, nanti siapa yang jagain anak saya" Kata papa shani

"Om tenang aja, saya pasti jaga kesehatan kok"

"Bagus kalau begitu, yasudah saya tinggal dulu ya"

Desy mengangguk

"Selamat malam om"

"Malam"

Selepas kepergian papa shani, desy juga pergi ke kamar nya untuk beristirahat.

"Desy" Panggil viny pada desy yang baru saja ingin masuk ke dalam kamar nya

"Ada apa?" Tanya desy

Viny yang sudah ada di depan desy tiba-tiba saja memeluk tubuh nya.

"Vin, apa-apaan sih lo peluk-peluk kaya gini!" Risih desy sambil berusaha melepaskan viny dari nya

"Please, jangan dilepas. Aku butuh pelukan kamu, karena aku gatau lagi harus peluk siapa" Tangis viny yang membuat desy jadi khawatir mendengar nya

"Lo kenapa nangis? Ada apa vin?" Tanya desy, tapi viny malah terdiam dan terus menangis. Bahkan kini pelukannya pada tubuh tinggi desy semakin erat

Desy yang bingung akhirnya membawa viny masuk ke dalam kamar nya. Dan sesampainya di dalam kamar, posisi mereka masih sama.

"Lo boleh peluk gue sepuasnya kok vin. Dan setelah lo udah puas peluk gue, lo harus ceritain ke gue kenapa lo kaya gini" Kata desy

Viny yang mendengar nya langsung mendongak, menatap wajah desy.

"Kalo aku cerita ke kamu apa yang terjadi sama aku, pasti kamu bakal ketawain aku deh" Kata viny

"Lo belom cerita aja gue udah pengen ketawa vin"

"Iihhh desy!" Kesal viny sambil memukul bahu desy, membuat desy tidak tahan melihat wajah viny yang lucu saat menangis

"Tuh kan gue ketawa hahaha" Dan pada akhirnya tawa desy pun lepas, membuat viny semakin kesal dan melepaskan pelukannya dari desy lalu naik ke atas tempat tidur

Kini viny bersembunyi di balik guling, menyembunyikan wajahnya di sana.

"Desy jahat!" Teriak viny

"Masa sih gue jahat?"

"Iya!" Jawab viny

"Kalo kaya gini gue masih jahat gak?" Desy memeluk viny dari belakang. Entah keberanian dari mana desy melakukan itu pada gadis yang lebih tua satu tahun dari nya. Padahal biasanya desy salting sendiri jika tiba-tiba viny merangkul, memeluknya, atau bahkan hanya bersentuhan tanpa disengaja

Viny yang merasakan dipeluk oleh desy dari belakang pun menyingkirkan guling yang sedang ia peluk. Lalu viny merubah posisinya menghadap ke arah desy. Membuat tatapan mereka bertemu, dan nafas yang saling menerpa satu sama lain.

Duh, jadi gugup lagi sih. Batin desy saat ditatap oleh viny

"Des, malam ini aku tidur sama kamu boleh ya? Aku kalo habis nangis kaya gini butuh temen tidur" Kata viny

"Boleh kok, tapi janji dulu sama gue. Kalo besok lo harus cerita kenapa tadi lo nangis, ok!"

Viny mengangguk

"Oke!"

"Yaudah kalo gitu tidur gih udah malem. Gue juga udah ngantuk banget nih" Kata desy

"Iya, good Nite des"

"Good Nite too, viny"

Setelah itu viny menenggelamkan wajahnya dicerug leher jenjang desy. Membuat desy geli sendiri merasakan deru nafas milik viny yang menerpa leher jenjangnya.

Alamat, mode mesum gue bisa on nih kalo kaya gini. Batin desy yang sudah merinding berkali-kali


⏩⏩⏩

Desy enak banget 🤣

Kawin Kontrak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang