Part 21

6.7K 478 25
                                    

Mami 💕:

Mi, bisa jemput cio gak?
Sekalian anter cio potong rambut

Lho, koko mana?
Minta ditemenin koko aja dek

Koko gak bisa mi
Dia mau ke rumah temennya dulu

Oh gitu...
Yaudah mami otw sekarang

Ok mi, hati-hati yaa😚

Iya sayangnya mami 🤗

Sambil menunggu sang mami datang, iseng-iseng cio mengambil foto diri nya sendiri sebelum potong rambut.

Cekrek!

Satu foto berhasil cio ambil, dan cio yang melihat hasil fotonya sendiri pun ter senyum-senyum. Membuat cio jadi teringat isi dari buku diary milik shami.

*Cio itu lucu, cute, itu kenapa aku sangat menyukai nya. Aku gemas dengan wajah cio yang seperti anak kecil*

"Emang sih kalo diliat-liat cio kaya anak kecil, muka cio aja gak kaya anak 17 tahun. Malah kaya anak SMP" Ucap cio, lalu memposting hasil foto nya di beberapa akun sosmed yang cio miliki

Di sebrang sana, shami tak sengaja melihat status cio yang isi nya adalah foto sang adik.

Shami tersenyum melihat foto cio yang terlihat lucu di mata shami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shami tersenyum melihat foto cio yang terlihat lucu di mata shami. Tapi jika shami mengingat kejadian kemarin malam, shami kembali merasa malu. Ia malu karena cio berhasil membaca buku diary miliknya. Dan rata-rata di dalam buku itu tertulis curahan hati shami pada cio.

"Gue gak tau setelah ini lo bakal benci dan jauhin gue, atau lo bakal maafin gue karena punya perasaan salah kaya gini ke elo, cio" Ucap shami yang masih menatap foto cio di handphone nya

Semoga elo enggak bilang semua ini ke mami, atau pun opah ya cio. Batin shami

*Malam hari*

Shami dan cio sudah berada di rumah ayana bersama opah dan juga sang mami. Kini mereka baru saja selesai makan malam dan sedang mengobrol di ruang tamu.

"Koko cio, ini buat koko" Seorang gadis yang usia nya beda tiga tahun dengan cio memberikannya setangkai bunga mawar putih. Dengan sangat malu-malu gadis itu menatap cio yang duduk di sebelah shani

"Wahh makasih ya yupi, bunga nya cantik kaya kamu" Puji cio pada gadis itu sambil mengambil bunga nya

"Sama-sama koko"

Setelah itu gadis bernama yupi duduk di sebelah viny dan desy.  Sementara dua orang yang melihat gadis itu memberikan cio bunga menatap nya tidak suka.

Ngapain sih yupi kasih cio bunga segala, bikin bete aja deh. Batin ayana

Sedangkan shami hanya diam dan tidak memikirkan apa-apa, tapi tatapannya tetap tidak suka melihat gadis cantik itu memberikan bunga untuk cio.

"Maaf semua nya, shami ijin keluar dulu sebentar ada yang telfon" Pamit shami yang diangguki oleh mereka

Cio yang melihat shami keluar pun ikut pamit kepada mereka yang ada di ruang tamu.

Shami yang sudah keluar, kini sedang duduk di bangku taman yang ada di depan rumah ayana. Dan Cio yang melihat shami berada disana pun menyusulnya. Yang sebenarnya shami tidak benar-benar ada panggilan telfon. Shami hanya ingin menghindar dan menyendiri seperti sekarang ini.

"Buat koko" Kata cio yang tiba-tiba muncul sambil memberikan bunga mawar putih dari yupi tadi kepada shami

Shami yang kaget hanya menatap bingung ke arah bunga yang cio sodorkan ke arahnya.

"Apaan?"

"Buat koko" Kata cio sekali lagi

"Gak, ini kan dari yupi buat lo" Tolak shami

"Ya tapi kan ini udah milik cio, jadi mau cio kasih ke siapa pun gak masalah dong?"

Shami terdiam, tapi masih menatap bunga mawar putih tersebut. Dan tanpa cio duga, shami mengambil bunga itu dari tangannya.

Cio tersenyum

"Ko"

"Hmm"

"Rambut baru cio gimana ko? Bagus gak?"

Shami melirik ke cio yang sudah duduk di sebelah kanannya.

"Bagus, kenapa lo potong?"

"Disuruh bu Indy, tadi pagi jambang cio kena tarik sama dia"

"Oh, terus siapa yang nemenin lo potong rambut?" Tanya shami lagi

"Mami, tadi siang pas jemput cio"

"Oh gitu.. "

Setelah itu keadaan hening

"Cio"

"Ya ko"

"Gue mau minta maaf" Kata shami

"Maaf? Untuk apa?"

"Soal yang kemarin malem, yang elo ada di kamar gue dan baca buku diary gue" Jawab shami

"Oh, soal itu?"

Shami mengangguk

"Iya, gpp kok ko" Jawab cio, membuat shami bingung mendengarnya

Kenapa semudah itu cio bilang gpp? Padahal apa yang ada dibayangan shami tidak seperti itu. Shami membayangkan jika Cio akan marah atau bahkan jijik pada shami karena perasaan aneh nya itu pada cio.

"Lo kok malah bilang gpp sih? Emang gak ada perasaan jijik atau apa gitu ke gue setelah lo tau kalo gue.. "

"Gak ada, sama sekali gak ada" Sela cio sebelum shami melanjutkan ucapannya

"Kenapa bisa gitu?"

"Ya karena cio--"

Enggak, ko shami gak boleh tau kalo cio juga suka sama ko shami.

"Karena apa cio?"

"Ah, enggak karena apa-apa kok ko"

"Ish, cio yang bener!"

"Iya ko bener, gak karena apa-apa kok"

"Ah yaudah deh, tapi lo beneran gak jijik atau benci sama gue kan?"

Cio menggelengkan kepala

"Yaudah kalo gitu lo juga jangan cerita ini ke siapapun ya, janji!"

"Janji ko!"

Kelingking keduanya pun berjanji, dan senyum manis mereka menjadi saksi.



⏩⏩⏩

Ikutin alurnya dulu, tenang....

Kawin Kontrak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang