Part 31

4.6K 345 2
                                    

"MAMA!"

Cio langsung berlari ke arah Gracia yang tak sengaja terkena cambukan dari papa shani yang seharusnya mengenai shami.

"Sakit banget ya ma?" Tanya cio yang sudah memangku kepala Gracia

"K-kamu tadi panggil apa? Mama?"

Cio mengangguk, dan papa shani yang mendengarnya langsung terkejut tapi juga heran.

"Cio, apa-apaan kamu panggil dia mama? Dia bukan mama kamu!" Ditariknya cio oleh papa shani supaya menjauh dari Gracia

"Opah lepasin cio!"

"GAK!" Papa shani semakin mengeratkan cengkraman nya pada cio

"Om, saya mohon jangan kasar ke cio" Dengan rasa sakit di punggungnya Gracia merangkak ke arah papa shani sambil memohon

"Diam kamu disitu, dan jangan mendekat ke cucu saya!"

Gracia pun terdiam di tempatnya, lalu shani mendekati Gracia dan menariknya dari sana.

"Opah jangan galak-galak sama mama cio"

"Mama? Dia bukan mama kamu cio!"

Cio menggelengkan kepala nya sambil menangis menatap papa shani.

"Cio udah tau semua nya Opah, tante Gracia itu mama kandung cio kan? Iya kan opah?"

Papa shani terdiam sambil menatap cio yang ada di cengkraman nya.

Dari mana cio tau kalau Gracia itu ibu kandungnya? Apa shani yang memberitahukannya?. Batin papa shani sambil menatap ke arah shani

"TOGAS!"

"YA BOSS?"

"BAWA DIA MASUK KE DALAM KAMAR!"

"SIAP BOSS!"

Papa shani memberikan cio kepada togas, bodyguardnya untuk dibawa ke kamar. Tapi cio berontak sepanjang jalan menuju ke kamarnya.

"Gak mau om, cio gak mau ke kamar hikss cio mau sama mama!"

"Duh tuan muda maafin om ya, om harus bawa tuan muda ke kamar" Tidak ada pilihan lain, dengan body besarnya togas pun membopong cio sampai ke kamar. Dan cio memberontak dengan memukuli punggung togas layaknya anak kecil

"Om, cio gak mau ke kamar, cio mau sama mama!"

Sesampainya di kamar cio, togas pun menjatuhkan cio ke tempat tidur. Lalu buru-buru togas keluar dari kamar cio dan mengunci nya dari luar.

"Mama!" Teriak cio sambil menggedor-gedor pintu kamar nya sendiri

Sementara dibawa sana sedang ada perdebatan papa shani dengan Gracia dan juga shami.

"Opah harus jauhin cio dari tante Gracia" Ucap shami yang mengundang keheranan pada mereka semua yang ada di ruang tamu

"Apa alasan kamu menyuruh Opah menjauhkan cio dari dia? Dan kenapa kamu melakukan semua ini shami? Apa yang ada dipikiran kamu sampai rumah kamu hancurkan seperti ini, huh?"

"Opah mau tau kenapa shami ngelakuin ini? Ini semua gara-gara dia!" Tunjuk shami dengan tidak sopannya ke arah Gracia, membuat shani geram melihatnya

"Shami!" Tegur shani, tapi shami tidak memperdulikan nya dan lebih memilih menjawab pertanyaan sang opah

"Shami marah opah, shami marah karena cio berencana ingin mendonorkan jantungnya untuk chika anak tante gracia!" Jelas shami, membuat mereka semua kaget mendengarnya

Apalagi papa shani yang tidak akan mungkin membiarkan hal itu terjadi.

"Dan shami gak akan membiarkan orang yang shami cintai melakukan hal bodoh semacam itu opah"

Kawin Kontrak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang