Chapter 21 - Mungkin Ini Awal Baru

8.6K 1K 245
                                    

Hyunjin pada akhirnya mengetahui masalah artikel yang membuat Jeongin merasa tertekan, tak perlu waktu lama bagi Hyunjin untuk mengetahui jika pelakunya adalah Jeno. Dan juga, hanya perlu sedikit usaha untuk membuat Jeno bungkam, Hyunjin hanya perlu mengancam Jeno lalu sudah, lelaki tersebut akhirnya menyerah dan berjanji untuk tidak menganggu Jeongin lagi.

Lagipula, sekarang Jeno tengah dekat dengan salah satu bartender di bar yang sama dengan bar tempat Jeongin bekerja dulu, pemuda manis dengan nama Na Jaemin. Pada awalnya Jeno hanya datang untuk minum saja, namun lama kelamaan entah bagaimana caranya Jeno dan Jaemin mulai mengobrol dan berakhir dengan kedekatan diantara keduanya.

Baiklah, sebaiknya lupakan saja mereka, sekarang fokus Hyunjin tengah teralihkan kepada sosok lelaki manis yang masuk ke kamarnya dengan wajah yang tertekuk sebal.

"Hyunjin...es krim di kulkas sudah habis." adu Jeongin yang kemudian duduk di atas paha Hyunjin. Hyunjin yang tadinya sibuk dengan tablet hitamnya kini langsung menaruh benda persegi panjang tersebut ke samping kemudian memerikan seluruh perhatiannya kepada Jeongin.

Satu tangan Hyunjin melingkar di pinggang Jeongin sementara satu tangan lainnya sibuk mengusap pucuk kepala Jeongin dengan lembut.

"Apa kau mau membelinya hmm?"

Jeongin mengangguk semangat. "Aku mau."

Jeongin memekik senang dengan wajah berbinarnya dan juga tangan yang mengepal di depan dada. Astaga Hyunjin gemas, benarkah Jeongin adalah seorang mahasiswa yang sebentar lagi akan menghadapi semester akhir? Tingkahnya benar-benar tak jauh berbeda dengan anak di bawah umur, sangat menggemaskan.

"Baiklah ayo kita pergi."

"Yeayyy..." Jeongin kembali memekik sembari melompat-lompat kecil di atas paha Hyunjin, membuat yang lebih tua menggeram pelan.

"Shh...Jeong jangan bergerak di atasku."

Jeongin memiringkan kepalanya dengan cara yang lucu. "Memangnya kenapa?"

"Kau bisa membangunkannya sayang." Hyunjin mendekatkan wajahnya ke arah Jeongin kemudian berbisik pelan di telinga yang lebih muda. Jeongin kemudian menepis tangan Hyunjin yang masih bertengger di kepalanya kemudian segera bangkit dan berjalan keluar kamar dengan kaki yang dihentakkan kesal, sial pipi Jeongin memerah.

Di lain sisi, Hyunjin menatap kepergian Jeongin disertai dengan kekehannya.

Ah iya, setelah siuman dua bulan yang lalu, Jeongin mengalami banyak perubahan dalam hal tingkah laku.

Pada awalnya Hyunjin sangat hancur saat Jeongin tak bisa mengenali dirinya, namun lambat laun, Hyunjin secara perlahan dan sabar mulai menjelaskan masa lalu mereka pada Jeongin, temam-temannya yang lain seperti Seungmin, Felix dan Jisung juga turut membantu dalam hal pemulihan ingatan Jeongin.

Meski belum kembali sepenuhnya, namun saat ini Jeongin sudah bisa menjalankan hidupnya dengan normal.

Jeongin pada saat itu mengalami keretakan dan patah di beberapa bagian tulangnya, membuat Jeongin kesulitan bergerak, namun beruntung Hyunjin selalu hadir dan menemani Jeongin meski Jeongin sempat menolak kehadirannya.

Tapi berkat kegigihannya, sekarang Hyunjin telah berhasil membawa rubahnya kembali. Tak masalah jika Jeongin belum bisa mengingat dirinya sepenuhnya, yang terpenting sekarang adalah rubah tersebut sudah bersamanya lagi dan kali ini Hyunjin tidak akan membiarkan kejadian yang sama terulang lagi. Hyunjin akan benar-benar menjaga Jeongin.

Ah iya, sedikit informasi, Hyunjin juga menceritakan tentang Jeongin yang dulu sering bercinta dengannya, Hyunjin hanya merasa harus menjelaskan semuanya, sebelum Jeongin tahu dari orang lain, sepertinya hal ini lebih baik meski Jeongin menjadi merajuk padanya selama berhari-hari.

Tapi tenang saja, saat ini semua sudah kembali normal. Jeongin bahkan sekarang mempunyai banyak teman dan menjadi lebih mudah bergaul, tingkahnya pun berubah menajadi menggemaskan, Jeongin yang dulu telah kembali, Jeongin yang sama dengan Jeongin saat bundanya belum meninggal.

Dan Hyunjin sangat bersyukur akan hal itu.

"Eum Hyunjin, bolehkan aku membeli es krim ini?" tanya Jeongin sembari menunjukkan sebungkus es krim dengan harga yang lumayan mahal. Tanpa berpikir lagi Hyunjin segera menganggukkan kepalanya.

"Apapun untukmu."

Jeongin lagi-lagi memekik senang kemudian segera mengecup pipi Hyunjin sekilas, tak memperdulikan fakta jika mereka berdua tengah berada di dalam minimarket.

"Astaga Jeong, jika ini di rumah, maka aku bersumpah akan menciumimu sampai bibirmu membengkak." Hyunjin menggeram pelan sembari bergumam sendiri, pikiran liar mulai menghampiri kepalanya.

Hyunjin kali ini berubah lebih sensitif, ia akan lebih mudah terangsang hanya dengan perlakuan kecil dari Jeongin, namun Hyunjin selalu menahan diri, ia tak ingin Jeongin merasa takut atau tak nyaman jika Hyunjin mengajaknya bercinta. Sekarang kenyamanan Jeongin adalah prioritas bagi Hyunjin.

Saking sibuknya dengan pikiran sendiri, Hyunjin bahkan tak sadar jika Jeongin sudah mengambil keranjang lalu memasukkan berbagai jenis es krim ke dalam sana.

"Sudah, ayo pulang Jin."

"A-ah iya." ucap Hyunjin kemudian menolehkan kepalanya ke arah Jeongin. Dan astaga...demi Tuhan kenapa Jeongin memasukkan begitu banyak es krim?

"Apa kau yakin ingin membeli semua itu?" tanya Hyunjin sembari menunjuk banyak jenis es krim dengan berbagai rasa juga ukuran yang terdapat di dalam keranjang belanjaan si manis.

"He-eum." Jeongin mengangguk pelan kemudian sedetik kemudian mulai mengeluarkan jurus andalannya.

"Boleh ya?" tanya Jeongin dengan wajah memelas layaknya anak anjing yang minta untuk dipungut, jika sudah seperti ini, bagaimana cara agar Hyunjin tak luluh?

"Boleh, tapi kau tidak boleh memakannya sekaligus, simpanlah di kulkas saat sudah sampai di rumah nanti."

"Yeayy...terimakasih banyak Hyunjin, aku menyayangimu." Jeongin hendak mengecup pipi Hyunjin lagi, namun sayangnya ia kalah cepat.

Chupp...

"Ayo ke kasir." Hyunjin segera menarik tangan Jeongin menuju ke kasir setelah berhasil mencuri satu kecupan di bibir Jeongin.

" Hyunjin segera menarik tangan Jeongin menuju ke kasir setelah berhasil mencuri satu kecupan di bibir Jeongin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


To Be Continue


Tertanda, 03/05/2020

Bee, buset aneh bener ._.

Warm Bed [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang