Chapter 23 - Gangguan Kecil

8.4K 989 240
                                    

Hari ini, Jeongin lagi-lagi datang ke perusahaan Hyunjin setelah jam mata kuliahnya berakhir. Padahal Jeongin tahu jika ia di sini maka kehadirannya akan menjadi transparan, namun entah mengapa rubah tersebut masih saja datang.

Dan benar saja, Jeongin merasa terabaikan sejak tadi. Pemuda Yang itu merasa kesal kemudian bangkit dari sofa dan langsung duduk di pangkuan Hyunjin tanpa aba-aba, untung saja Hyunjin tak salah mencoret berkas yang harus ia tanda tangani barusan.

Jeongin tak suka diabaikan, oleh karena itu si manis akan mencari cara untuk menarik perhatian Hyunjin. Kini Jeongin melakukannya dengan cara memeluk Hyunjin dan menyandarkan kepalanya di dada yang lebih tua.

Hyunjin sendiri mengerti dengan jelas jika Jeongin tak suka diabaikan, namun mau bagaimana lagi? Pekerjaannya sudah menumpuk dan menunggu untuk diselesaikan.

"Kau bosan hmm?" tanya Hyunjin sembari mengelus rambut hitam Jeongin. Jeongin sendiri langsung menganggukkan kepalanya .

"Apa kau ingin sesuatu?"

Jeongin menggeleng. "Aku hanya ingin bersamamu."

Ah Jeongin sekarang sangat manja padanya.

"Tapi aku tak bisa bekerja sayang."

"Jika seperti itu maka jangan bekerja." ucap Jeongin setelah menarik kepalanya sehingga kini berhadapan dengan Hyunjin, pipinya terlihat mengembung dan jangan lupakan pandangan kesal yang Jeongin berikan untuk Hyunjin.

Hyunjin menghela nafasnya, ia sedikit kewalahan sekarang. Pemuda Hwang itu kemudian mengambil telfun kabel yang terletak di atas mejanya, menelfun sekretarisnya untuk masuk ke dalam ruangan.

Beberapa saat setelah sambungan terputus, pintu ruangan Hyunjin diketuk dari luar.

"Masuk."

Cklekk...

Heejin –sang sekretaris sekaligus asisten Hyunjin- segera masuk ke ruangan dan wajahnya terlihat terkejut saat melihat posisi atasannya yang tengah memangku lelaki manis yang belakangan sering mampir ke sini.

Namun Heejin berusaha bersikap profesional lalu segera menormalkan raut wajahnya, bersikap seolah tak melihat apapun.

"Ada apa tuan?"

"Ini berkas yang sudah kutandatangani, sisanya akan kuserahkan nanti." ucap Hyunjin sembari menyerahkan berkas-berkas yang telah selesai ia periksa dan tanda tangani. Heejin kemudian segera mengambilnya.

"Ada lagi tuan?"

"Ah iya, dan juga tolong kau selesaikan ini, kau hanya perlu memperbaiki kata yang salah dan juga tanggal-tanggal yang tercantum di dalamnya." Hyunjin kemudian menyerahkan sebuah flashdisk kepada Heejin.

"Itu saja, kau boleh pergi, terimakasih."

Heejin mengangguk kemudian sedikit membungkuk sebelum akhirnya berjalan keluar dari ruangan. Sesampainya di luar, Heejin langsung menyandarkan tubuhnya di tembok dengan nafas yang memburu, astaga apa itu tadi?

Hampir saja Heejin menjerit karena melihat Hyunjin bersama dengan Jeongin dalam posisi intim seperti itu, ah sampai di sini kita bisa menarik kesimpulan jika Heejin adalah salah seorang fujoshi yang sangat beruntung bisa melihat adegan seperti tadi, terlebih lagi yang melakukannya itu adalah seorang Hwang Hyunjin, CEO tampan yang digilai hampir semua perempuan di perusahaan ini.

Heejin kemudian mengipasi wajahnya yang terasa memanas. "Astaga harusnya aku merekam hal tadi."


"Dia sekretarismu?" tanya Jeongin setelah Heejin menghilang di balik pintu.

Warm Bed [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang