Chapter 22 - Di Luar Dugaan

8K 977 157
                                    

Hari ini karena tidak ada jadwal kuliah, Jeongin memutuskan untuk ikut dengan Hyunjin ke perusahaannya. Namun sepertinya Jeongin sedikit menyesal karena sedari tadi ia hanya duduk diam di sofa sambil memainkan ponselnya.

Hyunjin tengah sibuk mengurus berbagai hal untuk rapat nanti, ia akan mengadakan sebuah presentasi di hadapan para calon pengusaha yang berencana untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Hyunjin.

Jeongin bosan, ia sudah duduk, selojoran, rebahan bahkan Jeongin sampai duduk dengan keadaan terbalik dimana kakinya ia letakkan di senderan sofa. Sungguh Jeongin sangat bosan saat ini.

Dan sayangnya Hyunjin tak cukup peka untuk mengerti jika rubahnya kini sedang merajuk karena diabaikan sedari tadi.

"Jeongin, aku akan mengikuti rapat, kau boleh berjalan-jalan dulu. Aku rapat sekitar dua jam ke depan." ucap Hyunjin sembari menandatangani berkas yang dibawakan oleh sekretarisnya.

Jeongin mengangguk malas. "Hmm..."

Hyunjin kemudian berdiri dan berjalan menghampiri Jeongin.

Chupp...

"Jadilah anak yang baik selama aku tak ada."

Jeongin lagi lagi mengangguk tanpa menjawab ucapan Hyunjin. Hyunjin mengerti jika Jeongin sedang marah namun sayangnya Hyunjin sedang tak ada waktu sekarang.

"Aku pergi." ucap Hyunjin kemudian mulai melangkah pergi setelah mengusap rambut Jeongin sayang.

Lelaki manis yang melihat kepergian Hyunjin seketika bangkit dan berjalan mengekori pemuda Hwang tersebut. Sadar jika Jeongin mengikutinya, Hyunjin lalu menghentikan langkahnya.

"Ada apa hmm? Kenapa mengikutiku?"

Jeongin memalingkan wajahnya. "Siapa yang mengikutimu? Aku hanya sedang berjalan jalan."

Bohong, padahal Jeongin hanya sedang mencari perhatian Hyunjin saja.

Hyunjin terkekeh pelan, ia tahu Jeongin berbohong. Jika saja tak ada rapat penting, mungkin saja Hyunjin akan segera menarik Jeongin ke ruangannya kemudian menciumi rubah manis tersebut. Namun sayang sekali ada sebuah presentasi yang harus ia jalankan.

Ah tunggu!

"Astaga Jeong, aku melupakan flashdiskku, bisakah kau kembali ke ruangan dan mengambilkannya?" tanya Hyunjin penuh harap, masalahnya Hyunjin harus berdiskusi beberapa hal bersama sekretarisnya sebelum rapat dimulai, dan jika Hyunjin kembali ke ruangannya, itu pasti akan memakan waktu yang lama.

"Flashdisk apa?" beruntung Jeongin bisa diajak kompromi di saat-saat sepeti ini.

Hyunjin menghela nafasnya lega. "Flashdisk berwarna hitam dengan garis merah, flashdisk tersebut ada di laci meja kerjaku."

"Baiklah." Jeongin mengangguk kemudian segera memutar langkahnya menuju ke ruangan Hyunjin dan mengambilkan flashdisk seperti yang diminta Hyunjin.

Namun sayangnya, sesampainya di sana, Jeongin justru kebingungan mengenai flashdisk mana yang dimaksudkan Hyunjin, pasalnya di dalam laci tersebut terdapat banyak sekali flashdisk, bahkan ada tiga flashdisk dengan warna yang sama sepeti yang Hyunjin sebutkan tadi.

Merasa tak ada banyak waktu, Jeongin mengambil asal saja salah satu flashdisk tersebut kemudian berjalan cepat untuk menemui Hyunjin.

Benar saja, di depan sana Hyunjin telah menunggunya.

"Ini dia." ucap Jeongin sembari menyerahkan benda kecil yang berisi materi presentasi Hyunjin hari ini.

"Terimakasih, aku harus pergi." Hyunjin terlihat terburu-buru, lalu setelahnya Hyunjin segera masuk ke ruangan tersebut.

"Tak masalah." Jeongin tak masalah, ia mengerti kondisi Hyunjin.

Tak ingin mati kebosanan di ruangan sendiri, Jeongin kemudian memutuskan untuk berjalan-jalan di area perusahaan. Jeongin bahkan sempat tersesat tadi namun beruntung si manis segera menemukan tangga yang membawanya turun ke basment, sungguh, perusahaan ini sangat besar dan luas.

Jeongin melangkah tak tentu arah dan berakhir duduk manis di kantin perusahaan. Berhubung pagi ini ia tengah kelaparan dan belum sempat sarapan, Jeongin pun memesan seporsi nasi goreng dan juga jus jerut untuk ia santap seorang diri.

Tak lama pesanannya datang, Jeongin menghirup dalam-dalam aroma nasi goreng tersebut, meresapi aroma menggodanya.

Dengan gerakan cepat dan terkesan terburu-buru, Jeongin mulai menyantap makanannya dengan rakus, Jeongin tengah kelaparan saat ini.

Saking fokusnya makan, Jeongin bahkan tak tahu mengenai kekacauan yang terjadi akibat ulahnya.

"Jadi jika kita membangun mall di daerah X maka kita akan mendapat beberapa keuntungan, diantaranya seperti..." Hyunjin lalu memencet tombol yang ia pegang guna menghidupkan slide presentasinya kali ini.

Namun sayang seribu sayang, alih alih gambar mall dan juga segala keuntungannya, justru foto masa kecilnya lah yang muncul di layar. Hyunjin sangat terkejut kemudian segera memperhatikan flashdisknya baik-baik, sial, Jeongin salah mengambil flashdisk.

Dengan cepat Hyunjin kemudian mencabut benda kecil tersebut dari laptopnya kemudian segera mengantongi flashdisknya.

Keadaan rapat yang semua tegang kini berubah cair dengan tawa yang terdengar akibat melihat foto kecil Hyunjin yang terlihat sangat norak, bagaimana tidak? Di foto tersebut Hyunjin terlihat berdiri dengan boneka di tangannya, ditambah lagi dengan rambut berponi dan juga ekspresi sok imut miliknya, membuat siapapun yang melihat pasti tertawa.

Sudahlah, habis sudah image yang selama ini Hyunjin jaga di depan semua orang. Dan semua ini hanya karena Jeongin yang salah mengambilkan flashdisk.

"Mohon maaf atas kesalahan tadi, kuharap kalian mau menunggu sebentar."

Setelah meminta maaf kepada pengusaha lainnya, Hyunjin segera berjalan keluar dari ruang rapat menuju ke ruangannya guna mengambil flashdisk yang benar. Selama perjalanan Hyunjin sudah memasang wajah kesalnya, setelah ini mungkin ia akan benar-benar menciumi Jeongin sampai bibir pemuda manis itu membengkak. Lihat saja nanti.

Di lain sisi...

"Uhukk...uhukk..." entah kenapa Jeongin tersedak secara tiba-tiba, lelaki manis itu kemudian segera mengambil jus jeruk dan meneguknya secara rakus.

Sesudah acara tersedaknya telah menghilang, Jeongin segera mengelus dagunya yang sedikit basah akibat cara minumnya yang terburu-buru.

"Astaga aku mempunyai firasat buruk."

Ah Jeongin, bersiap-siaplah untuk serangan Hyunjin nanti. Pemuda Hwang itu pasti tidak akan membiarkanmu lolos dengan mudah.

 Pemuda Hwang itu pasti tidak akan membiarkanmu lolos dengan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Tertanda, 07/05/2020

Bee, eh bulan purnama, berubah jadi werewolf nih //gak gak

Warm Bed [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang