𝙉𝙊 𝙒𝘼𝙔 𝙏𝙊 𝙂𝙊
—
tidak ada yang membantah kalimat jihoon, lia memang merasakannya. ada yang aneh semenjak pertama kali melangkah keluar, tempat yang ia pijaki saat ini bukan seperti rumah. rasanya berbeda. kalian tahu 'kan perasaan hangat ketika kembali pulang? kalian pasti langsung mengenali jejak-jejak yang tertinggal sebelum kalian pergi. tapi ini tidak. rasa hangat, aman, serta familiar itu tidak ada.
"lo.. gak usah ngelucu." ujar yeji, mata gadis hwang itu melirik sekeliling dengan khawatir.
"elo yang ngelucu!" sungut junkyu sembari berteriak, salah satu tangannya menunjuk tepat di depan hidung yeji dengan wajah memerah.
"kalo lo gak ngasih ide gila lo itu, gak bakal kita kesini. nggak bakal, hwang yeji!"
untuk pertama kalinya, choi lia menyaksikan seorang kim junkyu tersulut emosi. tolong garis bawahi kata pertama kali.
"santai, bro." hwang hyunjin tiba-tiba melerai, pemuda melindungi sang saudari di balik tubuhnya. "dia gak sepenuhnya salah. inget siapa yang ungkit-ungkit tentang pabrik itu? jaemin."
"lah kok gue? kan gue udah bilang kalo gue gak serius. yang ngebet pengen main ini siapa? kembaran lo, bodoh." seru jaemin.
"terus kenapa lo nurut-nurut aja, hah?"
hening. tidak ada yang bersuara.
"see? kalian juga mau 'kan?"
"no, we are—" lia baru saja ingin membuka suara, sebelum lee felix dengan tampang sok yang kelewat menyebalkan itu memotongnya.
"halah udah deh, jisu, nggak ada yang nanya pendapat lo." pemuda ber-freckles itu menggelengkan kepala. "mending lo kesini, berdiri samping gue sini."
"KALIAN BISA DIEM GAK SIH?" seoyeon berteriak keras. membuat seluruh pasang mata yang tadinya fokus menonton perdebatan menjadi teralihkan.
"lo! yeji! coba lo keliling kota, nggak ada satu pun orang disini. entah mereka yang hilang atau kita yang hilang. dan lo, hyunjin—" gadis itu menyipitkan matanya. "kembaran lo jelas-jelas salah, so stop defending her or i'll kick your ass."
"ayo hoon, kyu. just leave them and go home."
"tunggu!" jeno bersuara. "gue mau ikut."
—
pada akhirnya, hampir semua orang kembali ke pabrik, kecuali beberapa orang seperti si kembar hwang, felix, chaeyeon, nancy, chaeyoung, dan eric. sisanya memilih untuk mempercayai jihoon, junkyu, dan seoyeon yang sudah lebih dulu disini.
awalnya, nakyung bingung kenapa lia tiba-tiba bergabung pada mereka. bukankah seharusnya gadis choi tersebut berada di pihak 'sinting-sinting' itu saat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
the upside down | 00 line
Fanfiction[STATUS: ON HOLD] 40 siswa terjebak dalam sebuah dunia yang mirip dengan distrik tempat mereka tinggal. bedanya, disana tidak ada siapapun kecuali diri mereka sendiri. © tteobokjin, 2019