eleven : night talks

3.7K 912 258
                                    


𝙉𝙄𝙂𝙃𝙏 𝙏𝘼𝙇𝙆𝙎

𝙉𝙄𝙂𝙃𝙏 𝙏𝘼𝙇𝙆𝙎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"kayaknya kita bakal jadi kanibal setahun setelah kejadian ini." ujar jungmo ketika tak sengaja melihat keributan di depan toko senjata tajam.

yonghee mendelik, lalu mengikuti arah pandang jungmo. "mereka cuma berusaha melindungi diri masing-masing. apalagi setelah ngeliat felix dan jeno yang punya pistol."

"omong-omong.. kok bisa ya mereka dapet benda itu?" pemuda kim tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya. namun, seolah itu bukan masalah besar, ia kembali menunduk dan fokus membaca buku fisika—yang sebenarnya jungmo pun tidak tahu apa judulnya.

oh ayolah, jungmo bukan manusia-manusia kelewat pintar seperti kim yonghee atau kim seungmin. ia bahkan tak pernah menyentuh buku paket dari sekolah, sampai sampulnya pun masih bagus dan lembarannya tak ada yang terlipat.

"lo kenapa ngikutin gue mulu sih?" jungmo melirik yonghee. "gue heran. kita bahkan nggak deket. kenapa.. lo gak diskusi sama seungmin? otak dia pasti sefrekuensi sama lo."

yonghee menggeleng. "gue nggak berminat untuk kerja sama dengan seungmin. kalau ada orang yang paling tepat untuk diajak kerja sama di situasi sekarang, udah pasti orangnya adalah lee jeno."

"terus... kenapa lo malah ikut gue? bukan jeno?"

"karena...." yonghee menggantungkan kalimatnya. "menurut gue, lo bisa dipercaya."






































"kalian harus liat tadi di depan gun's n bull, orang-orang berantem kayak tawuran." cerita onda pada seoyeon dan nakyung yang baru datang, ia menyebutkan toko senjata tajam yang terletak di depan minimarket.

dua gadis itu diajak untuk menginap di rumah yiren oleh sang empunya. awalnya, seoyeon dan nakyung mengira hanya ada mereka disini. tapi ternyata setelah sampai, mereka juga mendapati kehadiran lia, onda, dan hina yang tengah duduk di atas sofa seraya memakan camilan.

"berantem kayak tawuran?" nakyung menaikkan salah satu alisnya, bingung.

onda mengangguk. "iyaa. kayaknya gara-gara jeno dan felix main tembak-tembakkan tadi sore, mereka jadi pengen ikutan."

"main tembak-tembakkan pake pistol?" tanya seoyeon.

"engga.." jawab onda. "mereka ngerampok senjata."

"hell." umpat seoyeon. "udah gue duga bakal begini."

hina mengangkat bahu, gadis itu tampak tidak pikir panjang terkait masalah penjarahan senjata tajam atau apalah itu.

"kalo kita terjebak di sini selamanya, pasti kita harus beranak-pinak—" ucapan hina terpotong oleh seruan seoyeon.

"beranak pinak banget bahasa lo." kekeh seoyeon sembari mengambil kripik singkong yang tersedia di meja ruang tamu rumah yiren.

"intinya itu deh!" balas hina. "kalian pilih siapa buat jadi suami?"

gadis itu, mungkin, ingin mencoba mengalihkan suasana. bermain hal seperti ini bukan suatu hal yang buruk kan?

"pikiran lo udah sampe kesana aja." cetus nakyung.

"abisnya enggak ada tanda-tanda kita bisa balik ke illows yang asli." gadis itu memanyunkan bibirnya. "jujur, gue udah pasrah."

"gue yakin mereka nyari kita." ujar seoyeon.

"mereka siapa?"

"orang tua kita. tenang aja, kita pasti kembali kok."

hina mendengus, namun memilih untuk tidak memedulikan pernyataan seoyeon. gadis itu tiba-tiba saja melirik yiren, sang tuan rumah.

"lo pilih siapa?"

"untuk?" yiren menautkan alisnya.

"you know? having sex? getting children?"

yiren mengangkat bahu. "gue.. nggak peduli masalah itu sekarang."

"jawab aja, buat seru-seruan doang kok."

gadis wang itu tampak berpikir, "hmmm... jeno?"

hina mengangguk-anggukkan kepalanya. "jeno pasti paling laku."

nakyung terkekeh. "lo bener-bener deh."

"kalo lo, nakyung? lo pilih siapa?" hina memandang gadis lee itu dengan serius.

"lo dulu, dong."

hina menghela nafas.  "huft, okay. jaemin? haechan? renjun? ... jeno? i don't know. i'll just choose my best friends. or anyone who is nice, as long as it's not felix or hyunjin. those guys are freak. one because of his sister, and one because he's just naturally freak."

"i got your point." sela nakyung.

hina memberikan senyum miring. "lo?"

"hmmmm..." nakyung bergumam cukup lama, kira-kira sekitar lima belas detik sebelum ia menyebutkan satu nama. "i prefer being single."

"please honey don't be down in the dumps."

nakyung menggeleng. "nggak, ini serius. gue nggak mau ada anggota lain yang terjebak di sini lagi."

"hmmmm."

"lo?" hina melirik seoyeon.

"gue sih jungmo."

"HAH? UNEXPECTED BANGET!"

"dia lagi nempel sama yonghee akhir-akhir ini, kayaknya mereka punya rencana deh. jujur nih, bukannya gue nggak percaya jeno. tapi kalo untuk bantu kita nyari akar permasalahan, kayaknya mereka orang yang tepat. kalo gue deketin jungmo kan, gue bisa tau pertama. dan bonusnya, he is RICH RICH."

"uang gak ada artinya lagi disini, yeon." sahut lia.

"i know. but after we finally get out of this some kind of parallel universe, GUE KETIMPAAN DUITNYA JUGA!"

"yes, if you can return and not die like mia."



















ILLOWS, 09:32 p.m

"beberapa orang menemukan tubuh seorang gadis yang diduga merupakan salah satu remaja yang hilang (HM) di dekat kawasan perbukitan rinjan, cukup jauh dari pabrik yang merupakan tkp. sementara itu, mobil dan berbagai kendaraan bermotor milik para remaja yang hilang belum juga dipindahkan dari tkp. menurut seorang saksi, YY, teman-temannya pergi ke pabrik untuk melakukan permainan truth or dare. YY juga menunjukkan sebuah chat dengan HR— yang juga hilang malam itu bahwa mereka melewati sebuah lorong di dalam gedung utama. sampai detik ini, polisi masih belum bisa memastikan kemana hilangnya puluhan remaja tersebut. sedangkan, masyarakat sudah banyak membuat teori konspirasi mengenai kawasan industri sebesar 20 hektare yang juga pernah menelan korban 5 tahun silam. ya, irene, kembali ke studio."























## p.s :

haiii it's been 2 months? or 3? :(
maaf banget aku lama update, bukan karena sibuk sih, aku sok menyibukkan diri aja. dan.. belum ada mood untuk nulis lagi (padahal ada 3 cerita yang nunggu untuk diselesain, hiks). anyways, semoga suka!! im sorry if this chapter is too short 🙁

bye n good night !!

the upside down | 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang