𝙒𝙃𝙀𝙍𝙀 𝘼𝙍𝙀 𝙒𝙀?
—
koo jungmo mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai marmer tempat ia berpijak. dua pasang bola mata cokelat muda itu tak henti mengikuti bayangan yonghee yang sedang mengubrak-abrik buku di perpustakaan pribadi milik keluarga koo.
"mau sampe kapan sih, hee? ini udah jam 3." tanyanya frustasi.
jungmo ingin tidur, tapi suara berisik akibat gesekan lembaran buku membuatnya tidak berminat untuk sekadar membaringkan tubuh di atas kasur. jungmo risih.
"keluarga lo gak punya catatan apa pun tentang pabrik itu?" pemuda kim itu bertanya.
"enggak tahu. orang tua gue gak ada hubungannya dengan penutupan pabrik." jawab jungmo seadanya. "dan mereka gak pernah nyimpan file penting di sini."
"sebenernya, lo nyari apa?" tanya jungmo bingung.
yonghee menghela nafas pasrah. "lo tidur aja."
"gak bisa lah, lo gila? gue pusing denger suara lo." sungut jungmo. "lagian, kenapa lo gak pulang aja sih?"
"rumah gue jauh." yonghee menjawab seadanya. kemudian, pemuda itu turun dari tangga yang ia gunakan untuk mencari buku di rak bagian atas dan duduk di samping jungmo.
hening. tidak ada suara. masing-masing dari mereka sibuk bergelut dengan pikirannya sendiri. entah memikirkan caranya untuk kembali atau... pasrah dengan keadaan.
jungmo sendiri merasa bersalah, kalau seandainya ia tidak mengiming-imingi sejumlah uang kepada junkyu, seoyeon, dan jihoon, keadaan tidak akan menjadi sekacau ini.
"menurut lo ini illows atau bukan?" jungmo memecah keheningan. sementara yonghee mengangkat bahu.
"we'll find out soon."
:::
na jaemin terbangun dari tidur kelewat nyenyaknya ketika pintu rumah pemuda tersebut digedor kencang oleh seseorang. ia mengucek matanya, berjalan lunglai menuju ruang tamu untuk membukakan pintu. jaemin melirik ke arah jam dinding yang terletak di ruang tengah menunjukkan pukul tiga dini hari.
siapa orang gila yang berani-berani mengganggu tidurnya?!
jaemin memicingkan mata ketika huang renjun menyeruak di indera penglihatannya dengan satu plastik besar berisi bahan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the upside down | 00 line
ספרות חובבים[STATUS: ON HOLD] 40 siswa terjebak dalam sebuah dunia yang mirip dengan distrik tempat mereka tinggal. bedanya, disana tidak ada siapapun kecuali diri mereka sendiri. © tteobokjin, 2019