𝙂𝙐𝙉 𝙎𝙃𝙊𝙏
—
dahi felix mengerut kala netranya menangkap keributan besar di dekat podium. tangan kanan pemuda itu menggotong peta illows—yang sebenarnya tidak berat-berat amat. felix bisa melihat dengan jelas teman-temannya yang menglingkari sesuatu entah apa seraya bersorak. menurut perkiraan felix, ada yang sedang bertengkar.
"ada apaan sih?" chaeyeon melirik felix, ekspresi gadis itu benar-benar bingung.hell, mana felix tahu? ingin rasanya felix menjitak gadis di sampingnya ini.
di sisi lain, jungmo yang berusaha mengintip dengan cara berjinjit langsung melongo saat otaknya menangkap apa yang sedang terjadi. bola mata pemuda itu membesar, kemudian memalingkan wajahnya ke arah chaeyeon.
"yeji... berantem."
"HAH?!" chaeyeon melotot. "sama siapa?"
"enggak keliatan jelas." jawab jungmo.
mendengar itu, felix berusaha menyeruak ke dalam kerumunan—bukan karena jiwa-jiwa haus keributan, melainkan ia jengah. bukankah seharusnya mereka saling kompak agar dapat kembali dengan cepat? felix sudah berusaha dengan keras menurunkan egonya untuk tidak menembak kepala salah satu dari mereka.
sayangnya, usaha felix untuk melihat keributan itu tidak membuahkan hasil sama sekali. badan teman-temannya seakan tembok kokoh yang tak bisa ia tembus.
"wajar kalau jadi begini." ujar yonghee. "akar masalahnya emang yeji."
"ya iya. tapi apa lo nggak mikir kalau ini bukan waktu yang tepat untuk ribut?" protes chaeyeon.
"jelas lah lo bakal bela dia, lo temennya. open your eyes, lee chaeyeon. she was wrong." balas yonghee tak mau kalah.
"udah udah, kalian nggak usah ikut-ikutan berantem, dong." lia menengahi, membuat chaeyeon berdecak sebal serta yonghee memalingkan wajahnya.
felix melihat cek-cok kecil itu sembari menggelengkan kepala, bola matanya berpaling ke arah tempat keributan itu terjadi. sementara tangan kirinya merogoh saku di balik jaket yang ia kenakan, lalu mengeluarkan sebuah benda yang sedari tadi ingin sekali ia layangkan ke kepala seseorang.
sebuah pistol.
tak butuh waktu lama untuk mengarahkan pistol tersebut ke udara dan menarik pelatuknya. hal itu lebih mudah karena tidak ada satu pun yang memperhatikan gerak-gerik felix.
DOR!!!
beberapa orang menjerit saat rungu mereka menangkap sebuah suara ledakan. felix yakin sekali degup jantung teman-temannya kini terdengar 2 kali lebih cepat, juga keadaan semua orang yang sekarang dalam posisi jongkok dan setengah berdiri dengan kedua tangan menutup telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
the upside down | 00 line
Fanfiction[STATUS: ON HOLD] 40 siswa terjebak dalam sebuah dunia yang mirip dengan distrik tempat mereka tinggal. bedanya, disana tidak ada siapapun kecuali diri mereka sendiri. © tteobokjin, 2019