5.memenangkan hati kecil

191 28 0
                                    

Tak ingin aku menabung dosa,apakah ada manfaatnya jika aku membuang waktu untuk seseorang yang belum tentu menjadi milikku?

terbiasa menulis di rumah pohon untuk menenangkan pikiranku. Saat ini harus banyak belajar, karena di usiaku yang sangat muda, aku mempunyai cita-cita.

Dan tidak ingin melakukan hubungan yang dilarang oleh Allah, aku tidak ingin menghalalkan yang diharamkan.

Situasi hatiku saat ini sudah lumayan tenang setelah aku menulis untuk melupakan kesedihan.

Hari Jumat besok aku ada janji, untuk bertemu dengan Tina, karena biasanya kami berdua belajar bersama, atau kami banyak sharing-sharing pengalaman bersama tentang cinta, atau apapun itu.

Setelah solat isya aku bersiap tidur, beristirahat untuk kegiatan besok dihari Jumat bersama Tina.

******

Aku berangkat kerumah Tina, setelah sholat dzuhur, aku melihat pria berpeci hitam berjalan ke arahku, semakin  dekat aku mengenal wajah itu, Rafi berjalan pulang ke arahku,

"Assalamu'alaikum vel" Rafi mengucapkan salam kepadaku.

"Waalaikumsalam fii... "Jawabku

"Kemarin pagi kamu kayanya mau ngomong sama aku kan? "Tanya Rafi.

Aku berpikir sejenak, jika aku membicarakan ini aku akan sakit hati melihat Rafi dengan Syifa?

Tapi hatiku menginginkan untuk taat sedangkan pikiranku tidak ingin menjauhi Rafi.

Mana yang harus ku pilih?
Pikiranku?  Atau kata hatiku?
Pikiranku inginkan dunia, apa yang harusku lakukan?

"Hey? Ko diem? "Rafi mengejutkan

"Oh iya, ada yang mau aku omongin nih sama kamu"

Seketika aku berbicara tanpa menunda.

Aku mengajak Rafi untuk mencari tempat ramai agar tidak menjadi fitnah. Kami berhenti di sebuah rumah makan kecil yang tidak terlalu jauh dari rumah Tina.

"Gini Rafi, setelah belajar dan merenung, aku yakin kalau hubungan kita haram, karena sudah membuang-buang waktu untuk kamu yang belum tentu menjadi milikku, aku juga sudah tahu pacaran sebagian dari zina,dan aku sangat bodoh, aku yang berhijrah,berubah, karena seorang pria ,yaitu kamu yang menyuruh aku untuk hijrah, dan pada awalnya aku berhijrah hanya karena kamu dan mengikuti apa kata kamu, tapi aku tahu, bahwa itu salah. makasih ya?  Aku menganggap kamu adalah seseorang yang menjadi perantara agar aku bisa memperbaiki diri meski berawal dari zina. Dan yang perlu kamu tahu lagi fi,
proses hijrah dalam keadaan berpacaran sama saja menggali pahala, lalu menimbunnya dengan dosa. I thought that was wrong, and got nothing. Aku berpikir itu salah, dan tidak mendapat apa-apa. "

Aku menjelaskan kepada Rafi.
Rafi mengangguk dan mengiyakan, tanpa berbicara dia pergi dengan dua kata.

"Aku paham.! "Rafi tanpa salam pergi.

Inilah aku yang memenangkan kata hatiku yang ingin taat,mencoba mengalahkan pikiranku tentang dunia dan pengharapan kepada manusia.

berharaplah kepada Allah bukan manusia, karena Allah Maha membolak-balikkan hati manusia.
Menangkanlah hatimu yang ingin taat, jangan sampai pikiranmu mengalahkan hatimu, sejatinya suara hati adalah kejujuran tersembunyi
-Velinda Alena Sintia-

Baiklah aku memulai hijrahku disini:)

CINTA DALAM PENANTIAN [TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang