15.nikmat tuhan

128 17 0
                                    

Setelah melewati lika-liku yang selalu meresahkan setiap mendengar setiap ocehan teman-teman di SMA. Bullyan sudah diterjang angin terhempas oleh badai yang sudah berlalu.

aku bersyukur atas nikmat yang setiap hari kau berikan kepadaku.

Dua minggu berlalu, hari ini aku akan datang ke sekolah untuk sidik jari ijazah SMA-ku.

*****

Menaiki sepedah di iringi dengan niat untuk berbagi ilmu kepada anak-anak di Tk. Karena sidik jari akan ku lakukan sepulang mengajar.

Remang-remang aku melihat sosok pria dewasa dengan jas hitam terlihat keren dan kece.

Ia memasuki kantor sekolah Tk,apa yang ia perbuat disana?

Dengan penasaran, aku mendekati pintu kantor dan tiba-tiba terpeleset.

GUBRAK!!!

"Assalamu'alaikum maaf"

sembari terjatuh

aku malu dan berdiri tegak.

"Ini dia, guru yang bisa mengajari kursus private, adik bang Rayhan"

Ibu sri mengucap kalimat itu sembari menunjuk kearahku.

"Aku? " Ucapku dengan ragu

"Dia? Oke baiklah, perkenalkan nama saya Rayhan adi saputra dari orang lain yang telah berpartisipasi dalam hidup."

" Hah?  "
Tercengang tidak mengerti ucapannya.

"Eh iya nama saya velin pak" Aku tidak membalas tangan yang sudah dijulurkan ke arahku.

"Oke baiklah bukan mahram, aku paham, tenang saja, kalimat tadi hanya bercanda, sekedar ingin menghangatkan suasana, hahaha"

Dia tertawa sendiri, namun tetap menjaga wibawanya, dia berusaha terlihat lucu tapi bagiku dia tidak lucu, aku hanya tersenyum saja melihatmya.

"Nomor handphone saya ada di ibu sri, nanti ibu sri akan memberikannya, jadi saya tunggu, adik saya disini bernama suci. Oke saya tunggu terimakasih assalamualaikum"

Dia pergi dengan gayanya yang ingin terlihat keren.

Aku mengangguk dan menjawab salam.

Ibu sri memberikan nomor handphone pak Rayhan, dan memberikan alamat rumahnya.

Beliau menjelaskan bahwa setiap sabtu aku akan mengajar kursus privat kepada suci.

Dengan senang hati aku menerimanya.

****

Sudah lama aku tidak melihat Dani, aku melihat kak ulya yang mampir ke Tk, bersama Tina.

Kak ulya masuk kedalam kantor, beliau sepertinya tidak melihat ku, sedangkan Tina mendekati ku.

"Assalamu'alaikum vell"

Ucap Tina

"Waalaikumsalam "

Jawabku.

"Kamu nunggu siapa? " Tanya Tina

"Aku mau sidik jari ke sekolah" Jawabku dengan senyum

"Oh,,,silahkan" Tina mempersilahkan.

Sikap Tina memang sedikit kalem, beda denganku yang selalu ribet, dan penuh rasa kesal jika di ajak bercanda.

"Aku pergi dulu, salam untuk kak Ulya, Assalamu'alaikum"

Tina menjawabnya, dan aku langsung menaiki sepedah-ku dan mengayuhnya, kembali menikmati perjalanan dengan rasa senang karena mendapat penghasilan tambahan dengan mengajar kursus private.

-----*******------

Melihat sekolahku, seakan terbayang kenangan buruk bersama Rafi, terbayang sekilas apa yang pernah terjadi. Suatu pembelajaran bagiku untuk terus bersabar dalam menghadapi suatu permasalahan.

Melihat teman-temanku yang sibuk mendaftar kuliah, membuatku tidak merasa iri, karena aku yakin apa yang aku jalani saat ini adalah yang terbaik dari Allah,

Apalagi memakai almamater, aku memang ingin memakai almamater namun saat ini bagiku kesuksesan seseorang tidak dilihat dari almamater kampusnya. Melainkan kesuksesan ada pada diri sendiri.

Usaha dan doa adalah kuncinya.

***

Sidik jari telah selesai,langsung bergegas aku pergi dari sekolah untuk pulang.Hari sabtu nanti aku akan datang kerumah pak Rayhan untuk mengajar adiknya yang termasuk muridku juga di sekolah Tk.

Bersyukur dengan nikmat Tuhan yang telah diberikan kepadaku, tundukan kepalamu lihatlah orang-orang disekitar-mu masih ada orang yang dibawahmu tetaplah bersyukur jangan melihat ke atas,boleh saja hanya untuk memotivasi diri. 

Aku mengingat ucapan ibu.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (Q.S ibrahim: 7)

CINTA DALAM PENANTIAN [TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang