Sepulang belajar langsung aku pergi kerumah Tina, Rafi sempat bertanya kepadaku mengapa aku tidak ingin diantar pulang olehnya.
Aku menjawab, kalau aku tidak ingin menjadi bahan gosip tetanggaku.Rafi hanya mengangguk pasrah dengan keputusanku, padahal aku mempunyai niat untuk berkunjung kerumah Tina.
Berjalan menghampiri rumah tingkat berwarna hijau, disitulah tempat Tina beserta keluarganya tinggal.
Begitu sulit untuk memutuskan hubungan dengan Rafi, tetapi Rafi hanya menjawab singkat dan aku harus mempunyai alasan untuk memutuskan hubungan ini?
Serumit inikah memulai berhijrah? Selama aku hijrah aku mendapat hinaan yang bertubi-tubi.Bukankah mengkritik seseorang ada aturannya? apakah boleh dengan cara membully,mengejek,atau menghina?Sudahlah.. Semoga saja aku mendapatkan jawabannya setelah bertanya kepada kak Ulya.
Ulya zahro fatimah adalah seseorang yang pandai ilmu agama, beliau merupakan kakak dari Tina.Aku sering datang untuk belajar mengenai agama islam.Aku belajar tentang agama islam hampir dua bulan, mungkin aku mendapatkan ilmu sekitar lima persen,karena ilmu agama islam sangat banyak yang harus kupelajari. semakin aku banyak belajar,semakin resah hatiku dan fikiranku.
"Assalamualaikum Tina....... " Teriakku sembari mengetuk pintu yang tertutup rapat.
"Wa'alaikumussalam.. Bentar.... " Sahut Tina sembari membuka pintu rumah.
"Ehh... Kamu toh, ada apa lin?"Tina bertanya padaku
"Biasa lah,, aku pingin cerita sama kak Ulya, akhir-akhir ini aku jarang datang kesini, soalnya aku sibuk belajar sama Rafi. "Aku mengungkapkan niatku berkunjung kerumah Tina.
"Oh,, kakak ada sih dikamarnya lagi nidurin Mira, soalnya Mira lagi rewel gak mau jauh sama mamahnya."jawab Tina memberitahu keberadaan kak Ulya.
"Ohh.. Nggak apa kok,, aku tunggu.. "Ucapku.
Sembari menunggu aku membaca cerita di aplikasi buku. Disitu ada cerita dimana seorang perempuan yang hijrah,diamemutuskan pasangannya setelah dia mengetahui arti Q, S Al-Isra ayat 32.
"Hey.. Ada apa de? Ko mendadak datengnya? Biasanya kamu ngabarin dulu?"
Datang kak Ulya menghampiriku, sembari melempar beberapa pertanyaan."Aku kesini bentar doang kak, soalnya emang ada yang ingin aku tanyakan ke kakak."Sahutku.
Kak Ulya hanya mengangguk, yang mengartikan beliau paham dengan maksud kedatanganku."Jadi, tadi aku bertanya kepada Rafi,jika aku memutuskan hubungan karena Allah apa respon dia,sedangkan aku tidak mengetahui alasan yang tepat. Aku ingin mengetahui tafsiran dari kakak tentang q.s Al-Isra ayat 32. Atau kakak bisa memberi aku alasan yang tepat?" Tanpa jeda, aku bertanya.
"Hmmm jadi gitu toh, memang dasar anak muda,, " Kak Ulya melempar kalimat itu sambil tersenyum kecil.
"Jika kamu ingin mengetahui alasannya,kakak alan memberitahu, Yaa.. Asalkan kamu memang ingin bersungguh-sungguh dengan keputusan kamu itu. "
Aku merasa takut setelah mendengarkan kalimat itu.
"Insyaallah kak, aku ingin belajar . "
Ucapku dengan penuh keraguan."Jadi gini, kalau kamu ingin memutuskan suatu hubungan, kamu harus tahu alasan kamu apa? Jika alasan kamu Karena Allah itu bagus, sebab pacaran itu haram, meskipun kalian hanya bertemu tanpa bersentuhan itu sih sama saja kalian berdosa? Kalian berpandangan saja sudah zina,bahkan kalian chatingan dengan timbul rasa senang itu sudah dosa? Karena sama saja jika kalian berduaan yang ketiga adalah syaiton? Kalau kalian chatingan berdua tanpa ada kepentingan sama saja zina, yaitu zina hati? Sama saja kalian berduaan bedanya hanya lewat handphone.Dan untuk di Q. S al-isra ayat 32 kamu bisa cari di terjemahan al-quran, kamu pasti paham, intinya pacaran itu tidak ada.Ada sih, tapi setelah halal. Pacaran dilakukan dalam Islam ketika sudah menikah, bukan sebelum menikah. Kalau dia serius, dia tidak akan nyaman dengan gaya pacaran seperti itu, yang hanya membuang-buang waktu? Memang kamu ingin membuang-buang waktu bersama laki-laki yang belum tentu jodoh kamu? "
Aku menggelengkan kepalaku.
"Nah, itu kamu sadar Memang kamu tahu dia serius? Kalau serius dia tidak akan mengajak pacaran ? Kalau dia serius,dia akan menjauh dari kamu dengan niat memperbaiki diri, supaya dia bisa menjadi imam yang baik untuk kamu, bukannya malah ngajak pacaran gaya Islam? Gak ada tuh pacaran - pacaran Islam.. "
"Intinya pacaran itu hanya dilakukan setelah menikah bukan sebelum menikah"
"Kalau kalian para remaja masih tetap melakukan pacaran Islam, pacaran barat, pacaran timur, tetap dalam Islam haram jika dilakukan sebelum menikah, kalau kalian maksa? Namanya kalian menghalalkan yang sudah dilarang Allah? Naudzubillah"Setelah mendengarkan ini aku mulai paham jalan keluar dari masalahku.
Inilah keputusanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM PENANTIAN [TERBIT ]
Romantizm#3 fillah (12/03/2020) #2 Ulya (12/03/2020) #2 MasyaAllah (12/03/2020) #8 Niqab (12/23/2020) PERHATIAN, DILARANG KERAS COPY PASTE CERITA ❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥ Rasa CINTA tumbuh saat Aku remaja, namun semakin dewasa aku tahu bahwa CINTA buka...