Ujian Nasional ini sangat menegangkan ,bayangan Rafi terngiang di kepalaku seakan menghantui ku.
Aku harus meyakinkan diriku untuk terus berjuang dalam perbaikan diri.
Waktu pengisian soal telah dimulai, aku mengisi soal-soal dengan fokus tanpa memikirkan apapun, karena aku harus memenangkan hati kecilku bukan pikiranku, hatiku yang ingin memperbaiki diri bukan akalku yang ingin berkhalwat dengan ikhwan.
Di usiaku yang sangat muda aku tidak ingin menjerumuskan diriku semakin tersesat ke dalam hutan yang sangat gelap seakan tak ada arah.
Sekarang aku menemukan arah yang ku cari sendiri yaitu hidayah, aku harus mensyukuri hidayah yang Allah berikan, aku tidak ingin Allah mencabut hidayah ini dan menjadikanku seperti dulu.
Bel berbunyi
Waktu untuk mengisi soal Ujian Nasional sudah habis.Bersyukur karena menjawab dengan tepat waktu.
Semua siswa-siswi keluar untuk pulang kerumah masing-masing.saat aku berjalan ke arah gerbang sekolah, Lagi-lagi aku melihat dua orang itu.Syifa memanggilku kembali, aku tidak merespon karena merasa syifa hanya mengucapkan kalimat omong kosong.
Syifa hanya kesal melihat ku yang diam saja dan terus berjalan. Aku tidak peduli dengan hubungan mereka, aku menahan rasa sakit hati, karena aku belajar bahwa jika aku berharap kepada Allah aku tidak akan merasakan patah hati, sebaliknya jika aku berharap kepada manusia, karena Allah merasa cemburu melihat hambanya yang terlalu berharap kepada manusia dan menimpakan suatu kepedihan atas sebuah pengharapan.
Bagiku di usiaku yang terbilang remaja
Cinta ini hanyalah sebuah tamu yang bisa pergi kapan saja di usiaku yang belum tepat.
Aku tidak ingin membuang waktu ku untuk dia yang belum pasti untukku.
~velinda Alena sintia~
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DALAM PENANTIAN [TERBIT ]
Romance#3 fillah (12/03/2020) #2 Ulya (12/03/2020) #2 MasyaAllah (12/03/2020) #8 Niqab (12/23/2020) PERHATIAN, DILARANG KERAS COPY PASTE CERITA ❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥❥ Rasa CINTA tumbuh saat Aku remaja, namun semakin dewasa aku tahu bahwa CINTA buka...