#warntypo
Wonjin berjalan gontai,kakinya terasa lemas dan kepalanya sangat pening,matanya yang berair membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas,hari ini wonjin masih ada ekskul taekwondo,tapi tubuhnya menolak keras untuk ikut latihan
"Hey njin" Wonjin menoleh lemas ketika yohan datang dan merangkul bahunya
"Hai kak" Wonjin tersenyum kecut,bibirnya yang gemetar terasa sulit untuk di angkatYohan mengeryit bingung,tak biasanya wonjin lesu begini
"Njin,kamu sakit ya?" Yohan menghentikan langkah kakinya,tangannya terangkat memegang dahi wonjin yang panas dan berkeringat dingin
"Aku gapapa kak" Wonjin kembali tersenyum,matanya yang merah dan berair berusaha menatap yohan di depannya yang bahkan terlihat sangat buram"Eum aku ga yakin kamu baik-baik aja,kita ke uks aja ya,nanti aku buatin ijin" Yohan menuntun tubuh wonjin berbalik arah,dan tak ada penolakan sama sekali,wonjin pasrah,kakinya sudah terasa sangat lemas dan tubuhnya seperti akan jatuh
"Nah baringan aja,nanti biar aku panggilin piket uks hari ini" Yohan membantu wonjin berbaring di atas kasur uks,kemudian meninggalkannya sendirian
Wonjin memejamkan matanya,berusaha tidur dan tak mempedulikan suara grasak grusuk di dekatnya
"Buka matanya,mau saya periksa" Tubuh wonjin seketika menegang,hatinya mulai berdegup tak karuan,suaranya terdengar begitu familiar"Bangun sekarang,biar saya bisa kasih kamu obat" Sekali lagi,suara di sampingnya memberi perintah.
Wonjin akhirnya menurut,matanya terbuka perlahan,ia berusaha duduk di bantu sosok di dekatnya"Jung-"
"Panggil saya kakak,saya 2 tingkat di atas kamu" Wonjin tercekat,hatinya terasa seperti baru di sayat oleh pisau yang sangat tajam
"I-iya kak jungmo" Wonjin menghela nafasnya,rasanya sangat aneh melihat jungmo menjadi cuek dan canggung begini"Kak jung-"
"Saya mau beli makanan dulu di kantin,suapaya kamu bisa minum obat,tunggu di sini" Perkataan wonjin kembali di potong,dan kali ini jungmo berjalan keluar meninggalkan wonjin seorang diri
"Njin..." Wonjin menatap lemah pintu di depannya,menyaksikan siluet dua orang yang mendekati ranjangnya
"Njun? Esa?" Wonjin tersenyum tipis melihat kedua temannya yang semakin dekat"Wonjin kenapa bisa gini sih?" Hyeongjun membuka suara,tangan kanannya mengelus lembut pipi wonjin yang penuh lemak
"Gatau,pas mau ekskul uda lemes gini" Wonjin menatap lesu temannya
"Uda minum obat njin?" Wonjin menggeleng"Loh ko?"
"Nunggu jungmo beli makanan" Eunsang dan hyeongjun hanya mengangguk
"Kalian ngapain di sini? Ga ekskul?" Kali ini wonjin yang bertanya
"Kabur kita,males di jurnal" Eunsang dan hyeongjun menyengir lebar,wonjin yang memahami betul bagaimana tingkah kedua temannya hanya mengenggeleng maklum"Kalau pyo sama keumdong,ga bolos juga? Tempat ekskul kalian kan sampingan" Hyeongjun menggeleng cepat,wajahnya berubah datar
"PMR kosong,pelatih ekskul nya sakit,mereka malah berduaan di kelas,padahal yang lain udah mabur" Wonjin terkekeh pelan,mereka melanjutkan obrolan sampai tak sadar kalau jungmo sudah berdiri di belakang hyeongjun dan eunsang"Ehm,permisi,wonjin harus minum obat" Hyeongjun dan eunsang serempak menoleh ke belakang,netra mereka bertemu dengan kedua netra tajam jungmo
"Nih makan,selang 3 menit baru minum obat,abis itu minta jemput sama kuya,saya harus jemput kak seungmin,duluan ya" Jungmo menaruh sebungkus siomay dan obat di atas nakas,dan berlalu begitu saja,meninggalkan ketiganya yang masih melongoPintu di tutup,dan hyeongjun mulai berteriak heboh
"Siapa sih seungmin seungmin tuh,mana katanya mirip aku" Hyeongjun menatap geram pintu yang tertutup
"Tau tuh,dia asal ngerebut jungmo dari wonjin,huh dasar pelakor!" Kali ini eunsang menimpali,wajahnya bersungut kesal"Hey udah si, aku tambah pusing denger kalian marah-marah gitu,lagian kan hak nya jungmo mau pacaran sama siapa aja" Wonjin menghela nafasnya,mencoba menahan rasa sakit di kepalanya
"Eh maap ya wonjin" Eunsang menyengir lebar,kemudian matanya tertuju pada siomay di atas meja
"Eh ko ga pake kecap?" Eunsang mengambil sebungkus siomay dan menyodorkannya pada wonjin"Ya seenggaknya jungmo masih inget apa yang aku suka dan apa yang aku ga suka" Wonjin menatap siomay di tangannya dan tersenyum tipis
。。。
"Udah mami bilang makan jangan sambil tiduran! Mampus kan keselek" Seonho berdiri di depan sofa sambil berkacak pinggang,sedangkan donghyun di hadapannya tengah mengap-mengap seperti ikan kehabisan nafas.
"Mi,ohok bantu ohok" Donghyun mengulurkan tangannya pasrah,berharap sang ibu mau membantu menepuk bahunya atau memberinya minum."Bodo amat,mau kamu mati keselek juga mami bodo amat" Seonho kini malah makin mengomel,tak mempedulikan donghyun yang sepertinya mulai sulit bernafas.
"Mi! Ya ampun itu keumdong kenapa?!" Donghyun rasanya ingin berteriak kegirangan,ia melihat sosok ayahnya yang berlari ke arahnya,dengan sigap ayahnya menepuk bahunya dan membantu memijat tengguknya agar makanan yang membuatnya tersedak bisa keluar."Nih minum" Guanlin menyodorkan segelas air hangat pada donghyun.
Donghyun mengambil alih gelas dari tangan guanlin kemudian meminumnya dengan cepat
"Kenapa sih bisa keselek?" Guanlin membantu donghyun menaruh gelasnya di atas nakas."Dia makan sambil tiduran tuh ya makanya keselek,uda mami bilang berkali-kali kalau makan jangan sambil tiduran! Untung tadi ada papi,kalau ga,kamu uda mami biarin mati keselek!" Guanlin hanya geleng-geleng kepala melihat istiranya yang teruss mengomel tanpa henti,sedangkan donghyun di sampingnya hanya menunduk tanpa berani menyela.
"Sekarang kamu mandi dulu,sebentar lagi les kan?" Seonho menepuk bahu anaknya,menitah sambil sedikit mendesak agar sang putra bungsu bangun dari posisi nyamanya.
Donghyun beranjak menuju kamar mandi di lantai dua,meninggalkan ayah dan ibunya berdua.
"Ho..." Seonho yang tadinya fokus mengelap meja langsung menoleh dengan raut penuh tanya.
"Kenapa kak?" Seonho akhirnya memilih duduk di samping guanlin,menggenggam tangan kanan suaminya dan mengelusnya lembut."Kita liburan yu? Sama tetangga yang lain" Seonho mengerutkan dahinya,di kepalanya banyak sekali kalimat yang ingin ia lontarkan.
"Anak-anak gimana? Kita mau liburan kemana? Kapan?" Guanlin tersenyum kalem,netranya menatap lurus ke netra seonho yang begitu cantik dan berbinar."Aku sama bapak-bapak yang lain niatnya mau bawa anak-anak ikut,tapi hotelnya di pisah,kemana dan kapannya masih di rencanain sayang,sekarang kamu Mau atau ga?" Seonho terlihat berfikir,kemudian kembali menatap guanlin dengan tatapan bingung.
"Hotelnya di pisah gimana?" Jujur,seonho sangat bingung saat ini,entah otaknya yang lemot atau memang penjelasan guanlin yang kurang jelas.
"Jadi orang tuanya nginep di hotel A,nanti anak-anak nginep di hotel deket situ" Seonho akhirnya paham,ia menganggukan kepalanya beberapa kali."Emang gapapa ya kalau di pisah? Lagian kenapa sih harus di pisah gitu?"
"Mereka uda besar ho,lagian aku rasa,donghyun sama minkyu juga uda siap punya adek" Guanlin tersenyum miring,wajahnya terlihat begitu menantang dan menyebalkan di waktu yang bersamaan.
"KAK! IH! MESUM!".
.
.
Long time no see uwu:)
-anya
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA BERINGIN [Pdx101 ft Pd101 S2]
Humor"cemara uda mainstream,jadi beringin aja biar anti mainstream" Warn! bxb start:29-07-2019 (21.10) end:- status:on going ◌1st #yongguk ◌2nd #jinseob ◌2nd #guanho ◌3rd #samhwi