#warntypo
Siang itu hujan turun sangat deras,midam menghela nafasnya berkali-kali,ia kini terjebak di sebuah toko sweater dengan tangan yang memegang segelas kopi hangat
Midam baru saja pulang kerkom,ia mampir sebentar ke sebuah kafe untuk sekedar membeli kopi sebelum pulang,tapi saat akan berjalan menuju tempat pemberhentian taxi hujan malah turun deras dan mengguyur tubuh midam,memaksa si manis untuk berteduh.
"Tsk,pake mati segala" Midam nemandang kesal benda persegi panjang di tangannya kemudian memasukannya kembali ke dalam saku
Midam menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri,hujan masih sama derasnya dengan beberapa waktu lalu."Kak,mau pulang kan?" Midam melonjak kaget ketika merasakan bayangan besar berdiri di depannya
Midam mendongakan kepalanya untuk menatap sosok tinggi yang tadi mengejutkannya"Iyalah mau pulang,masa mau ngamen" Midam memutar bola matanya malas ketika melihat seobin yang berdiri di hadapannya sambil memegang payung hitam yang cukup besar untuk ia pakai sendiri.
"Hehe,kirain mau kemana gitu" Midam mendengus malas melihat cengiran menyebalkan seobin
"Yaudah bareng ya? Kebetulan aku bawa mobil" Midam mengerjapkan matanya beberapa kali."Mobil? Tapi kamu pake payung?" Midam masih tidak mengerti,otaknya berfikir keras berusaha mencerna kalimat seobin
"Iya,mobilku di sana" Seobin menunjuk mobil honda civic hitamnya di depan sebuah toko tas yang jaraknya tak jauh dari tempat midam berdiri saat ini.Midam menganggukan kepalanya tapi ia hanya diam di tempat sambil memandangi mobil seobin
"Hey kak,ayo,malah ngelamun gitu" Seobin terkekeh pelan lalu menarik tubuh ringkih midam ikut bersamanya di bawah naungan payungSeobin merapatkan tubuhnya dengan tubuh midam sambil mencondongkan payungnya ke arah kanan midam
Keduanya menerpa hujan deras dengan satu payung berdua,di tambah bahu sebalah kiri seobin yang basah kuyupMidam menatap seobin di sampingnya,jarak mereka terlalu dekat,dan ini membuat midam merasa sedikit gugup
Seobin yang merasa di perhatikan langsung menolehkan kepalanya ke arah midam sambil tersenyum manisMidam kaget,ia buru-buru Memalingkan wajahnya yang mulai memerah ke sisi lain
Seobin yang melihat midam salah tingkah hanya terkekeh pelan kemudian mempercepat langkah kakinya"Masuk kak" Seobin membukakan pintu depan mobil agar midam lebih mudah masuk
Midam langsung masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya sedikit lebih kerasSeobin berjalan ke sisi kanan dan masuk sambil melipat payungnya
"Pake sabuk pengamannya kak,nanti kalau aku nge rem mendadak kakak kejedot" Midam yang sedang melamun tak mudeng dengan perkataan seobin"Apa bin?" Seobin tersenyum sambil geleng-geleng kepala
"Sabuknya di pake" Seobin tiba-tiba mendekat ke arah midam sambil menarik sabuk pengaman di sisi kiri midamMidam membelalakan matanya,jaraknya dengan seobin saat ini sangat dekat
Seobin tersenyum tipis lalu kembali duduk di tempatnya
"Jalan sekarang ya" Midam yang masih belum konek hanya diam dengan tubuh yang sedikit tegangSeobin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis kemudian melajukan mobilnya
"Kak,mau makan dulu?" Seobin menoleh sebentar ke arah midam lalu kembali fokus menatap jalanan"Eh,n-nga usah" Midam menundukan kepalanya membuat seobin tersenyum gemas
"Yaudah,langsung pulang ya" Midam tak menjawab,ia memilih mengalihkan pandangannya ke luar jendelaSeobin melirik sebentar dan tersenyum melihat betapa manisnya sosok midam yang duduk di sampingnya
"Kak uda sampe" Seobin menghentikan mobilnya kemudian menepuk lembut bahu midam
Midam yang tadinya melamun sedikit terlonjak ketika seobin memegang bahunya
"Ah iya,makasi ya" Midam berniat membuka pintu mobil tapi tangan seobin menahan tangannya
Midam menolehkan kepalanya sambil menatap bingung seobin yang masih menahan pergerakan tangannya"Kenapa?" Midam memiringkan kepalanya menatap seobin bingung seperti seorang anak kucing
"Ini" Seobin menyerahkan sebuah paperbag berwarna coklat pada midamMidam yang tak mengerti hanya menatap paper bag yang di pegang seobin dengan tatapan bingung
"Ini buat kakak" Seobin makin menyodorkan paper bag nya"O-oh iya makasi" Midam menerima paper bag nya dengan ragu-ragu
"Makasi ya,aku duluan,dah!" Midam buru-buru berjalan masuk ke dalam rumah"Kak midam!" Midam menoleh ke belakang dan ya ada seobin yang sedang berlari heboh ke arahnya
"Pelan-pelan aja ya kak,aku ga maksa kakak buat cepet-cepet,aku bakal selalu tungguin kakak" Midam membelalakan matanya ketika merasakan sesuatu yang kenyal dan basah menempel pada bilah bibirnyaSeobin terdiam,bibirnya menempel cukup lama dengan bibir midam,tak ada lumatan atau gigitan, hanya menempel, tapi itu sukses membuat jantung midam berdetak dua kali lebih cepat
"Aku pulang ya,kalau kakak uda bener-bener yakin,kakak langsung bilang sama aku" Seobin tersenyum kemudian mengusak lembut surai hitam midam
"Dahh" Seobin berlari pergi menuju mobilnya,meninggalkan midam yang masih mematung di tempat,pipinya merah hingga ke telingan
"Yoon seobin bajingan!" Midam tiba-tiba berteriak sambil memegangi bibirnya
"Teteh! Mulutnya mau mami cabein ya?!" Donghan keluar dari rumah masih memakai celemek dan tangan kanannya memegang cucukir(?)
"Ehe ampun mami,tadi kelepasan" Midam menggaruk leher belakangnya dan berjalan masuk mengikuti ibunya
"Teh,bibirnya seobin manis ga?" Midam yang mendengar pertanyaan donghan seketika membulatkan matanya"MAMI ISH!"
。。。
"Mi,adek pulang!" Donghyun melepas sepatunya yang basah dan masuk ke dalam rumah
"Loh ko basah-basahan?" Seonho yang tadi sedang memeriksa rapot anak muridnya langsung menghampiri anak bungsunya sambil membawa handuk"Payung sama jas hujannya aku kasih ke dongpyo,hehe" Donghyun menerima handuk yang di bawa ibunya sambil terkekeh
Seonho menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkat kebucinan anaknya"Mi,abang pulang!" Minkyu tiba-tiba masuk ke dalam rumah degan keaadaan yang sama dengan adiknya,basah kuyup
"Abang bawa mobil kan? Ko basah gini?" Seonho yang baru mengambil handuk langsung bertanya pada minkyu
"Ke parkiran jauh mi,payung nya abang kasih ke hyeongjun" Minkyu menerima handuk yang di ulurkan seonhoSeonho geleng-geleng kepala,kedua anaknya ini memiliki kadar kebucinan yang sama,persis seperti papinya
"Yaudah ayo masuk,langsung mandi ya,mami bikinin teh" Seonho kemudian masuk ke rumah untuk membuat teh hangat
Minkyu masuk duluan ke dalam,di ikuti adiknya di belakang
"Bang,minta nomor hyungjun dong" Minkyu yang sedang menonton tv langsung menoleh dengan tatapan sinis
"Buat apa?" Minkyu masih menatap adiknya sinis,sedangkan donghyun hanya acuh sambil mengangkat bahunya"Temenku suka sama hyungjun,minta tolong ke aku buat deketin dia sama hyungjun,kebetulan abang deket kan sama hyungjun? Ya sekalian lah" Minkyu mendengus sebal kemudian memalingkan pandangannya
"Ga boleh,hyungjun uda punya pacar" Donghyun terbelalak kaget
"Lah iya? Wahhh kasian temenku" Donghyun membayangkan betapa mirisnya wajah temannya jika tau pujaan hatinya sudah punya tambatan hati"Btw pacarnya siapa bang?" Minkyu sekali lagi menatap sinis donghyun yang terlihat begitu exited
"Ga perlu tau,dasar bocah kepo" Minkyu menoyor sebal dahi donghyun kemudian kembali fokus pada layar tv di depannya"AH ABANG!"
.
.
.Sorry ga jelas gini:)
Enjoyyy
-anya
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA BERINGIN [Pdx101 ft Pd101 S2]
Humor"cemara uda mainstream,jadi beringin aja biar anti mainstream" Warn! bxb start:29-07-2019 (21.10) end:- status:on going ◌1st #yongguk ◌2nd #jinseob ◌2nd #guanho ◌3rd #samhwi