016 • bag i

439 73 17
                                    

Selamat sore menjelang malam semuanya❤

Huhuhu demi apapun kangen banget nyapa kalian disini😭😭😭

Karena selama sebulan kemarin aku lagi down berat dan ada beberapa kegiatan yang susah untuk ditinggalkan (seperti lomba, etc) aku terpaksa hiatus tiba-tiba.  Maaf banget yang ngerasa aku php doang nggak update update maaf banget ya😭😭😭

Insyaallah aku usahain seminggu setidaknya sekali update mulai sekarang ini.  Karena sejujurnya aku juga udah nemu beberapa ide untuk next chapter lagi ntar wkwkwk😂😂

InsyaAllah kalau nggak besok atau malem minggu aku bakal next lagi yaps sebagai pengganti selama ini aku hiat.  Nah,  untuk yang kangen begonya Rafka, besok di next chapter ya😋

Di chapter ini romantis duluu biar gumush gumush awaw

Oke,  intinya happy reading kalian semua.  Semoga suka dan nggak terlalu garing ya😭😭❤❤❤

OH IYA.  NOTE :  ini kalau kalian mau dengerinnya pake lagu Noah - Wanitaku gapapaa.  Feelnya kali aja bagus bgt jadinya 😋😂

— My Amazing Bad Boy ; 016 • i Start! —

   "Keana!"

   Aku langsung menoleh ke asal suara melengking yang telah meneriaki namaku sedari tadi. Jangan salahkan aku yang tidak mendengar,  salahkan kupingku saja yang sedikit budek. Hehehehe.

   Disana aku melihat Kak Gerald sedang berjalan menghampiriku dengan cukup tergesa-gesa sembari membawa secarik kertas -yang aku ketahui itu adalah kertas susunan acara-

   KAK GERALDTOLONG BANGET INI YAAKU GAMAU JADI MC!

   "Kamu tuh saya panggilin dari tadi juga,  Dek." Ujarnya sembari mengatur nafasnya yang cukup tersenggal-senggal akibat mengejarku sedari tadi.  Untuk mengungkapkan rasa bersalahku,  aku menunjukkan cengiran tanpa dosaku kepadanya. "Nggak Rafka,  nggak kamu bolotnya sama. Beneran jodoh emang."

   "APA SIH KAK!" Ujarku tiba-tiba.  Ceritanya aku emosi,  tapi kok aku malah mau ketawa.  GBS GBS GBS.  AKU GABOLEH KETAWA.

   "Buruan ah,  Kakak nyari saya ada apa?" Tanyaku setelah menunggu tawa meledek dari Kak Gerald mereda. Setelahnya,  Kak Gerald langsung saja menyodorkan kertas -yang sedari tadi kuharapkan tak kudapatkan- padaku.

   Sebelum aku menunjukkan jurus jituku - mencari seratus juta alasan- ,  Kak Gerald langsung saja memotongnya dan berucap,  "Kamu harus gantiin saya,  oke? Nggak ada alasan lain.  Kamu. gantiin. saya. Soalnya saya harus buru-buru ngurusin yang lainnya.  Di panggil Pak Haris ini.  Udah ya,  makasih,  Keana!"

   "WOY! KAK! ASTAGFIRULLAH! KAK GERALD!"

   Dengan entengnya Kak Gerald lari meninggalkan tugas-tugasnya dan menyerahkannya padaku.  MONMAAP YA KAKTUGAS SAYA JUGA BANYAK INI, KAMPRET.

   Karena aku masih menghargainya sebagai KETUA OSIS banggaan sekolahku,  maka dengan cukup sangat sangat terpaksa aku berjalan ke arah lapangan.

   Pls yaaku males ketemu para netijen.  Kalo kata Rafka,  lah mereka mah kagak punya otak. Bacot doang digedeinotaknya minimalisjing.

My Amazing Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang