PROLOG

391 36 10
                                    

Warning typo!!!

Happy Reading


Seorang gadis dengan paras manis berjalan tergesa dilorong Fakultas Psikologi sebuah Universitas Swasta. Ia sedang membawa tumpukan makalah yang akan ia presentasikan pagi ini.

Ya dosen super killer nya pagi ini baru memberi kabar bahwa jadwal perkuliahan diajukan karena beliau akan ditugaskan ke luar kota siang nanti.


Dengan langkah cepat, gadis yang akrab dipanggil Airin itu berusaha menaiki tangga untuk sampai di lantai dua.


“Bruukk”

“Aww”

Suara gedebum dan pekikan Airin terdengar di koridor kampus yang tampak sepi. Seseorang tak sengaja menabraknya di ujung tangga. Bukunya berceceran di lantai dan Airin jatuh terduduk dengan pantat yang menyentuh lantai lebih dulu.


“Maaf  ya, aku sedang buru-buru” ucap seorang laki-laki yang membantu merapikan bawaan Airin yang tercecer.


Suara itu, Airin hafal dengan suara itu.
Airin yang masih terduduk sambil memegangi sikunya yang nampak memerah kemudian mendongak.


Deg

“Ka-k Sean”


“Iya? Kau tak apa kan?” tanya laki-laki yang bernama Sean sambil mengulurkan buku-buku bawaan Airin.


“Nggh, iya aku tidak apa-apa” ucap Airin yang terbengong dengan pertanyaan Sean.


“Maaf  ya, aku pergi dulu, sudah ketinggalan kelas ini. Sekali lagi maaf  ya” ucap Sean yang kemudian berlalu pergi.


Airin menatap wujud Sean yang mulai menghilang. Semburat merah terlihat diwajah manisnya. Airin yang tadinya begitu terburu-buru kini rasanya enggan beranjak dari lantai dan justru mengelus buku-buku yang tadi dipegang oleh Sean. Bucin memang.


Ya, seperti yang bisa dilihat dari ekspresi Airin bahwa sangat tidak bisa dipungkiri bahwa Airin sangat menyukai Sean, kakak tingkat Airin di Fakultas Psikologi. Bukan hanya Airin saja sebenarnya yang menyukai Sean, atau bisa dibilang  menggilai Sean mungkin.


Siapa yang tidak mengenal Seandra el Nino. Pangeran tampan dari Fakultas Psikologi, bahkan menjadi most famous di kampus.

Mahasiswa semester 6 dari Fakultas Psikologi itu mempunyai perwatakan tinggi dan tegas, hidung mancung, kulit seputih susu, kilat mata tajam yang mampu menjatuhkan para wanita yang menatapnya dan bibir tipis yang menggoda untuk dicicipi. Ehhh


Bahkan sosoknya digadang-gadang bak titisan Dewa Yunani. Tidak bisa membayangkan bagaimana tampannya!!!


Airin sekarang sudah menginjak semester 4. Itu berarti sudah hampir 2 tahun Airin menjadi bucin Sean. Tapi Airin bukanlah sosok gadis yang akan menguntit seseorang yang ia kagumi layaknya tukang terror.


Hanya saja dia selalu memperhatikan Sean dari kejauhan. Berusaha sebisa mungkin Sean selalu berada dalam radar yang masih bisa ia jangkau tanpa harus membuatnya terganggu.

Karena ia pun sadar jika ia hanyalah gadis biasa yang mengagumi sosok pangeran kampus yang selain tampan, tapi ia juga pintar dan kaya. Ini sudah seperti cerita-cerita rakyat si tampan dan si buruk rupa. Heuhh


Setelah selesai presentasi dadakan yang diadakan tadi pagi. Kini Airin hendak pergi ke ruang dosen untuk menyerahkan hasil laporan presentasi tadi.

Langkah Airin terhenti tak jauh dari ruang kantor ketika netranya menemukan teman satu kelasnya, Rania, tengah berdiri bersandar balkon dengan senyum yang senantiasa mengembang. Tak lama kemudian, terlihat Sean keluar dari ruang dosen.


“Hai kak Sean” sapa Rania .

Seperti biasa, Sean hanya tersenyum dan berlalu pergi. Begitulah dia, dengan sikap cool nya selalu bisa mengobrak-abrik hati wanita. Ngeri ya.


Airin bersembunyi dibalik tembok ketika Sean melewatinya dan tak berapa lama lagi Rania pun ikut pergi.


Airin menghela nafas lega. Seperti yang diketahui bahwa Sean memang idola di kampus. Tapi bukanlah seperti di drama-drama dimana si idola akan dikejar-kejar seperti fans yang fanatic kepada idolanya. Mereka hanya sekedar mengagumi dan menjadian buah bibir dikalangan mahasiswa dan mahasiswi, tak kecualipun Rania.


Dia berada di kelas yang sama dengan Airin. Dan entah mulai kapan Airin menyadari bahwa Rania pun memiliki perasaan suka terhadap Sean sama seperti dirinya. Bukan hanya sebatas kagum saja, tetapi benar-benar rasa suka antara wanita dengan pria, cewek dengan cowok.


Dan disadari atau tidak, semenjak dari itu sikap Rania yang biasanya begitu hangat kini seolah berubah agak dingin seolah mengajak Airin bertarung untuk mendapatkan Sean. Karena Rania pun tahu bahwa Airin dari dulu sangat menyukai Sean.


“Mari kita mulai secara baik-baik dan berakhir baik-baik”
Airin menggenggam ujung kemejanya erat.

🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸🤸

Akhirnya debut juga ini cerita 😌

Mungkin ini bakal jadi salah satu cerita hunrene ku yang akan memiliki durasi chapter yang panjang

Bukan aku sok2 an buat banyak cerita padahal yang lain masih sering dilupain buat update 😁🙏

Hanya saja ini merupakan projects buat ku tersendiri hampir setahun ini sehingga aku harus menyelesaikan secepatnya

Nggak mau terlalu berekspektasi tinggi
Hanya saja selalu berikan dukungan dan support untuk cerita ini ya agar bisa menjadi karya yang bisa dinikmati banyak orang 😇

Selalu kritik dan saran aku tunggu ya
Vote dan komen ku harap senantiasa meramaikan 😘🤗

See yaaa

Cinta Luar Biasa  (SUDAH TERBIT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang