Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan egois, Na!"
Jaemin memejamkan mata kala telinganya menangkap bentakan Jeno dari sambungan telepon. Hatinya ikut berdenyut nyeri meski ini bukan pertama kalinya. Padahal permintaan Jaemin sangat sederhana. Namun Jeno selalu menganggapnya egois. Tubuh yang sekarang tampak kurus itu bergetar. Bahunya naik turun, diikuti oleh derai air mata yang mulai berderai.
"Aku hanya ingin waktumu, Jen. Kau sudah tak pulang selama satu minggu ini!" Jaemin balas membentak, "aku itu istrimu, bukan pajanganmu!"
Tak ada balasan dari seberang sana. Hanya deru napas yang terdengar seakan menahan emosi. Jaemin yakin setelah ini ia akan kembali kalah. Pria itu diam saja, menunggu sederet kalimat yang mungkin saja akan sangat menyakitkan.
"Tolong mengerti, Na. Dia membutuhkanku juga. Apa kau akan terus meninggikan egomu itu?"
Cukup! Jaemin kembali muak ketika Jeno kembali membicarakan sosok 'dia' dalam perdebatan mereka. Pria itu langsung menutup sambungan telepon.
Dia, dia, dan dia!
Selalu saja Jaemin mengalah untuk 'dia'. Padahal ia hanya ingin sedikit waktu bersama Jeno.
"Seharusnya dulu aku menolak permintaan papa, pasti nasibku tak seperti ini."
Pandangan Jaemin meliar ke setiap sudut kamarnya bersama Jeno. Puluhan polaroid mereka terpajang rapi, tapi bukan sebuah ketenangan yang ia dapat. Hatinya malah semakin terbakar. Cemburu. Sakit hati. Namun memberontak pun percuma.
Ia akan selalu kalah bila disandingkan 'dia', wanita yang terlihat serasi ketika bersanding dengan Jeno --suaminya.
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.