07

6.4K 635 95
                                    

Makan malam kali ini diisi oleh suasana tak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makan malam kali ini diisi oleh suasana tak nyaman. Terlebih untuk Jaemin yang baru saja menerima kenyataan pahit. Bibirnya terasa kelu untuk membuka suara. Bahkan makanan di hadapannya pun sulit tertelan.

"Sayang, kenapa makanmu sedikit?"

Tadinya Jaemin pikir Jeno berbicara padanya. Namun semua hanya sebatas angan. Pria kesayangan Jaemin itu sibuk memerhatikan Yeji -- istri keduanya. Hati Jaemin terasa perih. Panggilan itu kini hanya keluar dari bibir Jeno untuk Yeji. Dan Jaemin cukup bodoh jika berada di antara keduanya. Tanpa berpamitan, Jaemin melangkah pergi. Mengabaikan panggilan Jeno dan tatapan tak enak hati dari Yeji.

"J-Jeno, susul-lah Kak Jaemin," pinta Yeji.

Jeno menggeleng pelan. "Tidak, Sayang. Kau belum selesai makan."

Yeji menundukkan kepalanya. Merasa bersalah telah membuat hubungan keluarga kecil ini merenggang. Tapi, Yeji juga merasa kesalahan itu murni karenanya. Keadaanlah yang membuat wanita itu hadir di antara Jeno dan Jaemin.

"Tapi selesai aku makan, kau harus menyusulnya, Jen," Yeji melayangkan tatapan memohon, "kumohon."

Yeji tersenyum senang mendapat anggukan dari Jeno. Merasa Jeno selalu bisa menuruti semua keinginannya.

***

Bintang bertebaran di langit malam ini. Jaemin menyunggingkan senyum bahagianya. Tak ada yang lebih membahagiakan dibanding merasakan kehangatan pelukan Jeno. Tangan Jeno melingkar manis di bahu Jaemin. Membuat pria manisnya merasa terlindungi.

"Kau lihat bintang itu, Sayang?" Jeno menunjuk satu bintang yang lebih bersinar dibanding jutaan bintang lainnya.

Kening Jaemin mengkerut. "Yang itu, 'kan? Kenapa?"

Jeno membalikkan tubuh Jaemin hingga berhasil menghadap ke arahnya. Kedua tangannya membingkai wajah pemuda Na itu. Tatapannya fokus pada kedua iris kembar sang terkasih.

"Bintang itu akan menjadi saksi, Na. Aku, Lee Jeno, tak akan pernah membuatmu menangis," Jeno mengecup kening sang kekasih, "hanya akan ada kebahagiaan yang akan aku berikan padamu."

Pandangan Jeno berpindah di kedua belah bibir Jaemin, sebelum akhirnya kedua benda kenyal itu bersatu. Menyalurkan jutaan rasa cinta yang ada di hati keduanya. Jutaan  bintang mungkin hanya akan setia pada malam. Dan Jeno tak akan pernah membiarkan siapa pun menempati setiap sudut hatinya.

Tbc

Italic : flashback

Italic : flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang