-Agus-
💓💓💓
Kenapa susah sekali mendapatkan kepercayaan Vio?
Apa aku sebegitunya sulit dipercaya?
Aku bisa merasakan bahwa dia mulai nyaman bersamaku seperti aku yang sudah nyaman bersamanya. Oke, dulu saat remaja, keindahan rupa yang membuatku menyukainya dan kuakui bisa jadi hubungan kami kandas di tengah jalan karena segala perbedaan kami.
Sekarang, sedikitnya aku sudah belajar dari pasangan Rashad dan Frannie bahwa apa yang sudah ditutup Allah, janganlah kita membukanya lagi. Jadi, aku yakin kebaikan hati Vio yang kulihat saat ini adalah upayanya untuk menebus kesempatan kedua yang Allah berikan untuknya. Karena tak semua orang bisa menerima kenyataan bahwa dirinya bangkrut.
"Ck! Kalau kamu ke sini cuma buat ngelamun nggak guna, mending balik sana!" sentak Rashad keki sambil menendang ujung kakiku dengan kakinya.
Ya, malam ini aku main ke rumahnya. Berharap bisa dapat pencerahan dan...makan gratis. Lumayan kan?
Dan dapat sih. Makan malamnya. Saat ini aku dan dia duduk di teras rumahnya usai makan, sedang istrinya tengah meninabobo si kecil Ai.
"Jahat amat lo!"
"Bodo!"
"Shad."
"Hem?"
"Apa sih yang bikin Vio nggak percaya sama aku?" tanyaku sendu.
"Lah, mana tahu! Aku bukan Vio," jawabnya enteng.
"Kampret!"
Rashad tertawa sambil kembali menendang kakiku. "Mulut lo gue plester ya! Ada anak gue woy!"
"Siap, maap."
"Dasar!" sungut Rashad. Ia terdiam sesaat sambil menyesap kopinya. "Menurutku sih nggak jauh-jauh dari rasa inferiornya. Bisa dibilang kan kondisinya sekarang terbalik? Kamu yang di atas dan dia di bawah," katanya sambil meletakkan cangkirnya lagi di meja.
"Gitu?"
"Coba kamu tanya langsung ke Vio. Ck! Tumbenan galau...biasa modusin cewek juga!"
"Bukan modus! Cuma nggak nolak yang datang, nggak menahan yang pergi. Hati ini hanya untuk Neng Vio." Setelah mengatakan itu, aku langsung dihadiahi toyoran di kepala.
"Keseriusanmu berapa persen? Kalau niatmu dapetin hatinya cuma buat pacaran, mending nggak usah! Luka hatinya masih menganga dan kamu dengan kejamnya kasih garam di atasnya. Coba lihat dan tata hatimu sendiri dulu."
Niatku apa? Aku...
"Kehidupan Vio rumit, Gus. Dia bukan cewek asli dari ekonomi bawah. Dan kamu salah satu yang tahu masa lalunya. Bisa jadi kan Vio minder?"
Aku melotot heran. "Kenapa minder?"
"Ya lo tanya ke orangnya! Lama-lama gue suruh sikap taubat nih!"
"Ish, Danton jahat lo!" dengkusku sebal.
Sumpah ya aku heran sama Rashad. Nih orang diam-diam menghanyutkan. Seram. Kadang kalau mode begini terbuka tapi lebih banyak diamnya. Dulu, jaman sekolah saja dia terkenal kalem dan sosok teladan walaupun bukan pendiam juga. Apa masuk tentara itu jadi berubah ya?
"Eh, by the way, ternyata banyak yang ngirain lo sama Rania dulu pacaran lho. Vio juga ngirain gitu," kataku teringat omongan Vio.
Rashad menoleh kaget. "Gitu? Perasaan gue biasa saja sewajarnya ke sahabat. Malah Abang gue deketnya lebih ke istri gue dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Agustus Cinta
Ficção GeralCinta Violetta Ayu Soediro namanya. Dia seayu namanya. Anak seorang pengusaha travel besar di Jakarta. Sedang aku hanyalah anak seorang pegawai pabrik biasa. Aku tahu diri untuk berani naksir dia. Tapi sejak bertemu dengannya lagi di kereta Jakarta...