Bi minah!
"Sebentar non, bibi lagi masak"
"Bibi jangan lupa ya, makan buat Sora. Dari tadi dia belum makan"
Aku pergi keluar, mencari tempat yang nyaman dan segar.
Dikamar sangat sumpek, terlebih masalah mulai mencariku lagi.
Aku mencoba menguatkan hatiku agar aku bisa menguatkan orang lain. Terlebih Sora sahabatku.
Entah sampai kapan dia siap bicara pada orangtuanya.
Dia pasti sangat stres memikirkan hal itu, terlebih omongan tetangga yang akan mencacinya sebab Sora baru lulus kuliah.
Aku mulai mengubah segala kebiasaan dan perilaku burukku.
Hari ini, untuk pertama kalinya aku mencoba memulai belajar menggunakan hijab.
Hijabku ini adalah hijab yang saat itu Dewi kasih.
Ya ...anak kecil yang ketika aku ditaman memberiku hijab.
Dia manis sekali. Aku harap hari ini aku bisa bertemunya lagiAku duduk diantara kursi taman yang kosong sambil menikmati senja dan tak lupa dengan buku misterius ini. Aku menyebutnya misterius karena aku masih belum tau siapa yang memberi buku ini.
Senja kali ini sangat terang, dia seperti penanda ceria.
Ini membantu hatiku untuk selalu tegar dan bahagia
Dtrrrt....
Seperti biasa Reno menelponku.
"Hallo tal? Kamu ada dimana?" Tanya Reno di telpon
"Aku ditaman" jawabku
Reno langsung mematikan handphone nya, sepertinya dia akan langsung menemui ku. Sekarang aku berusaha tak membencinya lagi.
perlahan aku sadar bahwa cinta tak akan mungkin menjadi benci, dia hadir tanpa dipaksa dan murni milik sang ilahi.
Namun orang-orang yang pernah terluka setelah merasakannya kadang menganggapnya salah.
Mereka mengatasnamakan segalanya atas cinta.
Tanpa sadar apa yang pernah cinta berikan kepada mereka.
Seorang pria yang pernah setiap detiknya kurindukan kini duduk dihadapanku.
"Aku tak pernah terpaksa menjadi bagian berarti untukmu Tal, aku senang membahagiakanmu. Menjadi bagian dari senyummu. Walau akulah yang menyebabkan mu hampir mati karena ku. Caraku salah untuk membuatmu berubah. Aku harap kamu tak membenciku lagi, sebab aku akan sangat merasa bersalah karena itu"
"Mungkin jika bukan karena kejadian itu aku gak akan berubah Ren, semuanya telah Tuhan gariskan untuk kebaikanku"
"Syukurlah kalo begitu, kamu sudah banyak berubah. Kamu sudah sangat berubah" Reno bicara tanpa menatapku seakan dia masih merasa bersalah padaku.
Tiba-tiba dia menyodorkan kartu pernikahan.
"Minggu depan aku akan menikah, kamu datang ya. Aku akan sangat bahagia bila kamu datang" aku tersenyum walau sesakit apapun hatiku. Aku tak boleh memasang wajah kecewa padanya.
Tapi ternyata aku tak bisa, aku tak kuat menahan air mata ini. Aku terpaksa menangis dihadapan Reno.
Bagaimana tidak selama setahun aku mengenal cinta darinya dan kini aku harus melepaskan cinta ini karenanya.
Dia memelukku, sebab dia faham ada hati yang terluka.
Aku menatap memeluk erat untuk terakhir kalinya berada diperlukan Reno, sebab nanti pelukan ini adalah milik orang lain.
Perlahan aku menatap indahnya senja dan membiarkan senja menghilang.
Kini senjaku sudah benar-benar menghilang
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
🌸Bagaimana kisah selanjutnya😃....terus ikuti ceritanya ya 😉

KAMU SEDANG MEMBACA
TALITA [Lewat Dirimu Aku Menemukan Syurga]✅
Teen Fiction[LENGKAP]Rencana tuhan tak ada yang tahu. begitu pula kisah rumitnya hidupku, seakan buku itu menjadi awal hijrahku dari gelapnya hati dan jiwaku. lalu siapa orang yang Allah libatkan dalam penemuan hidayah untukku. Misterius dan aneh. Aku hanya bis...