Bagian Kedelapan

4.5K 243 7
                                    


Reza hanya bisa meringis melihat Alvin yang tengah dengan rakus memakan makanan nya. Mereka saat ini tengah di kantin, Alvin tadi menarik Reza secara paksa untuk menemaninya makan karena biasanya Rio yang selalu menemani Alvin makan.

"Lo kayak orang yang nggak makan tiga hari aja, bang, rakus bener "Ucap Reza sambil menatap ngeri kearah Alvin.

"Diam aja deh. Gue lagi emosi ini Za "Ucap Alvin sambil mendelik.

"Emosi lo unik ya, bang, bisa bikin gendut "Ucap Reza sambil tertawa. Dia mulai memakan makanannya sementara Alvin tidak menanggapi perkataan Reza.

"Lo hari ini mau jenguk Rio nggak, Za ?"Tanya Alvin sambil meminum minumannya.

"Ya maulah bang, cuma kayaknya nanti deh kalau udah pulang les. Lo kan tahu sendiri gimana papa gue "Ucap Reza dengan wajah lesu.

"Sabar aja. Om Ramdan kayak gitu juga buat kebaikan lo, Za. Ambil positif nya aja "Ucap Alvin sambil menepuk pundak Reza pelan.

Reza menganggukkan kepalanya sembari memaksakan diri untuk tersenyum.

"Makasih bang. Gue tahu kok kenapa papa bersikap kayak gitu sama gue "Ucap Reza sedangkan Alvin hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Oh iya bang, kayaknya lo nanti bakalan punya kakak ipar deh "

Uhuk!

Alvin yang mendengar ucapan Reza sontak terbatuk. Dia menatap Reza kemudian tertawa. Seolah apa yang dikatakan oleh Reza adalah suatu hal yang sangat lucu.

"Kenapa sih bang ?"Tanya Reza bingung juga merasa kesal karena Alvin yang terus saja tertawa.

"Habisnya lo lucu banget. Kak Zidan mana mungkin punya pacar haha gila aja. Dia kan tipikal cowok yang bikin semua cewek kesel "Ucap Alvin sambil tertawa.

"Dasar durhaka lo bang sama kakak lo sendiri "Ucap Reza sambil menggelengkan kepalanya.

"Tapi gue serius nih, bang. Kemarin ada cewek cantik banget di rumah sakit, temen kakak lo tuh. Dia kayaknya suka banget sama bang Zidan, bahkan sampai rela ninggalin kelas buat datang ke rumah sakit gara-gara nyangka kalau bang Zidan yang masuk rumah sakit. Terus nih, ceweknya itu nurut banget sama bang Zidan. Disuruh pulang aja dia nurut walaupun muka nya kayak agak nggak rela gitu harus ninggalin bang Zidan "Ucap Reza yang seketika membuat Alvin diam.

"Beneran lo, Za ?"Tanya Alvin. Reza menganggukkan kepalanya yakin sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Tapi aneh juga sih bang ceweknya "Ucap Reza yang membuat Alvin bingung.

"Aneh gimana ? Gila maksud lo ceweknya kak Zidan ?"Tanya Alvin yang membuat Reza ingin sekali menjitak kepala Alvin. Tapi dia masih sayang nyawa.

"Bukan bang. Yang aneh dari cewek itu, masa dia bilang kalau gue itu adiknya oppa Ginting. Aneh kan bang ? Orang gue ini anak tunggal "Ucap Reza.

"Emangnya lo tahu siapa itu oppa Ginting ?"Tanya Alvin. Reza menggelengkan kepalanya.

"Belum. Tadinya sih mau nyari ke si mbah, cuma kalau dipikir lagi buang-buang kuota aja deh, bang. Yaudah gue mah pasrah aja dipanggil kayak gitu. Serasa punya kakak gue "

Alvin hanya terkekeh melihat wajah Reza yang mendadak terlihat berseri.

"Gue jadi penasaran sama cewek yang lagi dekat sama kak Zidan. Pengen ketemu "Ucap Alvin.

"Saran gue sih jangan "Ucap Reza yang membuat Alvin bingung.

"Kenapa emang ?"Tanya Alvin.

"Takutnya lo malah naksir lagi sama cewek itu "Ucap Reza sambil tertawa. Alvin mendelik.

MARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang