Seorang wanita cerdas dan takut pada tuhannya harus menghadapi takdir yang menyedihkan baginya.
"disaat aku sudah mulai merasakan kebahagiaan dengan segala proses impianku yang 1 persatu mulai terkabul, aku harus merasakan kegagalan selama hidup gar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pagi semua" suara siapa lagi kalau bukan suara sie Adelia.
"apa dah lo, pagi-pagi sudah buat telingaku sakit dengan suara cemprengmu."
"kalau gak mau dengar ditutup aja telinganya, repot amat"
"ini telinga-telinga gue, kenapa gue yang harus repot nutup, lo tu yang harus diam anggun jadi cewek"
"yee sie bapak, lo kira mulutku itu punya lo, ini jg mulut gue terserah gue mau tereak kek, ndak kek. Kenapa lo yang sewot?"
"sudah-sudah kalian ini pagi pagi sudah ribut aja, gak malu apa sama Aira" itu suara mama yang menengahi.
"Adel hari ini ada jadwal pemotretan?"
"gak ada pa, dirumah aja nemenin little princenya tuan Aron dan nyonya Alin"
"kamu bagaimana van?"
"hari ini ada jadwal ke Jerman pa, mungkin selama seminggu"
"kenapa pa?"
"papa ada undangan kepernikahan anak temen papa, mungkin kalian mau ikut"
"yaelah pa Evan kira ada apa, kita bukan anak kecil lagi pa yang harus ikut kemana papa ada undangan"
"hahaha bilang aja lo takut ke acara nikahan? Takut ditanya van kapan nyusul?
"sudah-sudah, kalian ini ribut terus, kamu juga Del gak sopan sekali panggil kakaknya dengan kata Lo, dia itu kakak kamu bukan adik kamu"
"emang mulutnya perlu di sekolahin lagi ma, dia sudah mulai kurang ajar, dia nanti ditinggal Satria tau rasa"
"gak bakalaaann, nih panjang umur dia langsung nelfon gue, emang lo, pacaran tanpa kejelasan"
Setelah acara ribut mereka, evan berangkat ke kantor dengan muka badmood.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kesel banget gue, pagi-pagi udah ajak ribut si nenek lampir. Gue sensitif banget kalau bahas pasangan, pacaran, nikah.
Dulu gue selalu berjuang bagaimana yakinin bokap kalau gue bisa sukses tanpa jadi dokter, sekarang gue harus bertahan dan buktikan kalau gue bisa nikah dengan pilihan gue sendiri tanpa dijodoh-jodohkan.
