Haechan sudah siap dengan rencananya. Ia sudah memberikan sebuah pesan di loker Mark dan berdoa semoga Mark melihat pesan itu. Karena jika Mark sudah membaca pesan itu Haechan yakin rencananya pasti berhasil.
Doa Haechan dikabulkan, Mark membaca pesan itu. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk menahan senyumnya dengan menoleh ke arah luar. Mark sendiri tidak ambil pusing dengan surat itu.
"Kau kenapa?" tanya Jeno yang baru datang bersamaan dengan bel berbunyi.
Haechan menolehkan kepalanya ke arah Jeno dengan senyuman yang sangat bahagia. "Aku tidak apa-apa!" ucapnya dengan bersemangat.
"Kau aneh," ucap Jeno sembari mengeluarkan buku fisikanya.
Mark melirik sebentar ke arah Haechan seolah-olah mengirimkan sinyal. Namun Haechan yang anaknya tidak peduli apalagi jika itu mengenai Mark malah menganggap Mark tengah mengajaknya berkelahi.
"Kalian berdua aneh," ujar Jeno. Matanya menatap Mark dan Haechan bergantian. "Tapi ingat kataku, Chan. Hati-hati. Bagaimana pun juga kau itu omega dan dia alpha," bisik Jeno dengan tatapan serius.
"Iya, Jen~! Tidak usah mengkhawatirkanku seperti itu. Nanti sore kita ada latihan, 'kan?"
Jeno mengangguk. "Iya. Kau tidak bisa?"
Haechan menggeleng. Matanya sekilas melirik punggung Mark dan tersenyum kecil, "Tentu saja aku bisa!"
"Baiklah, nanti kita bersama saja ke aulanya."
"Eumm, Jen," sahut Haechan dengan suara kecilnya. "Aku ada urusan, kau duluan saja ke aula."
Jeno mengangguk sekali. "Baiklah, awas saja kau tidak datang latihan."
"Tenang saja. Aku tidak akan meninggalkan latihan kecuali itu memang sangat penting."
"Benar juga. Kau 'kan si penggila latihan."
Haechan memukul belakang kepala Jeno. "Perhatikan ucapanmu!" Jeno hanya tertawa melihat Haechan yang berubah menjadi kesal.
Lelaki di sebelahnya sebenarnya kalau diamati baik-baik memang cocok menjadi seorang omega, sayangnya orang-orang lebih sering melihatnya membanting orang. Siapa juga yang akan berpikir orang seperti Haechan yang suka membanting orang ternyata adalah seorang omega? Tidak ada.
Deng Ding Dong
Setelah berjam-jam mengarungi materi yang tidak begitu Haechan pahami akhirnya ia bisa keluar dari kelas yang bisa ia sebut sebagai kerak neraka. Ia benci berada di dalam kelas, terutama karena ketua kelas yang ingin ia bunuh itu.
"Ayo ke kantin, Jen!" ajak Haechan lalu berdiri dari tempatnya.
"Sebentar, aku lupa dimana aku menaruh dompetku," ucap Jeno seraya mengacak-ngacak mejanya.
Haechan sih malas membantu Jeno mencari, yang ada bukannya ketemu malah semakin hilang dompet Jeno. Akhirnya Haechan memilih untuk menunggu Jeno di samping papan tulis kelasnya, tepat di depan meja Mark yang tengah menempelkan kepalanya di atas mejanya.
Haechan sebenarnya tidak mau ambil pusing. Tapi saat matanya melihat Mark tengah mencengkram perutnya erat-erat ia jadi curiga dengan lelaki itu.
Mata Haechan menatap lekat-lekat ke arah orang di depannya. Ia bahkan tidak peduli lagi dengan Jeno yang berteriak-teriak mencari dompetnya. Perlahan ia mengikis jarak di antara mereka dan memperhatikan lelaki berkacamata itu.
"Hei, kau kenapa?" tanya Haechan dengan bingung.
Tidak ada jawaban. Yang jelas Haechan bisa mendengarkan ringisan kecil dari Mark. Ia memang benci Mark bahkan sampai ingin membunuhnya, tapi melihat lawannya kesakitan seperti itu pasti ada sesuatu yang aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youniverse ㅡ [ markhyuck ]
Fantastik「HS Series」 Wajah manis Haechan sering kali menipu orang-orang karena ternyata ia adalah kapten dari klub karate. Selain itu Mark, lelaki berwajah tegas tapi tampak sensitif itu kerap dibenci orang-orang karena Haechan. Haechan membencinya dan denga...