b i r t h d a y b o y

10.9K 1K 84
                                    

"Chel ini masih pagi, kamu mau kemana?"

Mengabaikan ucapan kak jaehyun, aku narik turun selimut yang nutupin tubuh aku dan kak jaehyun.

Kak jaehyun yang masih setengah sadar itu nutupin lagi kedua matanya setelah gak dapet tanggapan apapun dari aku karena aku langsung ambil handuk dan menuju kamar mandi.

Kayanya kak jaehyun lupa sama apa yang aku bilang tadi malem.

Selesai mandi aku duduk di ujung kasur sembari menempatkan telapak tangan aku di pipi kak jaehyun yang belakangan semakin berisi. Dari munculnya lesung pipi, aku bisa tau kalau kak jaehyun udah bangun tapi emang dianya aja yang lagi mageran.

"Kak bangun, udah jam setengah delapan. Katanya mau ke cafe kak johnny"

Kak Jaehyun mengerutkan batang hidungnya sebagai tanggapan, sehabis itu tangannya terangkat mengucek mata. Aku pun mengulas senyum tipis begitu mata kak jaehyun kebuka sempurna.

"Kamu mau kemana?"

Tanya kak jaehyun sekali lagi dengan suara serak ciri khas orang kalo bangun tidur. Kak jaehyun juga bangkit duduk dari tidurnya sehabis itu tangannya melingkar di pinggang aku dengan posisi tubuh yang maju mendekat.


Cup.

Kak jaehyun mengecup ujung bibir aku. Kebiasaan.

"Kan tadi malem aku udah bilang kak. Pesawat Mark landing jam 9"

Dari ekspresi wajahnya, aku bisa lihat kak jaehyun gak begitu suka dengan jawaban aku barusan. Tapi gak papa, kan wajar.

"Nggak aku anter aja?"

Aku menggeleng pelan sehabis itu memindahkan posisi duduk aku ke pangkuan kak jaehyun dengan kedua tangan melingkar di lehernya.

"Kak jaehyun mau sarapan apa? biar rachel masakin ya?"

Tangan kak jaehyun mengelus punggung aku pelan, cukup dengan itu aku tau bahwa jawaban dari pertanyaan aku terakhir adalah 'iya'.

Hari ini udah tepat hari ke-70 sejak upacara pernikahan aku dan kak jaehyun di gelar. Dan aku juga udah mulai terbiasa ngejalanin kehidupan sebagai istri dan terus berusaha buat jadi istri yang baik buat kak jaehyun.

Kak jaehyun masih dengan pekerjaannya sebagai dosen pengganti di kampus aku dulu, mungkin beberapa minggu lagi sampai dia kerja tetap di perusahaan tempat kak taeyong kerja.

Aku juga gak bisa disebut pengangguran. Karena saat berhenti kuliah waktu itu aku ikut kursus menjahit, sekarang aku mulai buka bisnis butik aku perlahan. Jadi keinget terakhir kak jaehyun saat ngasih ide aku untuk kursus jahit. Kalo bukan karena kak jaehyun, aku bener-bener pengangguran sekarang.

"Mau kemana aja sama mark? pulang jam berapa? nanti aku jemput ya?"

"Gausah kak, aku cuma pengen makan tteokboki dan ngobrol-ngobrol aja. Gaakan lama. Kalau lama nanti suami aku ngomel"

Kak jaehyun ketawa dan mencolek ujung hidung aku dengan jari telunjuknya sebagai tanggapan kalimat terakhir aku. Tapi emang bener kok, hobinya kak jaehyun itu ngomel. Padahal ngelihat seberapa cerobohnya kak jaehyun di kehidupan sehari-hari, harusnya aku yang sering ngomel.


"Sup krim jagung?"

Tanya aku lagi merujuk ke menu sarapan.

"Iya rachel sayangg"

Jawab kak jaehyun dengan nada manja.

Sebelum aku beranjak kak jaehyun ngasih ciuman terakhir yang lebih intens dari yang tadi. Apalagi posisi aku sekarang lebih mendukung pergerakan kak jaehyun.


dearest tutor • jaehyun ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang