Sehun tersentak dalam tidurnya dan membuka matanya dengan nafas yang terengah-engah. Ia meraup wajahnya dan duduk di tepi tempat tidurnya dengan lautan sampah dan baju yang tergeletak tak terurus itu.
Ia kemudian berjalan ke dapur dan membuka kulkas yang hanya terisi oleh botol-botol air mineral itu dan meminumnya. Memandang kosong ke apartement yang cukup besar itu kemudian menghela nafasnya panjang.
"Bukan ini yang ku mau." Gumamnya.
------------|||------------
Suzy memasang wajah kesalnya sambil menatap eommeonim yang tiba-tiba datang ke apartementnya dengan banyak lauk pauk yang sebenarnya tak perlu itu. Ia hanya bisa menghela nafasnya dan membantu eommeonim memasukkan barang itu ke kulkasnya
"Eommeonim, kimchi yang waktu itu saja belum habis." Keluh Suzy saat membuka kardus lain ia melihat kota berwarna merah berisi kimchi yang masih baru itu.
"Jangan berkata apa-apa." Timpalnya.
"Eommeonim, apa oppa juga mendapat perlakuan sebaik ini?. aku tak enak jika seperti ini." Keluh Suzy lagi.
"ah, Juho saja tak pernah mengunjungiku. Sudah 5 tahun dia tak pulang. Untuk apa memikirkan anak kurang ajar itu." Omelnya sambil menutup kulkas dengan keras.
"Keundae, eommeonim. Apa eommeonim baik-baik saja?. Wajah eommeonim terlihat pucat." Tanya Suzy khawatir yang dibalas eommeonim dengan pukulan yang keras pada punggunya.
"Memangnya kau mengerti penyakit orang tua itu apa?. Semuanya sakit. Aneh jika aku sehat-sehat saja." Ucapnya sambil merebahkan tubuhnya disofa diikuti Suzy yang duduk disampingnya dan memeluknya.
"Eomma." Panggil Suzy, memanggilnya dengan eomma setelah sepuluh tahun berhenti menggunakan kata itu dan menggunakan sebutan yang lebih formal. Membuat eommeonim sedikit tersentak dan menaikkan alisnya.
"Haruskah aku mendengarkan penjelasannya?." Tanya Suzy setelah lama berfikir.
"Aku tau kau sudah dewasa dan kau bijaksana dalam memutuskan sesuatu. Keundae, jika kau merasa tak perlu untuk mendengarkannya, kau tak perlu melakukannya. Kau sudah cukup berjuang. Lagi pula itu sesuai dengan prinsipmu." Jawab Eommeonim membalas pelukannya.
"Jika bimbang diantara pilihan ya atau tidak, maka pilihannya adalah tidak." Ucap mereka bersamaan. Membuat mereka tertawa kecil.
-------------|||-----------------
Myungsoo yang sedang berjalan sendirian itu tanpa sengaja melihat Suzy yang tengah memantau staff yang tengah memasang spanduk di lantai 3 kemudian melambaikan tangannya. Suzy yang sadar ada seseorang yang melambaikan tangannya kepadanya itu tersenyum kecil. Melihat bagaimana Myungsoo tak tau malu melambai kepadanya dari kejauhan.
Kling....
Sebuah pesan masuk ke ponselnya dan sesuai dugaannya pesan singkat yang membuatnya tersenyum kecil itu adalah pesan dari pembuat onar kecil. Kim Myungsoo.
"Bagaimana harimu hari ini?. Aku sadar kau tau ini lebih baik dariku, tapi hari ini kau sudah bekerja keras. Jika kau sempat pikirkan untuk memberi satu sendok hatimu untukku. Itu tidak banyak." Suzy tersenyum kecil dan kemudian menoleh kearah Myungsoo yang melipat tangannya didepan dada dan tersenyum lebar padanya. Membuatnya tanpa sadar tak bisa melepaskan senyumnya dari wajahnya dan menggelengkan kepalanya kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slow Moving Hourglass
RomanceBagaimana jika kau dihadapkan dengan perpisahan, lust, dan cinta yang mendalam. Beranikah kau melalu jalan gelap dan kosong yang tak terlihat ujungnya itu... Starring Bae Suzy, Kim Myungsoo, Oh Sehun #1 Skuukzky