Sacricife

766 107 23
                                    

Suzy menaruh sumpitnya dan melepas tangan Myungsoo yang menggenggam tangan dibawah meja. Ia berdeham pelan kemudian membereskan barangnya.

"Sepertinya aku tidak boleh mengganggu makan malam kalian." Ucap Suzy kikuk.

"Aniyo, gwencanhayeo eonni. Waeyo?, apa eonni malu memiliki hubungan dengan rekan kerja sekantor?." Tanya Sejeong memegang tangan Suzy menghentikannya beranjak pergi.

"Ani, aku yang tidak nyaman dengan pembicaraan ini." Jawab Suzy melepas tangan Sejeong kemudian berjalan kearah kasir. Sementara Myungsoo yang tak menduga tindakan Suzy itu dengan segera meraih paddingnya dan mengejar Suzy setelah membungkuk dan berpamitan kepada mereka.

"Suzy-ah." Panggil Myungsoo sambil mengejar Suzy dan berusaha mengenakan paddingnya.

"Tunggu aku." Ucap Myungsoo lagi dengan kesusahan berjalan diatas pasir yang basah. Yang entah kenapa Suzy malah berjalan melewatinya. Suzy berhenti dan dengan cepat membalikkan badannya. Membuat Myungsoo terkejut karena hampir menabrak Suzy yang berjarak 1 meter darinya.

"Kau sudah tau mantan suamiku Sehun?." Tanya Suzy yang tak dijawab oleh Myungsoo.

"Sejak kapan kau mengetahuinya?." Tanya Suzy lagi.

"Saat hwejangnim meninggal." Jawab Myungsoo.

"Lalu kau menyembunyikannya dariku?." Tanya Suzy yang entah mengapa merasa dibohongi.

"Aku tak mau kau terbebani dan tak mau membuka hatimu untukku jika kau mengetahui bahwa orang itu Sehun." Jawab Myungsoo melangkah mendekati Suzy.

"Geurae, aku merasa terbebani." Timpal Suzy membuat Myungsoo sedikit tersentak.

"Aku tak mau kau menderita akibat hubunganku dengannya. Aku sudah cukup menderita dan merasa bersalah karenanya. Itulah kenapa aku akan datang padamu saat semuanya sudah selesai." Ucap Suzy menggebu-gebu.

"Aku tak mau kau pergi sebelum menoleh kearahku. Itu kenapa aku tak mengatakannya kepadamu meskipun aku sangat ingin mengatakannya padamu." Ucap Myungsoo.

"Aku benar-benar tak ingin membuatmu menderita karena perpisahanku dengannya." Ucap Suzy dengan mata yang berkaca-kaca.

"Apa kau pikir aku senaif itu?. Kenapa ada terlalu banyak hal yang membuatmu merasa bersalah?. Aku terus mengatakan aku baik-baik saja karena aku memang tak masalah dengan masa lalu yang belum selesai itu." Ucap Myungsoo mendekati Suzy dengan perlahan.

"Karena untuk pertama kalinya aku merasa bahwa aku berharga. Dan tanpa kusadari kau menjadi orang yang berharga untukku. Aku tak mau kehilangan orang yang berharga lagi dariku." Ucap Suzy.

Myungsoo dengan cepat merengkuh Suzy kedalam pelukannya. Suzy yang terus berusaha sendirian, bertarung dengan perasaannya sendiri itu pun runtuh. Untuk pertama kalinya Myungsoo membuatnya menangis. Menangis karena mengakui dan sadar bahwa selama ini ia melakukannya karena tak mau melukai pria yang memeluknya dengan erat itu.

 Menangis karena mengakui dan sadar bahwa selama ini ia melakukannya karena tak mau melukai pria yang memeluknya dengan erat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Slow Moving HourglassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang