Closer

671 104 5
                                    


Suzy keluar dari gedung pencakar langit itu kemudian merapatkan mantelnya. Merasakan musim dingin yang sudah datang didepan matanya. Ia menyibakkan rambutnya kebelakang sambil berjalan dengan tangan yang memeluk tubuhnya.

"Semua sudah berlalu, tapi kenapa hatiku masih terasa berat." Batinnya.

"Apa yang salah sebenarnya?." Tanyanya dalam hati. Menghentikan langkahnya untuk menaikkan turtle necknya.

Pimm...

Mobil sedan berwarna itu berhenti di sebelahnya, membuatnya berjingkat terkejut. Suzy menoleh dan mendapati sosok didalam mobil itu adalah Sehun yang mungkin juga dari tempat yang sama dengannya.

"Naiklah." Ucapnya mencondongkan tubuhnya menengok kearah Suzy. Suzy hanya menghela nafasnya kemudian masuk tanpa berfikir panjang. Lebih baik masuk ke mobil yang hangat daripada bergelut dengan udara dingin dan debu halus yang sangat buruk.

"Kau mau kembali ke DC?." Tanya Sehun setelah ia mulai mengendarai mobilnya itu.

"Eum." Jawab Suzy singkat melihat keluar jendela.

"Kau masih punya banyak waktu kan?." Tanya Sehun kemudian sambil melihat keluar jendela, menatap langit yang mulai menguning itu.

"Wae?." Tanya Suzy bingung.

"Ikut saja kemana aku pergi." Jawab Sehun membelokkan mobilnya kelain arah dari Departement Store.

--------|||--------

Myungsoo keluar dari kantornya setelah ia menaruh pak kopi untuk stafnya. Ia kemudian berjalan ke kantor Suzy dengan satu pak kopi di tangannya. Saat ia masuk ia sedikit menaikkan alisnya melihat Sungjae yang telihat sangat frustasi sementara yang lain tak jauh berbeda darinya.

"Kopi." Ucap Myungsoo singkat menaruh kopi di depan Sungjae. Secara tak langsung menyuruhnya membaginya pada staf lain.

"Terjadi sesuatu?." Tanya Myungsoo pada Soojung sambil mengulurkan kopi untuknya.

"Seperti itulah." Jawab Soojung singkat sambil melirik Myungsoo yang membuka pintu ruangan Suzy.

"Suzy sedang pergi ke kantor pusat." Jawab Soojung sebelum Myungsoo sempat bertanya.

"Wah, Mejanya penuh sekali." Komentar Myungsoo melihat tumpukan dokumen itu.

"Ya seperti itulah. Ia terlalu perfeksionis. Hidupnya hanya bekerja, makanya kami juga ikut stress jika ada keselahan seperti sekarang ini." Timpal Soojung santai.

"Keundaeyo, kalian benar-benar sudah bersama?." Tanya Soojung yang hanya dibalas decakan dan tangan Myungsoo yang secara tak langsung mengatakan belum.

"Wah, sudah berapa bulan kau mendekatinya. Benar-benar luar biasa." Komentar Soojung kemudian yang dihiraukan oleh Myungsoo yang kemudian berlalu pergi dari kantor itu.

----|||-----

Suzy menatap keluar kaca bening yang membuatnya dapat melihat lampu-lampu kota yang mulai mendominasi. Ia kemudian menoleh kearah Sehun yang tampak bersemangat memotongkan steak untuknya.

"Harus kau yang memotongnya?." Tanya Suzy memangku kepalanya dengan satu tangannya.

"Tentu saja, kau lelah bekerja setiap hari jadi aku harus berbuat baik padamu." Jawab Sehun santai.

Suzy hanya diam kemudian menikmati makan malamnya yang lebih cepat dari biasanya sambil sesekali tersenyum ketika Sehun bercerita kesana kemari, tanpa ujung. Meluapkan kerinduannya dan seberapa banyak yang ingin ia ceritakan.

Suzy menaruh tisu didepan Sehun kemudian menatap keluar jendela. Langit yang sudah sangat gelap itu membuatnya kembali menghela nafas. Mengingat tumpukan pekerjaan yang masih ia kerjakan besok dan bagaimana cara ia menghentikan kesenangan Sehun yang meluap-luap itu.

Slow Moving HourglassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang