We All Know

683 114 8
                                    

Sehun tersentak dalam tidurnya dengan nafas yang tak beraturan. Ia menoleh dan mendapati Suzy yang tak ada disebelahnya. Membuatnya yang baru saja memimpikan hal yang tak ia inginkan itu bergegas beranjak dari tidurnya. Ia dengan cepat keluar dari panti dengan baju tipisnya dan mencari Suzy ke segala arah. Tak peduli dengan udara dingin dan kabut yang mulai menelannya kedalam.

"Mimpi macam apa itu tadi." Ucapnya dengan kesal sambil berjalan di jalan yang masih gelap itu.

Sehun terhenti ketika melihat Suzy yang duduk dibatu yang biasa Suzy duduki itu kemudian dengan cepat berlari kearahnya.

"Kenapa kau menghilang seperti ini." Teriak Sehun frustasi sambil berjalan cepat di pasir yang masih basah itu. Membuat Suzy tersentak mendengar suara Sehun yang menyaingi suara deburan ombak.

"Kau juga mau melihat matahari terbit?." Tanya Suzy sambil berdiri.

Grep...

Sehun memeluk Suzy dengan erat. Membuat Suzy kebingungan dengan tingkah Sehun yang terlalu tiba-tiba di pagi buta itu.

"W..wae?." Tanya Suzy melepas pelukan Sehun.

"Jangan menghilang. Kau membuatku khawatir." Jawab Sehun cepat.

-------------|||-----------

Myungsoo menggosok matanya sambil keluar dari kamar lamanya dan duduk disebelah appanya yang tengah menonton berita pagi. Sambil menguap ia meraih kopi appanya dan menyesapny. Tak peduli dengan tatapan tajam appanya.

"Apa kau tak punya janji hari minggu seperti ini?. Bukannya semalam pulang malah tidur disini." Tanya Ayahnya dengan nada yang masih terdengar kesal.

"Suzy bilang tak bisa pulang semalam. Jadi tak ada yang bisa dilakukan." Jawab Myungsoo mencoba menghilangkan kantuknya dengan mengerjapkan matanya.

"Kalian sudah tinggal bersama?." Tanya Appanya mencengkeram lengan Myungsoo.

"A..ani. apartementnya sedang di reparasi, jadi sementara Suzy tinggal di apartementku." Jawab Myungsoo sambil berusaha melepas cengkeraman appanya.

"Hah, kenapa Suzy harus bertemu kau. Padahal aku ingin orang yang lebih baik." Gumam appanya yang berhasil merusak mood Myungsoo dipagi hari itu.

"Ck, padahal aku putra kalian, tapi kalian malah merasa kecewa jika Suzy mau bersamaku." Dumel Myungsoo kemudian berjalan ke kamarnya dengan langkah yang terlihat kesal. Membuat eommanya yang baru kembali dari berbelanja itu melempar pandang pada appanya dengan tatapan bingung.

"Apa putramu sudah gila?." Tanya Eommanya pada Appa Myungsoo yang dengan santai menganggukkan kepalanya.

-----------|||-----------

Sehun bersimpuh didepan makam Jiho kemudian berdoa. Sementara Suzy berdiri tak jauh darinya menatap ponselnya yang penuh panggilan tak terjawab dari eomma Myungsoo.

"Eung, eomma." Ucap Suzy ketika Eomma Myungsoo mengangkat panggilannya.

"Ah, sesuatu datang secara tiba-tiba. Aku akan segera kembali. Mungkin nanti siang aku sampai. Kenapa eomma menelponku semalam?." Tanya Suzy sambil mengetukkan kakinya.

"Ah, hanya iseng. Eomma harus mengurangi itu. Itu tidak keren. Bagaimana jika aku malas dan mengabaikan panggilan Eomma ketika benar-benar terjadi sesuatu." Dumel Suzy.

"Kenapa berteriak?. Nanti eomma darah tinggi." Ucap Suzy yang terdengar seperti putri kandung eomma Myungsoo. Sehun yang sudah selesai berdoa menghampiri Suzy yang masih sibuk menelpon dengan orang yang tak ia ketahui pun mengerutkan keningnya.

 Sehun yang sudah selesai berdoa menghampiri Suzy yang masih sibuk menelpon dengan orang yang tak ia ketahui pun mengerutkan keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Slow Moving HourglassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang