Story Begin

2.7K 199 15
                                    

A/N : All cast is important FF ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, tempat, kejadian, dan isi cerita itu hanya kebetulan Semata.

Disclaimer : Cast bukan milik author. Disini author hanya meminjam nama mereka untuk keperluan cerita semata. FF ini Pure dari Imajinasi Author.

Siapapun yang baca ff ini harus dan wajib meninggalkan jejak, jangan jadi pembaca gelap atau pembaca misterius. Typo harap dimaklumi. Jika ada data Pribadi Cast yang dirubah, harap dimaklumi. It's FF right !!!

No Bash

No Copas

No Silent

Happy Reading !!!

Tak tak tak....

Suara hentakan sepatu dengan ujung lancip itu terdengar sangat jelas di lorong dengan penerangan yang redup itu. Sepatu heels hitam mengkilat dengan kaki ramping yang melingkar di sepatu itu tampak terlihat anggun di lorong itu. Pemilik kaki ramping itu menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya kemudian menekan tombol lift dan berdiri dengan postur yang sangat elegan. Ia tersenyum kepada orang yang keluar dari lift dan masuk kedalam lift yang telah kosong. Di lehernya terkalung kartu pegawai yang dengan sigap ia lepaskan dan menatapnya remeh.

"Kuno sekali." Gumamnya.

Ia kemudian keluar dari lift dan berjalan di sepanjang lorong dan sesekali menundukkan kepalanya ketika karyawan lain menyapanya. Ia membuka pintu ruangan itu, membuat semua mata yang ada disana menatapnya dengan penuh harap. Ia tersenyum penuh arti kemudian menyilangkan tangannya didepan dada.

"Kita akan sibuk mulai bulan depan." Ucapnya membuat semua orang berteriak girang dan meloncat tak karuan.

"Daedanhaeyo." Ucap wanita dengan tampilan tak kalah elegan itu kepadanya. Ia tersenyum sambil mengangkat tangannya dengan jarinya yang sudah membentuk huruf V.

"Yoksi, Bae Suzy." Ucapnya lagi.

Ya, wanita itu adalah Bae Suzy. Wanita elegan dengan pribadi yang sulit diprediksi. Seorang kepala devisi pemasaran dari Department Store Sunwoo.

----------|||--------------

Pria itu turun dari taxi sambil membenarkan dasinya dengan jasnya yang tergantung dilengannya. Ia memasang wajah kesalnya sambil melihat gedung yang membuatnya sesak itu.

Triiiiing....

Ponselnya berdering dan ia hanya bisa memasang wajah yang semakin masam ketika melihat nama yang tertera di ponselnya itu.

"Ne, dojakhaeseumnida." Ucapnya sambil berjalan masuk ke sebuah departement store besar itu.

Ia masuk kedalam lift kusus karyawan itu dan naik ke lantai tempat para karyawan departement store itu bekerja. Ia berjalan sambil memakai jasnya yang sudah kusut itu. Ia menghela nafasnya dan masuk kedalam ruangan penuh dengan bilik berisi meja pegawai dengan tumpukan kertas itu.

Ia mengetuk pintu kaca yang tembus pandang dengan pria bertubuh gempal yang tampak sibuk melihat dokumen didalam. Ia masuk kemudian membungkuk rendah dan menyatukan tangannya didepan badannya.

"Annyeonghasimnika. Saya perwakilan dari kantor pusat yang akan melakukan survey bulanan di departemen store Sunwoo cabang Suwon. Kim Myungsoo imnida." Ucapnya memperkenalkan diri.

Ia tampak terkejut ketika tiba-tiba pria paruh baya itu mendekatinya dengan tangan yang terbuka lebar dengan senyum greesynya. Pria itu mengeluarkan kata-kata manisnya dan memintanya untuk duduk. Ia berbicara dengan sok akrab sambil sesekali menepuk pahanya. Meminta bawahannya membawakan bingkisan yang ia siapkan dan memintanya membawakan kopi. Entah apa maksud dan tujuannya.

Slow Moving HourglassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang