Disebuah ruangan bernuansa putih terdapat seorang lelaki tengah merendamkan dirinya di dalam bathtub yang berisikan air hangat. Lelaki itu memejamkan matanya dengan erat sampai alisnya bertaut. Setelah beberapa saat ia pun menyembulkan kepalanya karena pasokan udaranya yang mulai menipis.
Ia mengusap rambutnya kebelakang dengan kasar seraya mengumpat. "Aish! Sial!"
Lelaki itu pun keluar dari bathtub dan berjalan mengambil handuk untuk mengeringkan kepala dan badannya. Setelah memakai celana dalam dan celana kain pendek lelaki itu pun keluar dari kamar mandinya.
Tiba-tiba lelaki itu mendengar isak tangis seseorang. Lelaki itu pun segera berlari menuju ranjangnya untuk melihat keadaan gadisnya. Lelaki itu pun duduk di samping gadis itu lalu menggenggam tangannya dan mengusap air mata gadis itu. Ternyata gadisnya itu hanya mengigau.
Tok Tok Tok
Lelaki itu memalingkan kepalanya menghadap pintu dan melihat dua lelaki memasuki kamarnya. Ia pun melirik jam yang ada di atas pintu baru menunjukan jam setengah delapan pagi. Untung saja ini hari sabtu, jadi mereka tak perlu pergi sekolah.
"Jimin-ah, wae?"
"Bagaimana, Hyung?"
Jimin menggeleng lemah. "Tidak tau. Saat aku datang ke sana dia sudah pingsan. Seungkwan sempat melihat Yena berbincang dengan seseorang. Yena terlihat baik-baik saja saat berbincang dengan orang itu, tetapi saat orang itu pergi Yena langsung terjatuh."
Jimin mencengkram rambutnya kesal. "Argh! Seandainya aku tak terlambat menjemputnya, Yena tak mungkin jadi seperti ini. Aish! Sial!"
"Jimin-ah, tenanglah. Ini bukan salahmu," ucap Taehyung sambil menepuk punggung Jimin pelan.
"Benar, Hyung. Ini kan salah orang itu." Jungkook pun mendekati Taehyung dan menepuk punggungnya dengan keras.
Taehyung pun menepis tangan Jungkook dan menatapnya sangar. "Sakit, bodoh!"
Jungkook pun tersenyum lebar menampilkan gigi putihnya. "Mianhae, Hyung. Aku tidak sengaja."
"Hehe, kau tidak sengaja ya?"
Bugh
Taehyung balas memukul punggung Jungkook. "Tidak sengaja 'kan?
Bugh
"Hahaha mianhae, Hyung. Mianhae hahaha." Jungkook pun berlari mengitari kamar Jimin untuk menghindari pukulan Taehyung.
Mereka berdua pun malah saling kejar mengejar dan saling membalas dengan pukulan. Jimin pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat temannya yang seperti anak kecil itu.
"Aish! Jinjja. Apa kalian tidak bisa diam? Berhentilah bertingkah seperti binatang."
Ketiga lelaki itu pun terdiam karena terkejut dengan suara gadis yang menegur mereka. Kedua lelaki yang sedari tadi berkelahi itu pun berlari mendekati gadis itu dan menghempaskan diri mereka di atas tubuh seseorang itu dan memeluknya.
"Uri Princess, akhirnya kau bangun juga."
"Kupikir kau sudah mati, Oli-ya."
"Aigoo, aigoo. Aku tau kalian merindukan ku. Tapi bisa tidak kalian menjauh? Tubuh kalian sangat berat."
"*SHIREO!" ucap kedua lelaki itu. (*Tidak mau.)
Jimin pun berdiri dan menarik rambut Taehyung dan Jungkook. Kedua lelaki itu pun melepaskan pelukan mereka dari Yena dan berteriak kesakitan. Karena tak terima, Taehyung dan Jungkook pun juga menarik rambut Jimin dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Past •Choi Yena•
FanfictionWARNING! 18+ *Judul Sebelumnya 'Ahjussi'* Seseorang yang mengaku dari masa lalu mendatangi dirinya dan menyeretnya menuju ke kehidupan yang berbeda. "Bagiku, kamu adalah penyelamat hidupku." "Tapi, bagiku kamu adalah orang yang menghancurkan hidupk...