12:30 pm
Jimin dan Yena sekarang sedang menonton film horror di televisi ruang tengah rumah Jimin. Sebenarnya Jimin tidak terlalu suka menonton film horror karena banyak adegan yang mengejutkan, (bilang saja kamu takut mas) tetapi karena Yena yang mengajak, Jimin pun mengiyakan.
"Jimin-ah." panggil Yena yang bersandar pada bahu Jimin seraya memainkan jari Jimin juga.
"Hm?" sahut Jimin yang sangat fokus pada film itu.
"Kau lap--"
"UWAA! AAA!"
"Omo! Kkamjjagiya. Ada apa sih?!"
"I-itu ..., ku pikir kain itu hantu, ternyata bukan. Hehe" jawab Jimin tersenyum lebar hingga matanya menyipit.
Yena menggelengkan kepalanya. "Ck, ck, ck. Dasar. Kau lapar 'kan? Ayo kita pesan makanan."
"Bukannya kau yang lapar?"
"Karena kau lapar, aku 'kan jadi lapar juga."
"Banyak alasan." ucap Jimin seraya meraih ponselnya yang ada di atas meja.
Tiba-tiba Yena berdiri sambil memegang perutnya dan berlari ke belakang.
Jimin memalingkan wajahnya mengikuti Yena. "Ya, ya! Mau kemana?"
"Eek. Nanti ku bawakan sisanya." ucap Yena setengah berteriak.
Ia pun bergidik. "Astaga."
Jimin mengetikan sesuatu di ponselnya, lalu mendekatkan ponselnya ke telinga.
Tut … Tut …
"Yeoboseyo? Dengan saya Lee Jong Suk dari Mc Donald. Mau pesan apa?"
"Yeoboseyo? Saya pesan enam double beef burger, dua kebab, empat kentang goreng, dan delapan cola dingin. Alamat saya 106 16-gil, Seoul-si, Cheongdam-dong, Gangnam-gu. Atas nama Park Jimin. Oh ya, saat bertemu dengan security nanti katakan ini. Kukukakikakakkakekkukakukaku."
"Ne?"
"Joesonghamnida, saya ulangi. Kuku, kaki, kakak, kakekku, kaku, kaku." ucap Jimin mengeja satu persatu kata itu.
"Ne. Enam double beef burger, dua kebab, empat kentang goreng, dan delapan cola dingin. 106 16-gil, Seoul-si, Cheongdam-dong, Gangnam-gu. Atas nama Park Jimin-ssi. Kodenya, Kuku, kaki, kakak, kakekku, kaku, kaku. *Majayo?" (*Benar?)
"Ne, majayo. Kamsahamnida. Ne." ucap Jimin mengakhiri panggilannya.
"Ottokhae?" tanya Yena yang baru saja keluar dari kamar toilet dan berjalan menuju dapur.
"Sudah kupesankan."
"Oke, good."
Setelah itu Jimin pun kembali memainkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Taehyung dan Jungkook. Isi pesan itu adalah XYZ. Itu artinya dalam bahaya. Ya, mereka dalam bahaya kalau tidak segera kemari. Karena jika terlambat, mereka tidak akan mendapatkan jatah makanan mereka.
Jimin mencoba membuktikan seberapa cepat dua orang itu akan sampai kemari. Ia pun memasukkan ponselnya ke dalam saku dan kembali terfokus pada televisi di depannya.
Hari ini sekolah diliburkan karena para guru sedang rapat. Maka dari itu mereka semua memutuskan untuk menginap di rumah Jimin. Tetapi karena Taehyung dan Jungkook ada kegiatan turnamen game online, keduanya pun pergi setelah sarapan tadi pagi.
Pakaian? Oh mereka punya lemari khusus di kamar Jimin untuk menyimpan pakaian mereka. Yena pun juga begitu. Gadis itu menyimpan pakaiannya di lemari Jimin, bahkan lengkap dengan pakaian dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Past •Choi Yena•
FanfictionWARNING! 18+ *Judul Sebelumnya 'Ahjussi'* Seseorang yang mengaku dari masa lalu mendatangi dirinya dan menyeretnya menuju ke kehidupan yang berbeda. "Bagiku, kamu adalah penyelamat hidupku." "Tapi, bagiku kamu adalah orang yang menghancurkan hidupk...