"YENA-YA!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"..na-ya."
.
.
.
.
.
.
"Yena-ya."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"YENA-YA!"
Mata Yena terbuka lebar dan langsung terduduk. Ia memegang kepalanya saat merasakan kepalanya yang sedikit berdenyut karena terkejut dengan apa yang dia impikan.
"Yena-ya, neo gwaenchana?" tanya seseorang dengan suaranya yang rendah dan serak.
"Eoh, Jimin-ah. Nan gwaen ...,"
Yena memalingkan wajahnya ke samping dan betapa kagetnya ia saat melihat seorang pria asing berada di ranjang yang sama dengannya. Yena pun langsung menendang pria itu hingga membuatnya terjatuh dari atas ranjang. Pria itu pun mencoba bangun dari posisinya seraya mengaduh kesakitan.
"Ada apa denganmu? Apa kau sungguh baik-baik saja?"
"S-siapa kau?! Kenapa kau ada di sini?!" tanya Yena balik seraya menjauh dari ranjang sialan itu.
"Tentu saja karena ini kamarku."
"Mwo?!" Yena menatap sekelilingnya, semua tampak asing di matanya.
"Kenapa aku ada di sini?! A-apa saja yang sudah kau lakukan terhadap ku?!" ucap Yena dengan tangan yang menutupi dadanya.
Pria itu tersenyum miring.
"JAWAB!"
"Aku tidak akan melakukan apa pun terhadapmu sebelum kita menikah, sayang."
"M-mwo?! Apa yang sedang kau bicarakan? Kau gila?! "
Yena segera melangkahkan kakinya menuju pintu dan mencoba membukanya, namun tak bisa karena pintu itu terkunci. Yena memalingkan wajahnya menatap pria yang sedang terkekeh itu.
"Ada yang bisa ku bantu?"
"CEPAT BUKA PINTU INI, BRENGSEK!!"
Pria itu menggeleng dan berjalan mendekatinya. "No, no. Tempatmu bukan luar sana. Hanya di sini, di rumah ini. Karena inilah kehidupan baru mu, sayang."
Mendengar penjelasan yang sangat tak masuk akal dari pria itu membuat Yena murka. Ia pun mencari sesuatu di sekitarnya dan mengambil benda apa saja untuk di lemparkan ke arah pria itu.
"KELUARKAN.AKU.DARI.SINI!" amuk Yena.
"Hei, hei tenanglah. Akh!" ucap Pria itu seraya menghindar dari barang-barang yang melayang tetapi tetap saja terkena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Past •Choi Yena•
FanfictionWARNING! 18+ *Judul Sebelumnya 'Ahjussi'* Seseorang yang mengaku dari masa lalu mendatangi dirinya dan menyeretnya menuju ke kehidupan yang berbeda. "Bagiku, kamu adalah penyelamat hidupku." "Tapi, bagiku kamu adalah orang yang menghancurkan hidupk...