Cahaya jingga mulai menyelimuti bumi. Burung-burung pun beterbangan menuju sangkarnya.
Di sebuah sekolah yang tadinya sedang ramai oleh siswa dan siswi yang sedang asik melakukan kegiatan ekstrakulikuler, kini mulai membubarkan diri hendak pulang ke rumah masing-masing.
Tetapi, di belakang sekolah masih ada seorang cowok yang berjalan sembari membawa sebuah bangku dan tali menuju sebuah pohon besar.
Sesampainya di sana, cowok itu tampak memandangi pohon selama beberapa saat. Kemudian ia letakkan kursi itu tepat di bawah dahan pohon yang besar. Ia pun menaiki bangku itu dan melemparkan tali pada dahan pohon, lalu ia ikat kuat dengan ujung yang menjuntai membentuk bulat.
Cowok itu memejamkan matanya, tiba-tiba semua memori yang menyesakkan hatinya pun kembali berputar seperti adegan di film.
Setelah membuka matanya, cowok itu mengalungkan tali pada lehernya. Dan tanpa pikir panjang, ia segera melompat dari kursi dan membuat badannya tergantung dengan tali yang kini terikat pada lehernya.
Pada detik berikutnya, ia kembali berpikir. Orang-orang seperti mereka tidak mungkin bersedih karenanya. Pasti mereka malah menertawakannya karena menyelesaikan masalah dengan cara seperti ini.
Ia pun menyesal. Ia berpikir untuk melanjutkan hidupnya dan membalas perbuatan orang-orang itu kelak.
Cowok itu mencoba melepaskan diri dari ikatan pada lehernya, namun sudah terlambat. Kesadarannya kini seakan berkurang. Dunia seakan berputar. Dan semuanya pun menjadi gelap.
***
Yoongi terbangun dari tidurnya dengan tiba-tiba. Keringat membasahi wajah dan tubuhnya. Pria itu menghela napasnya kesal karena ia masih saja memimpikan hal itu.
Sebelumnya, Yoongi baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan yang selama ini selalu ia tunda sejak ia bertemu dengan Yena beberapa bulan yang lalu. Karena sangat lelah, tanpa sadar ia malah tertidur di meja kerjanya.
Yoongi pun bangun dari posisinya dan berjalan menuju kamar mandi di ruang kerjanya untuk membilas wajah. Setelah itu, ia pun keluar dari kamar mandi dan mengambil barang-barangnya hendak pulang ke rumah. Lalu, bertemu dengan gadisnya.
Semua pegawainya sudah pulang karena sekarang sudah menunjukan jam satu malam. Jadi, hanya dirinya sendiri yang ada di kantor.
***
Sesampainya di rumah, Yoongi pun segera berjalan menuju kamar Yena dan melihat gadis itu sudah terlelap di ranjangnya dengan televisi yang masih menyala. Ia mendekati televisi itu dan mematikannya.
Kemudian, Yoongi berjalan dengan lemas mendekati Yena dan terduduk di lantai. Yoongi menelungkupkan kepalanya di samping Yena.
Suara isakan tangis mulai terdengar dari pria itu. Badannya bergetar karena mencoba menahan tangisnya agar tak terdengar oleh Yena.
Beberapa saat kemudian, Yoongi merasakan sebuah tangan yang kini mengusap kepalanya pelan. Sontak Yoongi mengangat kepalanya dan menatap kaget seorang gadis di hadapannya.
Yoongi sungguh tak menyangka kalau hal ini akan terjadi. Yena bersimpati pada dirinya. Ia sangat bersyukur. Ini merupakan pertanda kalau gadis itu akan membuka hati untuk dirinya. Semoga saja.
.
.
.
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Past •Choi Yena•
FanfictionWARNING! 18+ *Judul Sebelumnya 'Ahjussi'* Seseorang yang mengaku dari masa lalu mendatangi dirinya dan menyeretnya menuju ke kehidupan yang berbeda. "Bagiku, kamu adalah penyelamat hidupku." "Tapi, bagiku kamu adalah orang yang menghancurkan hidupk...