17

98 13 0
                                    

Ada yang kangen Author ga ?

Jangan lupa Vote, Komen dan Share ya..

Maaf typo bertebaran..

Author juga minta doanya ya..

Author mau seleksi buat olimpiade gitu besok...

Doain masuk dan bisa wakili sekolah ya..

Let's Read...

∞∞∞

Sekarang Bulan, Bintang dan yang lain sedang berada di rumah oma-opa.

Mereka mendapatkan kabar jika Ega bolos sekolah, Ega juga terlibat keributan dengan Dila dan Vida.

Hanif tadi juga menghubungi Vida namun Vida tak banyak bicara. Jujur Hanif sedikit kesal dengan sikap Ega.

Kalian pasti tau kenapa, karna Hanif Bucinnya Vida.

Ega sampai di rumah dengan keadaan yang agak berantakan, bahkan dia tidak kembali kesekolah lagi untuk ambil tasnya

" kamu ya darimana aja ? Bikin orang susah aja !" hardik Bintang

" mas jangan gitu dong !" bela Bulan

" sayang kamu gak papa ?" tanya Bulan menghampiri Ega

Namun Ega malah menjauh dan menatap yang lain

" kamu itu gak tau diuntung banget ! Kurang baik apa saya dulu tampung kamu ! Sekarang juga kamu buat semua orang khawatir !" marah Bintang

Ega menatap Hanif dan yang lain bergantian mereka diam, mereka biasanya membela Ega saat Bintang memarahinya, namun mereka hanya diam sekarang.

" udah dong mas ! Pak, buk tolong dong !" ujar Bulan

" kamu berantem dengan Vida dan Dila ? Kenapa ?" tanya Titi

Mendengar itu Ega semakin terkejut. Dan hal yang bisa ditangkap adalah mereka sudah tak percaya dengannya.

" kamu dengan Vida kan sudah temanan lama kok malah berantem ?" tanya Tito -opa Ega-

" hari ini sungguh mengejutkan ya !" ujarnya dengan tersenyum simpul

" dalam sehari banyak yang meninggalkanku, banyak yang membenciku ! Padahal dulu semuanya membuatku bangkit dari keterpurukanku, malah sekarang semuanya mendorongku kejurang yang lebih dalam !"

" sekarang saya akan terima semua tuduhan ! Iya saya pembunuh ! Iya saya pembuat onar ! Iya saya egois ! Iya saya gak bisa diuntung ! Iya saya jahat !" tambah Ega dengan menitihkan air matanya

" sayang kamu bilang apa sih !" tenang Bulan

" saya buat anak bunda meninggal, saya buat orang tua kak Hanif meninggal, oma dan opa kehilangan cucu dan anaknya dalam waktu yang bersamaan ! Saya pembunuh ! Pembunuh !" ujar Ega terisak

" tapi kenapa tuhan masih memberi saya kesempatan hidup ? Jika saya bisa pilih saya mau semuanya selamat, gak papa saya meninggal gak ada efeknya bukan !" tambah Ega semakin terisak

MY CADEL - Febri HariyadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang