28. Hanif dan Vida

80 13 0
                                    

Jangan lupa Vote, komen dan share ya..

Maaf juga ya karena keterlambatan up-nya...

Maaf juga Typo bertebaran..

Let's read..

∞∞∞


Sekarang Hanif sedang bersiap-siap untuk pergi dengan Vida.

Hanif menatap pantulan dirinya di cermin, lalu dia tersenyum.

Tanpa sadar jika sang adik Ega sedang menatap kakaknya yang sedang bercermin dengan tersenyum.

" kakak mau jalan sama Vida ?" Tanya Ega dan diangguki Hanif

" mau nembak ?" Tanya Ega lalu berdiri didekat Hanif

" iya, sebenernya kakak udah perna nyatain, tapikan pas kamu koma dan sekarang kakak mau nyatain ulang ! Untuk hasilnya semoga yang terbaik !" Jelas Hanif

Ega tersenyum lalu membenarkan rambut sang kakak yang sedikit kusut

" semoga aja, Vida orang yang baik dan kakak juga, kalian cocok !" Puji Ega.

∞∞∞

Sedangkan Vida sekarang juga berendam air aroma terpi, dia tak ingin tampil buruk di depan Hanif.

Entah kenapa perasaannya dengan Hanif mulai berubah, jantung Vida selalu berdetak lebih kencang saat Hanif didekatnya.

Sampai tak sadar hampir 30 menit Vida berendam, dia segera membilas dirinya dan segera bersiap-siap.

Selesai mandi, Vida segera memakai baju yang diberikan oleh Hanif tadi saat di rumah Ega.

Vida memakai riasan yang tak terlalu mencolok bedak, perona pipi tipis, eyeliner dan liptint tipis.

Vida menggerai rambutnya agar terkesan simpel dan tak terlalu heboh.

Sama seperti Hanif, sekarang Vida juga menatap pantulan dirinya dicermin.

Lamunannya terbuyarkan karna sang mama yang masuk kekamarnya

" masih lama lagi sayang ? Hanif udah ada dibawah sama ayah !" Jelasnya

" iya ma, ini udah selesai !" Jelas Vida lalu mengambil tasnya.

∞∞∞

Hanif sudah sampai di rumah Vida, bahkan dia sekarang sedang mengobrol dengan ayah Vida.

Obrolan hanya seputar bola dan tinju, sederhana.

Sampai akhirnya obrolan mereka terhenti karna kedatangan Vida dan mamanya.

Hanif menatap Vida terpesona, Vida begitu cantik sore ini.

Melihat Hanif yang terpaku melihat putrinya, membuat ayah Vida menggoda Hanif

" Saya tau anak cantik, tapi lihatnya jangan gitu, nanti matanya copot !" Goda ayah Vida

Mendengar itu membuat Hanif langsung memalingkan tatapannya, sedangkan Vida sedang tersipu malu karena ucapan sang ayah

" ayo kak ?" Ujarnya

Hanif langsung berdiri

" om,tante mau izin ajak Vida jalan !" Ujar Hanif

" jangan malem-malem ya pulangnya !" Ujar mama Vida

MY CADEL - Febri HariyadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang