13

129 12 0
                                    

Jangan Lupa Vote, Komen dan Share ya..

Maaf Typo bertebaran..

Let's Read..


∞∞∞


Melihat itu Ega sudah sangat geram, dia kira hanya cincin saja tapi satu set perhiasan. Untuk apa ?

Setelah membeli perhiasa akhirnya Bintang dengan sekertasinya pergi lagi mencari makan, Febri dengan Ega masih mengikutinya.

Setelah melihat mereka selesai makan Ega langsung menghampiri mereka

" kamu ? harusnya sekarang kamu sekolah ? Bolos kamu ?"

" Febri juga ? Kamu ajak dia bolos ?" tambah Bintang

" saya seperti ini juga karna sikap anda !"

" bunda datang ke saya dengan sedih dia sudah ceritakan semua, katanya anda selingkuh dengan sekertaris anda !" sinis Ega

" loh saya ? Kami tidak ada hubungan !" sambar sekertaris itu

" saya tegaskan sekali lagi, apa anda menghianati bunda ? Jawab ya atau tidak !" tegas Ega

" buat apa ?" sinis Bintang

" tinggal jawab Ya atau tidak aja apa susahnya sih, apa anda tidak berpikir bagaimana perasaan bunda ? Dia itu semakin merasa terpuruk dan takut karna dia bukan wanita yang sempurna !" Tegas Ega

" kamu kira siapa yang bikin dia gak sempurna !" sewot Bintang

" jadi benar anda selingkuh dengan dia ?" sinis Ega dengan menatap sekertaris Bintang

" bukan, ini hanya salah faham ! Pak Bintang hanya meminta bantuan saya untuk mencari kado untuk bu Bulan yang akan berulang tahun !" jelasnya

" jadi gitu ? Baiklah saya akan membiarkan rencana anda berhasil, tapi ubah alur ceritanya, jangan buat bunda semakin terpuruk, dia hampir berpikir jelek tentang anda dan dia memiliki niat yang buruk untuk hubungan kalian !" jelas Ega sinis lalu pergi

" saya permisi om !" ujar Febri lalu mengikuti Ega.

Febri

Gua heran sama sikap Ega ke ayahnya, bahasa yang dia gunakan 'anda dan saya' seperti berjarak.

Akhirnya kami pergi, kami pergi ke taman.
Gua butuh penjelasan karna dia udah ngajak gua dalam masalah ini.

Gua tinggalin bentar buat beli minum.

Pas gua balik dia masih di situ dan nunduk sedih

" nih minum !"

Dia nerima terus minum

" sekalang gililan lu celita sama gua, mau gak mau lu halus celita !" teges gua

" gua bukan anak mereka del, gua anak kakaknya, kak Hanif kakak kandung gua, dulu gua kecelakaan hilang ingatan gua deket sama bunda jadi bunda ngurusin gua sampe sekarang, dia salahin gua karna saat kecelakaan anaknya meninggal dan bunda gak biasa ngandung lagi !" jelasnya sambil nitihin air mata

Gua diem, gua paham kenapa om Bintang seperti sangat tak suka dengan Ega.

Gua secara refleks langsung peluk Ega erat, dia bales peluk gua dan nangis di bahu gua
" gua akan selalu ada disisi lu plek, lu tau itu !" motivasi gua.

MY CADEL - Febri HariyadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang