My Team's 10 Adventure [Book 1 Completed]

Chapter 6.1

MY TEAM'S 10 ADVENTURE
私のチームの10の冒険
Watashi no chīmu no 10 no bōken
.
.
.
.
{Akhir cinta Adam, Eve, & Eden}

_____________________________________________

"Sakura..."

Sakura menanggapinya dengan senyuman.

"Sasuke-kun, maafkan aku! Seharusnya aku tetap mencintaimu dan mempertahankannya kemudian berjuang untuk mendapatkan cintamu."

"Kau tidak seharusnya minta maaf."

Saat air mata jatuh ke pipi sang gadis sontak mata onyx nya membulat. Ini pertama kalinya Sasuke melihat wajah bahagia yang ditutupi dengan tangisan bahagia. Sasuke merasa bersalah dengan gadis di depannya ini tapi dirinya sudah tenang ketika orang yang dicintainya bahagia.

"Sasuke-kun, aku mencintai orang lain."

"Ya. Aku tau."

"Sasuke-kun, bisakah kita bertiga kembali bersama?"

"Soal itu kita bisa liat nanti."

Walaupun jawabannya tidak memuaskan bagi Sakura tapi ia tetap tersenyum dan bersyukur dengan orang yang dulu dicintai kini kian lama berubah.

"Sakura kau lupa masih ada aku disini, hum!"

Seorang pemuda berkumis tiga di pipinya merenggut kesal. Dirinya merasa diabaikan ketika sadar itu membuatnya merajuk kepada dua orang yang telah mengabaikannya.

Sakura terkekeh.

"Naruto seperti apa masa depan yang kau impikan?"

Naruto melirik Sasuke yang terdiam saat Sakura melontarkan pertanyaan tersebut. Naruto yakin pasti masa depan impian dari temannya bermarga uchiha ini kelam.

"Masa depan ku itu...kau Sakura!"

BUGH!

"DASAR NARUTO BODOH!!"

"Sakura-chan~"

"Sasuke-kun seperti apa impian mu?"

Sasuke terdiam.

Sejenak tatapan yang diberikan kepada Sakura terlihat hangat. Ia ingin memiliki gadis di depannya ini tapi untuk sekarang sangatlah mustahil. Impian di dalam mimpinya adalah membuat sang gadis di depannya bahagia tanpa rasa kesakitan.

"Sakura..."

"Ya Sasuke-kun?"

"Aku ingin membuat kenangan bersama mu dan Naruto."

Setetes air mata begitu saja keluar dari mata indah milik Sakura. Ia sangat terharu dengan ucapan yang baru saja Sasuke lontarkan. Sedangkan Naruto menatap sendu pada pemuda bermarga uchiha tersebut.

Sebenarnya mereka berdua bukanlah bermimpi impian tetapi jiwa mereka berlintas ke masa depan. Saat itu Naruto ingin berkata jujur saat bangun akan tetapi tiba-tiba suara muncul di dalam telinga mereka berdua. Suara itu adalah suara Hirashi. Ia tidak ingin membuat Sakura khawatir maka dari itu mereka semua sepakat untuk berbohong demi kebaikan.

"Baiklah! Ayo keluar dari sini!"

"Oh kalian sudah selesai berbincang?"

Sakura mengangguk senang.

Rei menatap mereka berdua yang tepat dibelakang punggung Sakura. Ia bisa melihat kacaunya suasana Sasuke tapi entah mengapa di satu sisi pemuda tampan itu terlihat senang menatap Sakura.