Wolf 11

1.6K 123 3
                                    

Lisa pov

" Ish jawab dengan panjang" rengeku

"iya mateku Lisa yang tersayang" katanya dan melihat kearahku.

Aku terdiam saat dia mengatakan itu. Pipiku rasanya panas.

"bu-bukan seperti i-"

"shuttt" katanya tiba tiba dan menaruh jari di bibirnya

" kenapa? " bisiku.

" ada yang mengikuti kita" katanya.

Brakkkk

"naellll!!!!! " teriaku terkejut.

" tenang, kamu diam disini " kata nael dan mengunci pintuku setelah itu dia keluar dari mobil.

Aku sempat ingin menahannya namun melihat dia yg emosi dengan menatap kedepan dengan tajam membuatku mengurunkan niatku.

'ada apa ini? ' midlinku pada ai.

' Sepertinya salah satu perbatasan lumpuh oleh serangan musuh '

' serangan? Apakah penyihir itu lagi? '

' Sepertinya karena aku mencium bau penyihir dan... '

' dan apa? Jangan memotong pembicaraan membuat aku bingung kau tau 'kesalku

' vampire' Kata Ai.

'Astaga! ' kejutku.

' tapi ada rougue juga '

' Banyak sekali. Aku takut nael terluka '

' tidak. Tenang saja dia kuat. Jika dia butuh bantuan kita baru keluar ' jawab ai. Walau dia bilang jangan dulu untuk membantu tapi aku yakin dia juga khawatir nael akan terluka karena banyaknya musuh yang menyerang nael.

Aku segera memutuskan midlinku dan melihat kedepan nael sepertinya sedang menatap lawannya yang mulai berkumpul.

Mereka terlihat marah. Aku menurunkan kacaku sedikit untuk mendengar apa yang terjadi di luar sana.

"cih kamu hanya sendirian Alpha. Kau pasti akan mati disini "

" cih. Sombong " kata nael dengan nada merendahkan. Membuat rogue, penyihir dan vampire itu emosi.

" diam kau. Lihat saja raja bodoh kau akan mati " katanya

" dan lihat mate kecilnya sedang mendengar ucapkan kita" kata rogue.

Nael melirik kebelakang dan dengan cepat memandang kedepan kembali.

"dia menertawakan kalian karena bodoh" jawab nael yang membuat mereka bergerak menyerang nael karena emosi.

"bagaimana ini. Apa aku harus membantunya? "bisikku.

'lebih baik jangan ' kata ai.

' Kenapa?' heranku seharusnya ai mendukung dan membantu nael dalam membasmi musuh.

' lihat. Nael menang. Takutnya kalau kita ikut membantu malah menyusahkan nael'

'baiklah aku tidak jadi keluar ' kataku

Banyak yang menyerang nael namun tidak satupun dapat melukai nael. Rogue sudah merubah wujudnya menjadi wolf untuk menyerang nael dengan bantuan vampire dan penyihir. Namun tetap saja mereka yang terluka sedangkan nael tidak.

Nael tetap terlihat santai melawan mereka.

Prank.

Aku terkejut karena tiba tiba kaca disampingku pecah.

'Awas ada vampire disebelahmu ' kata ai.

Membuat aku melihat vampire yang ingin menyerangku. Dengan cepat aku menghindari cakarannya.

Namun kukunya sudah menggores lenganku sedikit, karena kesal aku dengan cepat menarik kepalanya dan mematahkan lehernya dengan tanganku.

Aku mendorong mayat vampire itu dan melihat tanganku yang terasa sangat perih.

'wolfsbane ' Kata Ai.

Sial pantas saja sakit sekali.

"kau tidak apa apa? " nael tiba-tiba ada berada di depanku.

" perih" kataku sambil memegang tangan luka cakaran.

"sial. Wolfsbane" rutuk nael. Dia dengan cepat masuk mobil dan membawa mobil dengan cepat ke masion

Setelah sampai dia langsung menuntunku ke ruang tengah masionya ini.

"bawa obat itu" kata nael dan membuat beberapa maid berlari mengambil obat.

Aku hanya diam di kursi dan menahan rasa perih yang sekarang malah panas.

"Luna bersihkan dulu ya " kata maid.

" aku saja "kata nael dan mengambil air dan kapas.

Nael membersihkan dengan sangat pelan dan hati hati.

" aw" bisikku saat nael terlalu kuat menekan lukaku.

"maaf " katanya dan membersihkan lagi dengan pelan pelan.

Setelah selesai dia membuka sebuah obat yang tidak ada nama atau mereknya.

" itu obat apa? " tanyaku.

" obat untuk wolfsbane" jawabnya.

"memangnya ada? " tanyaku seingatku wolfsbane tidak ada obatnya. Aku yakin nanti malam aku demam karena efek wolfsbane.

" ada penyihir disini yang membuatnya"

"wow hebat sekali" kataku.

"selesai. Ini mengurangi sakit dan efek samping wolfsbane. Namun malam nanti mungkin kau akan tetap demam" katanya.

Aku hanya dia menatapnya.

"kenapa? Sakit?" tanya nael.

"tidak hanya terkejut kau berkata dengan sangat panjang " kataku dan tersenyum senang.

" ya. Aku ingat hukuman " katanya.

Dan aku tertawa dengan sangat keras.

" berisik" katanya dan pergi.

"kau malu ya! " Teriak ku dan lanjut tertawa saya melihat kupingnya merah saat dia pergi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hai guys aku kambek..

Hahahah maaf ya sering ga update.

Kemarin habis Kkn. Tpi bukan di desa penari yaa.

Aku liat sekarang vote dan komennya semakin sedikit.

Mungkin gara gara aku kurang aktif. Maaf.

Tapi tetep

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA TEMAN TEMAN. HEHEH

TYPO TETAP MENJADI CIRI KHAS AUTHOR.

Rankle Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang