Rankle Alpha

Wolf 17

Lisa Pov

"bajingan? Kau mau melihat bagaimana pria bajingan? Rasakan " katanya dan menamparku.

" sial aku tidak tahan lagi " kataku dan mulai maju untuk melawan bajingan ini.

" hentikan " suara lantang terdengar kencang yang membuat aku berhenti maju dan pria itu melihat kearah suara itu.

" Mr. Black " bisik pria itu.

"sedang apa?" tanya Nael.

Hanya bertanya seperti itu saja sudah mengeluarkan aura yang sangat menyeramkan. Apa dia tahu pria ini menamparku?

Aku ingin dia tahu, tapi juga ingin dia tidak tahu.

"tuan, perempuan ini berbohong dengan mengatakan dia pacarmu dan dia juga melukai pacar saya" jawab pria itu dengan bangga.

" perempuan ini?" tanya Nael dengan menunjukku.

"ya. Perempuan itu mengaku ngaku pacar tuan dan dia mencoba menyerangku " bela wanita itu.

" mengaku? " ulang nael.

Kenapa sih Nael cuma nanya nanya kayak mau wawancara saja. Seharusnya dia langsung membelaku. Bukan malah membeo.

Ah aku punya ide. Bodo amat sama konsekuensi Nael bakal ngamuk yang penting cowo itu mendapat balasan karena menamparku. Maafkan aku karena memiliki niat jahat :(.

" Nael~" manjaku dan memeluk tangannya.

"hmm" jawab Nael dan melihatku.

Aku dalat melihat kedua orang itu kaget melihat Nael tidak mengusir dan malah menjawab panggilanku.

"aku ingin bertanya apa benar aku pacarmu?" rengekku sambil menggoyang goyangkan tangan Nael.

"bukan " jawab Nael yang membuatku terkejut. Ini anak memang tidak dapat diajak Kerja sama ya. Lalu apa katanya tidak. Hei aku ini matemu.

" kan sudah ku bilang jangan halu kamu!" sentak perempuan itu.

"dia calon istriku" tiba tiba Nael berbicara dan melihat wanita itu.

"ca-calon istri? " kaget wanita itu sedangkan pria itu hanya bengong tidak mengatakan apapun.

" dengarkan?! Aku calon istrinya! " kataku sombong.

" Nael ~" rengekku lagi.

"apa sayangku" kata Nael sambil mengelus rambutku.

"pria ini menamparku" kataku.

Tanpa pikir panjang aku mengatakannya karena kesal atas perlakuannya. Enak saja dia menamparku sedangkan orang tuaku saja tidak pernah memukulku. Paling marah mom hanya mencubit pelan saja, sedangkan pria ini berani menamparku.

Oow. Namun aku salah perkiraan. Seharusnya aku tidak mengatakannya karena sekarang Nael terlihat sangat marah.

"menamparmu? " tanya Nael lagi dengan muka yang sangat sangat menyeramkan. Bahkan aku tidak berani melihat wajahnya.

Perlahan-lahan aku mundur. Tidak ingin terkena amukan werewolf besar satu ini. Namun rencanaku untuk kabur gagal. Karena Nael memang tanganku dan memegang pipiku yang sepertinya terlihat memerah.

"i-iya". Astaga kenapa jadi aku yang takut sekarang.

"Mr. Black aku dapat menjelaskannya" kata pria itu panik.

"kamu mau menjelaskan bagaimana kamu menamparnya? " kata Nael dingin.

" bu-bukan seperti itu " pria itu semakin panik.

Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi sepertinya Nael memidlink betanya. Karena sekarang pria dan wanita itu sudah dikelilingi oleh warrior atau saat di dunia manusia mereka adalah bodyguard.

" beri pelajaran dan wanita ini ajarkan tata krama" kata Nael.

Tata krama? Maksudnya tata krama seperti apa?.

"baik " jawab warrior itu dan menyeret mereka berdua.

" lalu mereka?" tanya Nael dan melihat kedua temanku.

Kedua temanku terkejut dan gugup saat tidak sengaja menatap mata Nael. Aku dapat melihat mereka tidak berani bergerak bahkan mungkin tak berani bernapas. Tunggu mana keberanian mereka tadi saat ingin menghajar pria dan wanita itu.

"mereka adalah kedua temanku. Jangan apa apakan mereka " kataku.

"hmm. Pulang" kata Nael yang membuatku mengenal nafas.

"baiklah. Aris, Devina aku pulang duluan ya " kataku.

" y-ya. Tidak apa apa duluan saja " kata Aris terbata-bata yang membuatku tertawa pelan.

" baiklah aku duluan. Ayo Nael, kau membuat dia takut. " kataku

Nael tidak menjawab, hanya menggemgam tanganku dan menarik ku menuju mobil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hei guys... Udah update ya...

Makasih udah nunggu hehehehe

Salam cinta dari aku.... Hehehe

JADI JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA...