Wolf 7

2.3K 203 17
                                    

Lisa pov

Setelah acara berkebun itu aku membersihkan badanku tapi kamar kami ekhmmm maksudku kamar nael dikunci.

" Nona, kamarnya sedang di perbaiki silahkan nona memakai kamar tamu. " kata salah satu main saat melihat aku mencoba membuka pintu kamar.

" bagaimana dengan barangku yang ada di dalam? " tangaku.

" semua sudah dipindahkan ke kamar tamu. Pangeran juga berada di kamar tamu nona. " kata maid itu. Baiklah, apa salahnya pindah.

" baik. Terima kasih ya " kataku dna tersenyum. Maid itu mengucapkan sama sama dan pergi untuk kembali bekerja.

Aku pun pergi ke arah kamar tamu yang ditunjuk main tadi sebelum dia pergi tadi.

Ceklis

" ASTAGA! " teriakku dan menutup mataku dengan kedua tangan.

" berisik " kata nael.

Bagaimana aku tidak teriak dia baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai aduk di pinggangnya.

" kau. Bisa kah memakai baju di dalam kamar mandi " kataku

" tidak bisa " katanya

" Astaga hanya memakai baju dikamar mandi " kataku.

" tidak " katanya lagi

" Ish dasar menyebalkan. Apa kau tidak malu dilihat perempuan saat hanya memakai handuk. " kataku

" tidak. Kau mateku" katanya santai.

"walaupun aku mateku tetap saja aku perempuan " kataku

"  Nanti juga akan mating " katanya

Astaga aku yakin mukaku memerah. Bagaimana bisa dia tanpa malu berkata mating. Apa dia tidak tahu apa arti mating?!.

" aku sudah pakai baju " katanya dan menurunkan tanganku dengan tangannya, yang membuatku terkejut dan melangkah mundur.

" aku benar benar bisa jantungan. Bisa kah kamu jangan mengagetkanku " kataku

" hmm" jawabnya singkat dan melangkah maju mendekatiku.

"ma-mau apa kau? " kataku gugup saat dia terus mendekat kearahku. Aku mundur hingga tidak bisa mundur karena pintu sudah menempel dengan punggungku.

" Mauku? " katanya pelan.

Suara itu membuat tubuhku tegang. Suaranya misterius seperti dingin dan marah.

" y-ya. Maumu " tanya ku. Dia mendekatkan mukanya kepadaku yang membuat tubuhku lemas dan dia malah memeluk tubuhku. AKU SEMAKIN TIDAK DAPAT MENGGERAKKAN TUBUHKU!. 

" mating denganmu " bisiknya dikupingku.

Astaga

" ih sana! " teriakku dan mendorong dia.

Aku langsung lari keluar kamar dan pergi ke kolam yg ada di taman belakang.

'kau malu?' ejek ai

'tentu saja aku malu, aku masih normal tidak seperti nael'

'Kenapa menurutku dia normal '

' Kau sebut dia normal?, dia dengan santai berkata mating. Apa dia tidak malu ' kataku

' tidak menurutku itu normal, lagian kita sudah melihat badannya yg seksi itu ' kata ai yang membuatku semakin memerah.

' kau sama nael sama saja. Otak. Mesum ' kataku dan memutuskan midlink.

Aku memasukkan kakiku ke dalam kolam dan memandang langit sore yang berwarna merah.

" Lisa! " " luna " teriak orang dibelakangku bersamaan. 

Aku memandang mereka dengan pandangan bertanya. Aku melihat muka salah satu warrior itu takut? Sedangkan Nael pandangannya tajam dan marah. Tunggu ada apa ini?!

" lari! " teriak Nael dan dia berlari kearahku. Aku yang bingung segera berlari ke arahnya.

Kenapa dia menyuruhku berlari?

Bam... Duarrrr.

Aku langsung memeluk nael saat suara ledakan terdengar di belakangku.

" jangan berbalik " bisik nael dan menutup kedua kupingku dengan tangannya.

Rankle Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang