Wolf 16

1.4K 111 18
                                    

Lisa pov

"cih" desis salah satu perempuan didepan aris dan Devina.

"ada apa? " kataku kepada Devina merasa ada yg tidak benar.

" ini mereka menjelekan dirimu, lalu melarang kami naik" jelas Devina

" kenapa kamu melarang teman saya? "kataku sopan.

" karena memang seharusnya perempuan seperti kalian tidak masuk kedalam sini "

" alasannya? " tanyaku

" perusahaan ini terlalu besar dan mewah untuk kalian " katanya sombong.

" apa teman saya melakukan kesalahan, hingga anda berkata seperti itu? " tanyaku.

" engga. Hanya merasa sayang saja perusahaan besar seperti ini dikotori oleh kalian "

" dikotori? Maksud anda? " kataku mulai kesal. Aku mencoba bersikap sopan tapi dia semakin menjadi jadi.

" kalian para wanita murahan yang hanya bisa menggoda lelaki dengan tubuh, tidak pantas datang kesini. Lebih baik kalian pergi ke club sana " katanya

" apa kamu tidak sadar baju itu kurang bahan" kataku menunjuk bajunya yang ketat dan pendek itu.

"heh jangan asal bicara ya jalang! " marahnya dan menunjukku dengan jarinya.

" cih. Sudah ayo dev, ris  jangan ladeni perempuan gatal ini " kataku dan melangkah pergi.

" berhenti kau jalang! " kesalnya dan ingin menjambak rambutku.

Dasar manusia bodo ini. Dia mencoba melawan werewolf.

Aku menahan dan menekan tangannya.

"awa sakit. Lepaskan!"  teriaknya

"makanya jangan asal serang bodoh! " kataku dan melepaskan tangannya dengan kencang dan menarik kedua temanku untuk meninggalkan tempat itu.

" huh dasar perempuan gila. Coba saja bukan di tempat ramai sudah ku cakar muka jeleknya itu " kata aris kesal.

" ya benar. Dia sangat berani coba saja sepi sudah ku tampar menggunakan sihir ku " jawab Devina.

" sudah sudah. Nanti kalau dia cari masalah kira seret saja ke hutan laku kita siksa" kataku

"pikiran jahatmu tetap saja ada ya " kata aris ngeri padaku.

"anak beta dilawan"  kataku bangga.

"terserah" jawab mereka serempak, membuatku tertawa.

Setelah bercerita lama kami akhirnya merasa kelaparan. Sebenarnya dari tadi namun kami sangat malas untuk keluar namun karena rasa lapar sudah tidak dapat ditahan akhirnya kami memutuskan keluar untuk membeli makanan.

"lisa" panggil seseorang.

Aku membalikkan badanku Ke belakang.

"ya? "

" King " hormat aris dan Devina bersamaan.

" kemana? " tanya Nael dan tidak menjawab Devina dan aris.

" membeli makan. Ayo " kataku menarik Devina dan aris karena mereka terus menunduk memberi hormat pada Nael. Tetapi Nael tidak menjawab jadi mereka terus membukukan badan.

" ish King sangat menyeramkan" kata aris.

"ya benar. Aku sangat tidak ingin bertemu dengan King jika bisa "

" tapi kalian harus bertemu karena itu mate sahabat kalian " kataku

" ya. Berpikir beruntung namun juga tidak. Menyeramkan jika terjadi sesuatu padamu dan kami terkena amukannya" kata aris.

"benar. Jadi jangan terluka aku tidak ingin dia mencabik kami " timpal Devina.

" ya ya. Sudah ayo. Aku lapar " kataku.

Saat kami tiba di depan pintu keluar kami bertemu kembali dengan wanita sombong itu sedang menggandeng tangan pria dengan manja.

" honey honey Itu perempuan yang berani melukaiku" katanya manja dan menunjukku.

"dia? " tunjuk pria itu dan melihatku dengan remeh.

" ya. Lihat ini biru karena dia " rengeknya dan memperlihatkan tangannya yang biru karena aku pegang tadi.

" heh kau wanita murahan. Kenapa kamu melukai pacarku? "  kata pria itu.

" dia yang menyerangku duluan " kataku

" bohong. Dia duluan tanya saja resepsionis itu "

" apakah benar apa yang katakan pacar saya? "

" benar pa " jawab resepsionis itu.

" kamu benar benar?! " bentak pria itu padaku.

"apa kau berani?!" tantangku Pada pria itu.

"Dasar wanita murahan " kata pria itu dan mendorongku kencang hingga aku jatuh kebelakan.

Lumayan juga kekuatan pria ini.

" pa jangan membuat kekacauan. Nona ini nyonya black " kata salah satu satpam yang baru datang. Mungkin dia datang karena melihat kekacauan yang sudah banyak di lihat orang.

" jangan mengada ngada. Mr black tidak akan memilih perempuan seperti ini. Murahan" katanya.

"jangan sembarang bicara ya, bajingan" kataku kesal.

"bajingan? Kau mau melihat bagaimana pria bajingan? "

Plak

"Rasakan " katanya dan menamparku.

" sial aku tidak tahan lagi " kataku dan mulai maju untuk melawan bajingan ini.

" hentikan " suara lantang terdengar kencang yang membuat aku berhenti maju dan pria itu melihat kearah suara itu.

" Mr. Black " bisik pria itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hei guys... Udah update ya...

Makasih udah nunggu hehehehe

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKANNYA

JADI JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA...

Rankle Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang