Wolf 12

1.6K 117 11
                                    

Lisa pov


"Selesai. Ini mengurangi sakit dan efek samping wolfsbane. Namun malam nanti mungkin kau akan tetap demam" katanya.

Aku hanya dia menatapnya.

Teman teman para werewolf sekalian...

SEORANG NAEL BERBICARA PANJANG....

HARUS DI BERI APRESIASI INI MAH.

Eh maaf kembali ke cerita #author

"kenapa? Sakit?" tanya nael yang mungkin heran dekat diamnya aku.

"tidak hanya terkejut kau berkata dengan sangat panjang " kataku dan tersenyum senang.

" ya. Aku ingat hukuman " katanya.

Dan aku tertawa dengan sangat keras.

" berisik" katanya dan pergi.

"kau malu ya! " Teriak ku dan lanjut tertawa saya melihat kupingnya merah saat dia pergi.

Setelah acara meledek nael. Malamnya kami makan dengan aman lancar tidak ada ada halangan. Walaupun nael ngomel kepada Iko karena lengahnya penjagaan perbatasan.

Walau sudah dijelaskan bahwa mereka terkenal efek sihir Nael tetap saja tidak terima karena seharusnya ada yang berkeliling mengecek keamanan perbatasan.

Namun memang kesalahan penjaga yang menganggap tugasnya mudah dan berleha leha jadi perbatasan bisa dilumpuhkan oleh musuh.

Namun aku masih bingung mengapa banyak penyihir yang bekerja sama dengan campur dan rogue dalam menyerang pack ini.

Setelah makan kami kembali ke kamar untuk beristirahat walau tadi Nael bekerja sebentar di meja kerjanya.

"Nael " panggilku

" hmm" dehamnya

"ish" kesalku

"iya iya. Apa mateku ? " kata Nael datar.

" aku ingin bertanya. Mengapa para penyihir bekerja sama dengan vampire dan rogue padahal setau aku ketiga kaum itu tidak pernah akur. "

" karena mereka kalau sendiri tidak akan bisa menang." jawab Nael.

"ya tapi pasti ada alasan di belakang semua itu " kataku

" ya memang ada " katanya.

" apa? Aku ingin tahu" kataku dan tidur mengahadapnya.

"karena mereka ingin merebutmu dariku. " katanya

" Hah aku? Apa karena aku matemu ? "tanyaku

" ya dan ada alasan lain" katanya.

"apa? Apa alasan lain yang menyangkut aku"

"darahmu, sayang " katanya dan mengeluh pipiku.

Mukaku memanas saat dia mengatakan sayang dan mengelus pipiku.

" d-darah? " gugupku campur malu.

" ya. Kau tau darahmu itu penting untuk kaum vampire dan penyihir " katanya

" mengapa? " kataku

" karena darahmu sangat manis dan pelengkap bagi semua ramuan penyihir. " katanya.

" pelengkap. Kenapa bisa?" heranku.

"mungkin takdir dari moon goddess. Darahmu sangat manis kau tau " katanya dan mencium leherku.

Aku mematung karena kaget dan senang.

' astaga Nael... Kenapa tidak langsung mating saja. Aku sudah menunggu waktu yang sangat lama '

' Ai kau mesum sekali ' teriak saat ai memikirkan hal dewasa itu.

' cih. Mesum mesum. Kau pun mau kan '

' y-ya ga gitu juga ' kataku

"berbicara dengan ai? " kata Nael.

" ya. Dia mesum. " jawabku

"mesum? "

" ya. Dia membicarakan mat-" dengan cepat aku menutup mulutku. Sial aku malu sekali sekali.

"mat? " tanya Nael.

" ah ga.. Biasa ai memang suka aneh " kataku

" sepertinya aku tau apa yang dibicarakan ai " kata Nael dengan senyum miringnya yang menurutku membuat dia semakin terlihat seksi.

'mate kita seksi sekali. Astaga! ' teriak ai
' berisik ' kataku

" a-apa coba. Jangan memikirkan hal aneh aneh " kataku.

" sebenarnya dapat kau ketahui melakukan mating tidak harus bulan purnama " kata Nael yang membuat aku kaget dan perlahan memundurkan badanku kebelang.

Namun tangan dia menahan badanku yang jadinya malah semakin mendekat dengan badannya.

Aku dapat merasakan tangannya yang panas dan percikan aneh itu di pinggangku.

" kau mau aku melakukannya sekarang?" bisiknya ditelingaku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hei guys... Pasti kalian lagi kesel sekarang..

Hahaha hahha sengaja.

Mungkin karena aku kurang aktif jadi banyak yang pergi dari cerita aku 😭.

Tapi aku tetap butuh vote dan komennya yaa.

JADI JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA...

Rankle Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang