Langit semakin menghitam, lukisan warna orange kemerahan memudar samar dari pandangan. Lampu-lampu taman mulai dinyalakan. Jeongin masih duduk pada bangku taman itu, menunggu Hyunjin tersayangnya, dan Minho masih setia tersenyum lebar pada tempatnya semula.Sebenarnya tak terlalu lama, jeda 10 menit setelah percakapannya yang terakhir dengan Minho, laki-laki itu menanyakan dengan siapa Jeongin kemari dan kemana orang itu-Hyunjin pergi. Tentu Jeongin menjawab setengah menutupi jawaban pada pertanyaan awalnya, ia menjawab 'Hyung' tanpa menyebutkan nama Hyunjin, karena ia ragu setelah diceritakan oleh Minho tentang masa kecil rumitnya yang berputar dengan kecepatan maksimum di dalam kepalanya.
Dan untuk pertanyaan kedua, Jeongin menjawab dengan 100% kejujuran, Jeongin bilang Hyunjin pergi ke toilet dan Jeongin juga menceritakan jika boneka raksasa yang duduk disampingnya ini adalah pemberian dari Hyunjin tadi. Cerita Jeongin berhasil membuat mata Minho berbinar cerah. Dan pada saat itulah Jeongin merasakan chemistry diantara mereka berdua, Jeongin secara tidak langsung memercayai ucapan Minho sedikit demi sedikit ketika ia mengobrol dengannya lebih jauh.
Sekarang yang sedang terjadi adalah mereka berdua masih duduk bersama, namun Minho kembali terlihat sibuk pada ponselnya sejak beberapa menit yang lalu, sepertinya Minho memiliki pekerjaan disana. Dan Jeongin semakin khawatir mengingat Hyunjin, sejak beberapa saat yang lalu dia hampir lupa waktu karena asik berbincang dengan sahabat lamanya, tetapi kini jika sedang tidak melakukan apa-apa Jeongin tidak bisa berhenti berpikir, dia tidak bisa menghentikan seluruh pikiran negatif yang melesat terus-menerus mengganggu kerja normal otaknya.
Beberapa kali Jeongin hampir berdiri begitu saja jika tidak mengingat keadaan sekitar, nafasnya memburu, Jeongin semakin cemas, yang kali ini lebih dari yang tadi. Kemudian Jeongin memutuskan dengan cepat, dia akan mengecek Hyunjin, entah seperti apa keadaannya Jeongin akan menghampiri Hyunjin. Dan Jeongin juga tidak gegabah, dia hendak pamit dengan Minho, menitipkan boneka raksasa itu padanya, karena tak mungkin Jeongin pergi ke kamar mandi sambil membawa sebuah boneka teddy bear raksasa dipelukannya.
"Minho hyung," Jeongin gugup, itu benar.
"Ya?" jawab Minho, dia menoleh ke samping dan menatap Jeongin.
"Bisakah hyung menjagakan boneka ini?" Jeongin memberi jeda sedikit pada ucapannya, lalu sebelum Minho sempat menjawab Jeongin segera melanjutkan ucapannya.
"Aku ingin menyusul hyungku, hanya sebentar," ucap Jeongin dengan menatap ragu pada Minho. Tanpa berpikir Minho langsung menjawab pertanyaannya.
"Pergilah, aku akan menunggu," Minho mempersilahkan Jeongin pergi, dia tersenyum ramah sambil mengacak halus kepala Jeongin. Jeongin membalas senyuman itu kemudian beranjak berdiri.
Jeongin menoleh ke kanan dan kiri, mengecek keadaan, lalu mulai berjalan melewati jalan setapak yang sudah ada disana. Jeongin melihat kemana Hyunjin pergi tadi, bangunan berkeramik dengan dominasi warna putih yang agak menguning itu ada tepat diujung jalan menempel pada pembatas dinding. Dari jauh Jeongin melihat tempat itu, sangat sepi.
Tidak banyak orang yang datang ke sana, Jeongin sebenarnya tidak yakin. Bahkan tidak ada seorang pun yang berjalan searah dengannya. Sekali lagi, Jeongin memantapkan hatinya.
Ini hanya memanggil Hyunjin kembali kan..
Ketika sudah sampai di depan tempat itu, ia melihat dua tanda, laki-laki dan perempuan. Dengan perasaan ragu Jeongin berjalan ke toilet laki-laki. Agak berdebu, namun bersih. Disana tak memiliki penjaga maupun office boy, Jeongin merasa sendirian.
Saat membuka pintu toilet pria, Jeongin menghembuskan nafasnya tenang, lampunya menyala dan Jeongin berani melangkah lebih jauh. Dia masuk ke dalam, keadaannya bersih, ada sabun diwastafel dan semuanya terlihat cukup terawat, sirkulasi udaranya pun masih sejuk. Tetapi dari apa yang Jeongin lihat, tidak ada orang. Semua pintu toilet terbuka, kecuali yang paling ujung, namun dia tak bisa menemukan kaki pada bagian bawah pintu toilet yang sengaja dibuat terbuka itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
「Stay With Me • 내 곁에 있어줘」
Fanfiction[on hold!] Beberapa rahasia dari orang yang mahir menyembunyikan, minim pengetahuan yang menyesatkan , dan sebuah rencana yang berdasar pada pola pikir egoisme. Jangan mengira-ngira, itu akan melambankan gerakanmu...